2

284 51 5
                                    

.
.
.
.

Tak terasa sudah 5 tahun berjalan dari Alvin yang beringkernasi menjadi Ciel

Kesehariannya sangat sederhana mulai dari tidur-bangun-makan-tidur

Begitu terus setiap harinya di tambah dirinya tidak di perbolehkan untuk keluar kamar tapi ibunya Aurora akan slalu berasa di samping Ciel sebagai gantinya

Karena hal itu juga membuat Ciel menjadi sangat malas bahkan untuk sekedar mengunyah saja dia senggan namun jika itu makanan favoritnya barulah dia mau memakannya sisanya tidak

Sekarang Ciel tengah mengunyah biskuit coklat renyah di pangkuan ibunya yang sedang membacakan sebuah buku cerita

Agar Ciel tidak bosan Aurora salah membawakan Ciel buku dan beberapa mainan dan slalu berasa di samping Ciel agar Ciel tidak kesepian

Kerena itu juga Aurora tau percis apa yang diinginkan oleh Ciel

Ciel pun menggerakan badannya dan memperhatikan Aurora dan seketika Aurora tau apa yang di maksud putranya tersebut

Aurora pun langsung mengambil kan susu yang sudah di sediakan dan memberikannya pada Ciel

Ciel yang menerimanya pun langsung meminunya dan memberikannya lagi pada Aurora dan meletakannya di meja

"Ciel, apa kamu bosan? " Tanya Aurora dengan ragu, dirinya takut putranya mati bosan karena selama 5 tahun tidak pernah keluar dari kamar ini

Namun reaksi Ciel membuat Aurora senang karena Ciel mengelengkan kepalanya yang menandakan dia tidak bosan

Dan dengan perasaan senang Aurora pun langsung memeluk Ciel dengan erat

'Ya kan siapa juga yang mau keluar dari sini, disini serba ada ga perlu repot-repot nyari makanan atau yang lain'

'Kalo aja ada HP mungkin bakalan sempurna tapi ga apa-apa soalnya ada buku'

Dulu Aurora sangat khawatir dengan pertumbuhan Ciel namun melihat pertumbuhannya yang sangat pesat membuatnya lupa akan kekawatirannya tersebut

Ciel sudah mulai berjalan dari umur 3 bulan dan mulai bicara umur 6 bulan walaupun setelahnya Ciel sangat irit bicara

Aurora masih ingat berapa senang nya dirinya ketika Cile pertama kali menyebutnya dengan kata 'ibu'

Aurora pun melihat ke arah Ciel dan melihat bagaimana pipi chubby nya yang naik turun karena Ciel sedang makan

Itu sangat mengemaskan!!!

'Ya ampun tenang lah Aurora, itu pipi putramu jangan kau gigit oke.. Jangan di gigi.. Tapi itu sangat imuuuutttt' batin Aurora dengan perasaan gemas

Saat sibuk dengan pikirannya karena pipi chubby Ciel terdengar ketukan pintu

Tok Tok Tok

"Yang mulia? " Suara itu berasal dari balik pintu kamar Ciel yang tidak lain adalah pelayan

"Adaapa? "

"Yang mulia maaf anda di panggil oleh yang mulia Raja" Ucap pelayan tersebut tanpa masuk kedalam karena itu dilarang

"hah.. Ciel.. Ibu pergi dulu ya "

Ciel pun mengangguk

Setelah mendapatkan persetujuan dari putranya Aurora pun meletakan Ciel di kasur empuknya dan perlahan meninggalkan tempat tersebut

Sebelum Aurora benar-benar meninggalkan kamar Ciel dirinya melambaikan tanganya ke arah Ciel dan di balas dengan lambaian tangan Ciel juga

'Ya ampun malaikat kuuu... Tenang sayang ya ibu akan segera kembali' batin Aurora tidak kuat dengan keimutan putranya tersebut

l Was Born To Be Sacrificed[Setiap Hari Selasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang