🌺 Naka dan Nata [Chapter 04] 🌺

2.5K 185 3
                                    


🍃🍃🍃🍃🍃

*****

Ini sudah hari ke dua setelah Naka dan Nata sampai di Korea dan China kemarin.

Di kediaman Nata, Nata sedang bersiap untuk home schooling nya, iya Nata itu home schooling sejak masih kecil. Bukan hanya Nata, tapi juga dengan Naka, mereka berdua tidak tahu alasan apa yang membuat mereka harus mengikuti home schooling daripada sekolah seperti anak-anak pada umumnya.

Tapi tentang itu, Nata dan Naka tidak pernah sekalipun bertanya kepada orang tuanya, mereka hanya bisa menuruti, dan yang terpenting mereka bisa belajar biarpun mereka tidak bisa bersosialisasi dengan teman-teman seusianya.

"Nata, papah berangkat ke kantor dulu, kamu belajar yang bener! Dan kamu jangan pernah berniat untuk pergi dari rumah!"

Perintah sang Ayah seperti biasa dengan nada ketusnya.

"Iya, pah. Tapi kalau Nata lapar bagaimana? Nata lihat di kulkas tidak ada bahan apapun untuk di masak".

"Kamu tenang saja, Papah sudah membeli persediaan makanan, nanti akan diantar pak Harto, jadi kamu jangan keluar rumah!".

"Iya baik, Pah".

"Yasudah Papa pergi".

Setelah papahnya pergi ke kantor, Nata hanya tersenyum kecut dan melamun, kenapa papahnya selalu berbicara ketus terhadapnya? Ahh tapi sudahlah mungkin dia hanya sedang lelah dengan urusan kantornya.

Nata terus melamun hingga suara seseorang menghentikan lamunannya.

"Tuan Nata, tuan sedang melamun kan apa? Apakah tuan sudah bisa memulai belajar sekarang?".

Ahh ternyata itu suara guru home schooling nya.

"Ahh tidak, aku hanya sedang merindukan Naka, aku ingin tahu apa yang sedang dia lakukan sekarang, apakah dia juga merindukanku atau tidak"

Jawab Nata.

"Pasti tuan Naka juga merindukan tuan Nata, bagaimanapun kalian sudah bersama sejak kecil ".

"Kau benar, mungkin dia juga sedang home schooling juga".

"Mungkin saja, emm kalau begitu apakah tuan sudah siap untuk belajar?". Tanya sang guru.

"Aihh iya aku sudah siap, mari kita mulai saja".

Setelah itupun Nata memperhatikan penjelasan dari sang guru, memulai pelajarannya dan dia melupakan sejenak kerinduan yang dirasakan untuk Naka.
-
-
-
-
-
-
-
Sementara di Korea, Naka tidak sedang home schooling seperti yang Nata pikirkan, Naka sedang melamun dia sangat terpukul dengan keadaannya.

Sang ibu terus membujuk Naka untuk tidak memikirkan Nata dulu, dia harus menerima kenyataan dan harus tetap melanjutkan hidupnya.

"Naka, ayo makan dulu, nak, nanti kalau kamu belum mau melanjutkan home schooling kamu, kamu boleh bolos dulu hari ini, yang terpenting kamu makan dulu ya nak"

Bujuk sang ibu.

"Nggamau, Naka pokoknya gamau apapun! Naka cuma butuh Nata, Mah! Naka ga butuh makan!".

Naka berteriak, Ia rasanya tidak bisa seperti ini, dia hanya butuh sang adik, Naka hanya ingin kembali bersama-sama seperti dulu lagi.

"Ngga bisa, nak. Mamah udah coba hubungin papahmu tapi nomornya sudah tidak aktif lagi"

Sang ibu terus meyakinkan Naka, tetapi Naka kekeuh tidak mau mendengarkannya.

"Ahhh tidak! Mama berbohong! Naka benci Mamah! kenapa Mamah harus memisahkan Naka dari Nata?! Naka tidak apa-apa jika kita berpisah tempat, tapi mengapa kita juga tidak diperbolehkan berhubungan lewat handphone?!"

"Mama tidak tahu perasaan Naka, Mama hanya memikirkan diri mama sendiri!".

Setelah mengatakan itu, Naka segera berlari ke kamar dan menutup pintu dengan kasar.

-dikamar

Naka kembali menangis, dia menatap foto Nata yang ia bawa dari rumah lamanya, Naka sungguh sedih dia terus memikirkan bagaimana sang adik menjalani hidupnya? Bagaimana keadaannya? Apakah dia sudah makan?.

Naka tidak tahu saja kalau Nata sudah jadi anak yang kuat, andai saja Naka tau. pasti Naka tidak akan se khawatir ini.

*****

Sudah terhitung lima hari sejak Naka yang bersedih itu, hingga berakhir dia dirawat oleh dokter karena kondisinya drop berat, bayangkan saja lima hari tidak makan dan hanya menangis, siapapun yang diposisi Naka pasti akan merasakan hal yang sama.

Sang ibu memasuki kamar Naka.
Naka masih memejamkan matanya, sudah tiga jam dia pingsan dan belum sadar-sadar.

"Naka, kamu sadar ya, kamu harus sehat"
ucap sang ibu sambil membenarkan kompresan pada kening Naka.

Tak lama tangan Naka mulai bergerak sedikit demi sedikit, dan dia membuka matanya.

"Nata! Mana Nata, Mahh?!".

Naka langsung berteriak dan mencari Nata lagi, ibunya bingung harus bagaimana, dia tidak mungkin menghubungi papahnya Naka.

"Naka sayang, udah ya, jangan memikirkan Nata dulu, lebih baik kamu makan sekarang, kamu sudah berapa hari tidak makan"

Bujuk ibunya.

"Nggak, Mah. Mana mungkin aku makan dengan tenang sementara aku tidak mengetahui keadaan Nata sama sekali" kekeuh Naka tidak mau memakan makanannya.

"Sudahlah, Naka. Suatu saat nanti kamu pasti akan bertemu dengan Nata lagi, jadi kamu harus makan dulu ya"

Sang ibu tetap mencoba membujuk Naka.

"Tapi kapan mah?" tanya Naka tak berdaya.

"Nanti. Pasti ada waktunya, sekarang kamu makan, ingat kamu itu kembar dengan Nata, jika kamu tidak makan dengan benar dan sakit seperti ini, bisa saja disana Nata juga akan sakit, jadi cepat makan"

Setelah ibunya bilang seperti itu barulah Naka mau memakan makanannya.
-
-
-
-
-
-
Dan boom!! Benar saja, ternyata Nata tidak sekuat itu, saat Naka yang berada di Korea sakit, ternyata Nata juga ikut sakit. Bedanya ini sangat menyedihkan, jika Naka di Korea dirawat sang ibu, Nata tidak ada yang merawatnya, sang Ayah sibuk dengan pekerjaannya.

Sekarang Nata sedang rebahan di kasur nya, dia memikirkan pasti kembarannya sedang sakit juga, karena sejak kecil jika salah satu dari mereka sakit maka yang satunya akan sakit juga.

"Pasti Naka sedang sakit juga, andai disaat seperti ini kita masih bersama, pasti kita akan berpelukan dan saling menguatkan. Dan juga pastinya besok kita akan sembuh, tapi itu mustahil, entah kapan aku akan bertemu kembali dengannya".

Setelah melamun, Naka kembali rebahan dan tertidur lagi, berharap sakitnya bisa hilang. Jika disini Nata tidak dirawat, disana Naka dirawat, dan Nata berharap jika Naka sembuh dia juga akan sembuh.

Kasihan sekali Nata.

-
-
-
-
-
-
-TBC

Bagaimana chapter ini? Maaf kayaknya makin gajelas ya alurnya hhu

T-tapi mohon bantuan dan support nya, jangan lupa tekan bintang nya, karena itu sangat berharga untuk book ini, terimakasih. 💚💚

NAKA DAN NATA ( haechan jaemin) || End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang