Syaila kembali turun ke lantai bawah setelah menyelesaikan kegiatan mandinya. Langkahnya melambat saat mencium aroma masakan dari dapur rumahnya.
"Kamu masak Za?" Tanya Syaila
Ragaza tersenyum saat mendapati Syaila yang berdiri di belakangnya. "Sarapan dulu, Sya" ujar Ragaza
Syaila mengangguk. Dia tidak menolak saat Ragaza menarik kursinya dan mempersilahkan dirinya untuk duduk. Lelaki itu juga tidak lupa menyiapkan nasi goreng buatanya ke atas piring dan memberikannya pada Syaila.
"Makan dulu Sya, aku mau mandi" ujar Ragaza
"Kamu nggak sarapan Za?"
"Nanti aja, aku mau mandi dulu" balas Ragaza.
Syaila mengangguk. Dia sangat senang dengan perubahan sikap Ragaza. Gaya bicara dan perhatian lelaki itu membuatnya semakin beruntung memiliki seorang Ragaza.
Beberapa menit menunggu suaminya selesai mandi, Syaila menatap lelaki yang baru saja keluar dari kamar dengan rambut yang sedikit basah itu disertai senyum tulusnya. "Udah selesai Za?"
Ragaza mengangguk. Dia menatap bingung Syaila yang sama sekali tidak memakan masakannya. Apa tidak enak? Atau gadis itu tidak suka?
"Kenapa belum dimakan Sya? Nggak enak ya?" Tanya Ragaza
Syaila menggeleng. "Aku nungguin kamu" jawab gadis itu
Ragaza senang, dia mengecup singkat bibir istrinya. "Morning kis, babe" bisiknya.
"Jangan gitu Za, aku jadi salting" ucap Syaila jujur. Ragaza terkekeh mendengar kejujuran istrinya.
"Tiap hari bakal aku cium Sya, biar tambah semangat akunya" ujar Ragaza dengan tawa diakhir kalimatnya.
"Kalo aku salting terus bisa pingsan Za" ucap Syaila bergurau
"Gapapa Sya, nanti aku kasih napas buatan" balas Ragaza
Syaila diam, Ragaza ini benar benar mesum. "Dasar mesum" cibirnya
"Mesum gini kamu juga suka"
***
Ragaza turun dari mobilnya dengan tangan yang terus menggandeng Syaila. Seperti ucapannya tadi malam, kini dia akan memutuskan hubungannya dengan Ameeta dan memberitahu pernikahannya pada anggota geng nya.
"Za, kamu yakin?" Ujar Syaila ragu
"Aku yakin Sya, jangan takut. Ada aku disini!" Ucap Ragaza menyakinkan
Syaila mengangguk dengan tangan yang semakin erat menggandeng tangan Ragaza.
"GAZA?!" teriak Ameeta seraya berlari ke arah Syaila dan Ragaza.
Syaila sepontan melepas gandengan tangan Ragaza, namun lelaki itu semakin mengeratkannya. "Jangan dilepas Sya" lirihnya pelan.
Plak
Syaila memegang pipinya yang terasa panas karena tamparan dari Syaila. Gadis itu mengepalkan tangannya kuat dalam diam. "Lo apaan sih, kenapa lo gandengan sama cowok gue. Hah?!" Bentak Ameeta emosi.
Ragaza menggeram marah. Ameeta dengan seenaknya menampar Syaila dan dia tidak terima. "Jaga tangan lo Met!" Ujar Ragaza dengan suara tinggi.
Syaila mendongak menatap Ragaza yang membelanya. Dia tidak mimpi bukan?
"Kamu belain dia Za! Kamu selingkuh?!" Tanya Ameeta marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragaza (Proses revisi)
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] ⚠️ Banyak kata kata kasar, harap untuk tidak ditiru ⚠️ buang negatifnya ambil hikmahnya ⚠️ jangan plagiat, kalo masih punya otak