Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dilihatnya tas Karina tergeletak di lantai dengan sepatu heels nya. Dan yang Yeji lihat bagian atas Karina yang sedang tertidur dengan keadaan masih memakai bra karena selimut menutupinya nya hingga dadanya sehingga Yeji tidak tau apakah Karina sedang masih menggunakan pakaian lengkapnya selain bra di balik selimut itu.
Yeji mendekat, untuk mengecek keadaan Karina yang entah itu tertidur atau pingsan. Tangannya terulur untuk menyentuh selimut itu. Tapi belum sempat Yeji menyentuh selimut itu, Karina menggeliat dan akan terbangun dari tidurnya.
Yeji pun panik, ia lalu mencari tempat untuk ia bersembunyi. Karena tempat ia berdiri dengan pintu lumayan jauh sedangkan mata Karina segera terbuka, maka Yeji memilih bersembunyi di belakang. Ia berfikir tempat itu tempat yang tepat untuk ia gunakan untuk bersembunyi. Tanpa berpikir panjang akhirnya Yeji memilih untuk bersembunyi di belakang sofa.
"Hmmm" suara Karina mengerjapkan matanya. Ia menolehkan kepalanya disampingnya lalu keseluruhan ruang.
"Mana Hyunjin? Hyunjin!" Teriaknya.
"Aissh dia pergi lagi" ucapnya sambil memakai bajunya lagi. Lalu ia memungut tas dan sepatunya yang tergeletak di lantai, lalu pergi dari kamar itu.
Yeji bernafas lega karena Karina tidak menyadari kehadirannya. Masih dalam keadaan duduk dilantai bersandar pada belakang sofa, Yeji merasakan getaran pada hp yang sedang ia genggam. Yeji mengecek nya sebentar lalu ia akan pergi dari tempat itu.
XuGe
'gege udah pulang, malam ini balapan gege digantikan oleh Justin, ia akan bertanding melawan Hyunjin. Jadi kamu gak perlu menemui gege. Tapi perlu kamu ingat apa yang udah gege bilang ke kamu'
Yeji memejamkan matanya beberapa detik lalu membalas chat gege nya.
'iya ge'
Sret
Suara pintu terbuka.
Yeji melebarkan matanya sambil menggenggam erat hp di dadanya, karena ia pikir Karina kembali lagi. Sudah cukup jambakan Karina waktu itu lalu jambakan duo macannya Karina tadi sudah membuatnya kesakitan. Ia tidak mau merasakan lagi. Kalau bisa ia yang menjambak sekaligus memukulnya.
