M

8 0 0
                                    

sebuah mobil berhenti di depan sebuah rumah berukuran besar dengan desain yang mewah. rumah itu di dominasi warna putih dengan halaman luar yang luas dan kolam renang di bagian belakang. dua manusia keluar dari dalam mobil. salah satu dari mereka membuka bagasi mulai mengeluarkan beberapa koper dari dalam sana. mereka jejen dan lintang.

"awas ati-ati bawanya. nanti barang-barang gue pada pecah." teriak jejen yang sudah berteduh di depan pintu rumah. lintang sedang mengeluarkan koper-koper,  nafasnya  terengah-engah menarik koper terakhir yang berukuran dua kali koper sebelumnya. yang tak lain dan tak bukan adalah koper milik jejen.

"enak yang,,,cuma diem berteduh di sana?" celetuk lintang masih berusaha mengeluarkan koper raksasa itu. 

"kulit gue sensitif, gak bisa kena sinar matahari langsung. jadi sorry-sorry aja." jawab jejen santai. lantas masuk kedalam rumah meninggalkan lintang yang kesusahan dengan koper besar itu.

ya. pernikahan jejen dengan lintang sudah di langsungkan dua hari lalu, dengan di hadiri oleh kerabat-kerabat terdekat dan sahabat-sahabat lintang dan jejen. acara yang di laksanakan di sebuah gedung mewah dengan dekorasi serba pink itu di langsungkan selama dua hari dua malam. hari pertama malam pertama adalah acara khusus keluarga sekaligus akad. acara hari kadua malam kedua adalah pesta pernikahan. dan satu hari setelahnya jejen dan lintang berakhir di sebuah rumah mewah yang kini akan mereka tempati berdua.

lintang yang saja baru memasuki rumah  terlihat terengah, nafasnya naik turun, lintang langsung merebahkan badanya di atas sofa empuk ruang tengah. koper-koper yang berhasil dia bawa masih berada di lawang pintu, lintang sudah kehabisan tenaga untuk mengangkat nya ke atas kamar. 

"ngangkat koper aja kayak pertama kali dateng bulan. nih." lintang ingin sekali berdiri dan menjambak rambut jejen ketika mendengar itu. tetapi lintang urungkan, tenaganya sudah habis terkulai lintang hanya bisa duduk lemas, mengambil air putih yang di sodorkan jejen.

"lo gila. koper lo isinya apaan sih. batu?" tanya lintang setelah menghabiskan segelas air. jejen terkekeh pelan. tanganya mulai membuka koper mini yang berada di atas meja. 

"dapet apa kalo gue kasih tahu isi koper itu ke elo?" jejen membuka kotak penuh bubuk warna warni. kemudian memulas yang warna merah bata ke pipi tirusnya. 

lintang berdecak kemudian bangkit dari duduknya berjalan lunglai ke toilet. 

"mau kemana lo?" tanya jejen penasaran. 

"berak. mau ikut." jelas lintang jejen membuat ekspresi muntah. kemudian melanjukan kembali merias wajahnya.

****

"JEJEN..." teriak lintang

JEJEN OR JENIE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang