Prolog

13 1 0
                                    

"ECAAAA!!"

"Lepasin Eca, Eca ga bisa Ean.. Eca ga bisa lakuin ini lag-

"Hikss.. Eca ga mau mati" Ucap gadis bernama Eca, Terresa Aqiyla. Pistol yang diarahkan tepat di kepalanya membuat gemetar. Pria di sampingnya menyimpulkan senyum tipis nan sumringah

"First time gua liat lo nangis" Balas Ocean Blopart yang kerap dipanggil Ean oleh Eca. Ean merasa iba kemudian ia kembali menaruh pistolnya

"Jangan nangis gitu anjing, jelek" Lanjut Ean mengejek sahabat kecilnya. Eca tertawa kecil mendengar ejekan Ean yang sama persis seperti saat mereka masih SMA

"ayo ke markas" Ajak Ean tapi Eca hanya diam sambil meremas ujung bajunya. Eca menatap tanah yang sedang ia pijak. Tanpa aba-aba, Ean mengangkat tubuh Eca yang proposional dan memasukkan Eca kedalam mobil kesayangan Ean. Ean menyalakan mesin dan mulai melajukan mobilnya, meninggalkan mobil milik Eca

"EAN MOBIL GUE!" Teriak Eca saat sadar bahwa barusan dirinya kabur menggunakan mobil ungu janda kesayangannya. Ean hanya diam, menatapnya lewat spion mobil. Kini Ean tengah berusaha menahan amarahnya

$$$

Tempat dengan penerangan gelap, tempat Eca berada. Ean menyuntikan cairan pada tubuh Eca yang menyebabkan Eca tertidur pulas. Eca membuka matanya perlahan, terlihat Ean dengan pisau kesayangannya tengah duduk memperhatikannya

"Ean.." Lirih Eca tanpa rasa takut, Ean menaruh pisau nya di bangku yang baru saja dia duduki. Ean berdiri dan mengitari Eca sekali. Ia mulai berbisik pelan pada telinga mungil Eca

"Sumpah, lo nyusahin gue"

Tuk.. tuk.. tuk...

Suara sepatu tengah mengisi seisi ruangan, Ean menunduk hormat menunggu perintah. Eca memutar bola matanya malas,

"Mana Eca? Berani kaburkah dia?" Tanya Pria berjas hitam dengan puntung rokok di jarinya

"Disana, dia berniat keluar"

"kenapa tidak langsung dibunuh?" Tanya Pria berjas tersebut kemudian pria tersebut duduk didepan Eca dan mengebulkan asap rokoknya tepat diwajah Eca

"Saya kira dia akan mengurungkan niatnya. Namun ketika saya ajak kembali ke markas, dia hanya diam" Jawab Ean dengan jujur kemudian pria tersebut menempelkan puntung rokok yang baru saja ia isap ke telapak tangan mungil milik Eca

Arkhh..

"Sakit? pengkhianat" Ucap Pria berjas kemudian membuang puntung rokoknya ke sembarang arah, ia mulai mengambil pistol dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Ean

"Biar gua yang urus Eca" Kata Ean tiba-tiba, sambil menahan pistol ditangan pria berjas tersebut, Ean memperlihatkan wajah marahnya

"Wih.. santai dong mukanya, gabakal gua apa-apain Ecanya" Balas Pria berjas tersebut, kini ia mulai berdiri dan menatap tajam Ean

Bughh!!

"Bunuh dia goblog!!" Sarkas pria berjas setelah memukul keras perut Ean

"Gua ga akan bunuh Eca"

"gua bakal buat Eca berubah pikiran"

"dengan cara apa lo bisa ubah Eca? Yang ada malah lo yang diubah sama dia goblog" Balas pria berjas kemudian Ean mengeluarkan pisaunya. Ia mendekati Eca dan mengayunkan pisaunya pada pipi mulus milik Eca sementra Eca berusaha untuk menahan rasa sakit pada pipinya

"kaya gini cukup?" Tanya Ean kemudian pria berjas tersebut menampilkan senyum smirknya

"kurang" Jawab pria berjas, Ean mengeluarkan cairan asam dari sakunya dan mengoleskan cairan tersebut pada pipi yang baru saja ia ukir

EANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang