❄️ Naka dan Nata [Chapter 05] ❄️

2.3K 165 1
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻

Hallo hallo aku kembali ~
Terimakasih buat yang udah baca ceritaku sampai sini, mohon bantuan dan support nya ya!!💚

*****

Satu tahun sudah terlewati perpisahan Naka dan Nata, tidak terasa mereka benar-benar tidak ada komunikasi sama sekali selama itu. Tapi walaupun tidak ada komunikasi sama sekali, hal itu tidak mempengaruhi perasaan mereka masing-masing. Setiap hari bahkan setiap detik, mereka tetap merindukan satu sama lain.

Hari demi hari tetap mereka lewati walaupun terasa berat dan tidak ada semangat sedikitpun.

Setiap hari mereka hanya belajar, makan, tidur, dan hanya sesekali bermain di taman belakang rumah masing-masing.

Lalu ketika malam hari tiba mereka gunakan untuk saling merenung dan berdoa agar mereka cepat dipertemukan dan berkumpul lagi seperti dulu.

Dan lebih menyedihkan lagi, orang tua mereka tiba-tiba sifatnya berubah. Seperti sang ibu yang biasanya akan selalu memperhatikan Naka, belakangan ini, bahkan bisa dibilang sudah beberapa bulan ini menjadi sangat sibuk, Ia jadi jarang dirumah, Ia berangkat pagi dan pulang pagi. Bahkan hanya satu kali Naka melihat wajah ibunya dalam sehari, itupun jika Naka terbangun pagi.

Hal itu tentu saja membuat Naka yang kesepian menjadi lebih kesepian lagi, dia tidak diperbolehkan untuk keluar rumah.

Bukan hanya itu, tapi juga tidak diperbolehkan untuk mempunyai teman. Naka sebenarnya heran, kenapa sudah dari dulu dia dan Nata tidak diperbolehkan untuk bermain dengan teman seusianya, dan ketika ia tanya kepada sang ibu, ibunya akan selalu menjawab -

"Tidak papa, mama hanya tidak ingin kamu kenapa-kenapa, dan lagipula ada mama disini, jadi kamu tidak perlu kesepian".

"Ada mama disini". Hahaha sepertinya itu dulu bukan untuk sekarang.

Benar kan bahkan sekarang Naka bertanya kepada ibunya pun ibunya terlihat acuh tak acuh terhadap dia.

"Mah, kenapa Mamah selalu berangkat pagi dan pulang pagi?".

"Bukan urusanmu". Jawab sang ibu ketus.

"T-tapi, Mah.. Naka hanya tidak ingin sendirian di rumah, Naka kesepian, Mah. Mama selalu sibuk dan Naka tidak diperbolehkan berteman dengan orang lain, bahkan sudah setahun juga Naka tidak bertemu adik Naka, kata Mamah dulu akan selalu ada buat Naka, tapi sudah lama Mama bahkan tidak mau berbicara panjang dengan Naka seperti dulu lagi" ucap Naka panjang lebar.

Sang ibu terlihat mendengus lalu menjawab.

"Naka, bisa diam tidak! Mama itu capek habis bekerja, dan itu juga buat Naka! Dan kamu itu sudah besar Naka, sudah seharusnya kamu mandiri bukan hanya merengek dan selalu meminta ditemani Mama!".

Naka terkejut dengan jawaban ibunya. Apa-apaan ini? Apakah benar dia memang anak yang hanya bisa merengek meminta untuk ditemani?.

Dan jika benar, apakah itu salah? Dia hanya ingin ditemani, dan itu juga karena dia kesepian, dan dia juga masih seorang anak yang perlu diperhatikan orang tuanya.

Rasanya hati Naka sakit sekali mendengar perkataan ibunya tadi, lalu daripada dia dibuat sakit hati lagi, dia memutuskan untuk langsung lari dan masuk kedalam kamarnya lagi.

Sementara sang Ibu langsung pergi ke kamarnya dan terlihat tidak mengambil pusing dengan perkataannya kepada Naka tadi.

Yang tanpa dia tahu perkataannya telah membuat hati anaknya tergores.

-
-
-
-
-
-
-

Tak jauh berbeda dengan keadaan Naka yang terabaikan dari sang ibu, Nata juga merasakan hal yang sama dari sang ayah.

Berbedanya Nata hanya sudah terbiasa diabaikan, bahkan dari sampainya di China satu tahun lalu. Tapi sekarang lebih parah, dia merasa seperti sudah dibuang oleh ayahnya sendiri.

Bagaimana tidak? Jika dulu Nata sesekali masih bisa bertemu dengan sang ayah, sekarang melihatnya satu Minggu sekali saja sudah beruntung.

Dia akan melihatnya ketika sang ayah memberikannya uang atau sekedar memenuhi kebutuhan makannya, setelah itu sang ayah akan pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Dia merasa dirinya diperlakukan seperti hewan peliharaan, yang hanya diberi makan dan dikandang.

Sang ayah sangat-sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya— ralat dengan sekertaris kantornya, iya. Sang ayah jadi jarang pulang karena terlalu sering menghabiskan banyak waktu untuk sang sekertaris yang sekarang berstatus sebagai kekasihnya tersebut.

Nata tidak percaya, secepat itu ayahnya mempunyai pengganti ibunya, dan yang lebih parah Nata tetap tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, dia sendirian.

Ehh sebenarnya tidak benar-benar sendiri, dia punya peliharaan yaitu seekor kucing lucu berjenis anggora, kucing itulah yang selalu menemani hari-hari Nata.

Nata tidak berani untuk meminta ayahnya menemani dia di rumah, dia sudah terlalu cape untuk dimarahi dan dibentak.

Selama ini memang jika Nata meminta untuk ditemani, maka sang ayah akan membentaknya dan memarahinya, disebut anak manja dan hanya bisa jadi beban. Jelas setelah kejadian itu, Nata tidak lagi berani meminta ditemani ayahnya dan berakhir hanya minta dibelikan seekor kucing untuk menemaninya.

Dia takut nanti jika terus meminta ditemani ayahnya dia akan dimarahi lagi dan hatinya tidak kuat dan berakhir dia gemetar dan menangis lagi. Dia ingat dia sekarang sendiri, tidak ada Naka yang biasanya akan menenangkan saat dia sakit hati dimarahi oleh ayahnya.

Bicara soal Naka, Nata sekarang juga sedang merindukannya. Dia rindu pelukan dan Omelan sang kakak. Nata sebenarnya tidak diperbolehkan memelihara kucing oleh Naka, karena beralasan nanti kucing itu akan menyakiti dia dengan cakarannya.

Lebay sekali haha, jika saja Naka sekarang tahu adiknya memelihara kucing, pasti dia akan mengomel panjang lebar, dan akan langsung membuang kucing tersebut.

Nata terkekeh mengingat dulu kakaknya itu pernah membuang kucing peliharaannya dan berakhir mereka bertengkar, lucunya pertengkaran mereka hanya bertahan selama lima menit saja, mereka benar-benar saling menyayangi satu sama lain hingga tidak bisa marah lama-lama.

Mengingat hal itu membuat setetes air jatuh dari mata indah Nata, iya tanpa sadar dirinya menangis, sudah lama sejak itu, Nata jadi semakin merindukan sang kakak.

Memilih untuk tidak melanjutkan kesedihannya, Nata kembali ke dalam kamar dan membawa sang peliharaan di dekapannya, setidaknya jika dia tidak bisa memeluk sang kakak sekarang, maka masih ada Onel yang menemaninya.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-TBC
Tandai typo/kata-kata yang salah ya.
Jangan lupa tekan bintangnya, terimakasih 💚

NAKA DAN NATA ( haechan jaemin) || End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang