18 - Kembali hancur

381 23 5
                                    

Syaila terbangun dari tidurnya saat kedua matanya terkena sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarnya. Gadis itu menatap Ragaza  yang masih tertidur pulas dengan selimut yang menyelimuti seluruh tubuh lelaki itu.

Syaila beranjak, dia duduk di atas kasurnya beberapa saat untuk meredakan rasa nyeri di area intimnya. Malam tadi, kali keduanya  memberi hak Ragaza sebagai suami.

Sebenarnya dia belum siap jika dirinya hamil dan menjadi seorang ibu diusia yang sangat muda. Namun, dia yakin kalau Ragaza akan menjadi suami sekaligus ayah yang baik untuk anaknya kelak.

Hari ini, tepat hari sabtu. Hari dimana Ragaza dan Syaila diliburkan karena sekolahnya mengadakan acara untuk para guru.

"Za..." panggil Syaila seraya menggoyangkan lengan Ragaza.

Ragaza melenguh, lelaki itu membuka matanya secara perlahan. Dia tersenyum saat melihat wajah cantik milik Syaila yang terlihat natural tanpa polesan make up Sedikit pun.

"Morning honey" ucapnya lalu mengecup singkat pipi Syaila.

"Hari ini jadi jalan jalan kan?" Tanya Syaila memastikan. Gadis itu menagih janjinya kepada Ragaza yang mengajak dirinya untuk jalan jalan di hari sabtu.

Ragaza mengubah ekspresinya menjadi kesal. "Bukannya ngasih kiss, malah nanyain jalan jalan" kesal lelaki itu.

Syaila terkekeh, dia tertawa dan menarik pelan hidung mancung milik Ragaza. "Iya iya, mandi dulu gih  bau soalnya" ujar Syaila

Ragaza bangkit, dia menangkup dan mengecup seluruh wajah Syaila. "Masih sakit?" Tanya Ragaza setelah menyelesaikan ciumannya.

Syaila yang mengerti maksud dari Ragaza pun mengangguk samar. "Gapapa kok" balasnya

"Yaudah, kamu mandi dulu gih. Hari ini aku yang masak" ucap Ragaza

Syaila menganggguk, dia beranjak lalu masuk ke kamar mandinya. Sedangkan Ragaza, lelaki itu mulai berjalan kearah dapur untuk membuat sarapan.

Beberapa menit kemudian, Syaila mulai menuju ke dapur setelah selesai menyelesaikan mandinya. "Gaza..." rengeknya

"What baby?"

Syaila tampak berpikir, "nggak jadi deh" ujarnya yang membuat Ragaza gemas.

"Makan dulu, bisa sendiri kan? Atau mau aku suapain hm?" Tanya Ragaza

"Sendiri lah, kamu kira aku lumpuh!" Balas Syaila kesal

***

Ragaza terus menggandeng tangan Syaila yang sedang menatap kagum sebuah pasar malam disana. Niatnya, kedua orang itu akan jalan jalan pagi tadi. Namun Syaila menolak, gadis itu lebih memilih menonton drakor kesukaannya.

"Jangan jauh jauh Sya, nanti hilang. Kamu kan pendek" ujar Ragaza mengingatkan

Syaila memukul lengan Ragaza pelan "jangan ngejek" kesalnya

Ragaza mengacak rambut Syaila gemas, dia mencubit pipi Syaila pelan. "Istrinya Gaza kan pendek, lucu lagi. Tapi bawel" ujarnya

Syaila menjinjit, dia menarik hidung Ragaza dengan keras. "Kamu juga ganteng, tapi nyebelin" ucap Syaila seraya menjulurkan lidahnya ke arah Ragaza.

Ragaza (Proses revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang