BAB 2. Desa URUNG {Chapter 4}

7 2 0
                                    

"Tuan bangun tuan, sudah malam tuan!"

Suara nya membangunkan ku yang sedang enak tidur di tengah malam yang dingin. .Ingin rasanya aku bermalas malasan sebentar saja mumpung suasananya cocok dan ingin rasanya bilang 'tunggu sebenatar 5 menit lagi' tapi kata kata ini terlalu klise jadi aku sudah bosan mendengarkanya. Aku beranjak bangun dari pasir yang dingin ini dan masih ditemani dengan irama perut yang semakin kurasa tentunya. Bayangkan saja terakhir makan saja aku tidak tau kapan dan terakhir minum saat aku sakit dan minuman itu juga terasa seperti tai. Kalau disuruh meminum lagi sepertinya aku tidak mau, membayangkannya saja membuat hidungku gemetar.

Kembali ketopik. Aku langsung menghentakan kakiku ketanah dan mengulangi gerakan tadi siang dan melihat sekeliling gelombang itu dengan 360°. Lihat, Ada sesuatu yang aneh, yah meskipun aku tidak tau apa karena tertutup kegelapan malam ini. Tapi aku jelas tau ada yang aneh,karena gelombang kecil yang ada dibelakangu bergerak tak tentu arah seakan akan geombang itu menabrak sesuatu dibawahnya.

Apakah itu tikus? Melewati pertanyaan itu aku langsung membuat pisau dengan pasir di tangan kiriku dan sebuah jarum seukuran penggaris beukuran 30cm di tangan kananku. Aku melempar jarum itu dengan kencang sampai berbunyi 'siuuw..seb' kearah yang kucurigai dibawhnya ada tikus.

Aku tidak melihat dengan jelas apakah kena atau tidak. Aku menarik jarum itu ketanganku dengan kekuatan sihir dan melihat sepertinya tidak ada yang kena,tidak ada bekas darah diujung jarum. Aku langsung melakukan hentakan kaki lagi namun sekarang menghadap kearah gelombang pasir aneh tadi dengan seksama. Untuk memastikan saja apakah tikus itu masih ada dan ternyata tikus itu sudah tidak ada. Mungkin dia lari karena takut dengan jarum ku yang kulempar tadi. Namun rasa sombong ini membuatku lengah.

"Tuan di belakang, tikusnya!" suara dari lina

Ternyata tiikus itu berada di belakangku tepat, kurasa jaraknya 15 meter dari ku berada dia melesat dengan cepat bergerak kebawah tanah menimbulkan pasir diatasnya bergerak.

Aku langsung memutar badan kearah kiri dan mengubah jarum ditangan kananku menjadi pisau dan memutarkan kedua pisau yang ada ditangan ku. Saat melihat kearah belakang dan mengayunkan pisau nya ada beberapa darah menempel dipisau sebelah kiriku. Kurasa akau tadi mengenainya saat memutar. Tapi dimana mayat tikusnya, meliiaht kebawah ada sebuah lubang. Kurasa tikus tadi kabur kebawah karena aku berhasil mengenainya meskipun tidak dalam tapi itu jelas melukainya. Karena hal ini aku langsung menghentakan kakiku lagi namun tidak ditemukan keanehan pada gelombang ini. Kurasa dia sudah pergi. Aku merasa kesal dengan 1 menit diriku karena merasa sombong karena lengah...

Tunggu...itu jawabanya. Lengah. Karena aku tadi merasa lengah tikus ituu menyerangku, karena dia tau aku tidak bisa menghindar tapi dia salah dan pasti dia akan menyerangku diarah belakang. Aku akan mencoba memancingnya dengan pura pura lengah, aku akan membuat pasirku kembali ke bentuk pasir dan saat tikus itu menyadari dan aku dengan cepat berputar seperti tadi beserta pisau pasir yang kubuat dengan cepat. Sempurna, rencana ini memang sangat cocok untuk ku.

Aku menjalankan rencanaku dengan penuh perhitungan dan dengan penuh kepura puraan. Aku menutup mata dan menghentakan kakiku kearah pasir dan benar tikus itu berada di belakangku. Ingat pura pura tidak tau! Aku menghentakan kakiku lagi untuk memancingnya kearah sini seakan akan aku tidak tau kalau dia dibelakangku. Semakin aku mengehentakan kakiku semakin dekat pula dia dengan ku. Sekarang tikus itu berada cukup dekat dengan ku, namun aku masih sabar menunggu, tunggu hingga Lina memberi aba aba dan tunggu hingga dia benar benar dekat,lalu.

"Sekarang tuan!"

Dengan aba aba dari Lina aku langsung mengubah pasir dibawah kakiku kedalam bentuk jarum lalu langsung menggerakan jarum keatas tanpa perlu menggunakan tangan ku hanya menggunkan mana. Ingat mage adalah petarung yang mengandalkan otak dan sihir. Gerakan ini kulakukan dengan cepat kurasa tidak ada 2 detik. Dan cpraat suara dari darah yang keluar dari makluk hidup seekor tikus.

"Sempurna, tikus yang kudapat beukuran besar dan dia juga mempunyai luka di wajahnya jadi dia sudah pasti tikus yang kulukai tadi. Lebih baik aku langsung keluar dari gurun ini...diaman aku menaruh tulang kecil itu ya?"

Saat ku mencoba mencari tulang kecil milik guru itu.

Brubrurbruk

Aku mendengar suara itu dan melihat sekeliling ada gundukan pasir yang mendekatiku dengan cepat. Meskipun ini malam hari tapi aku melihat gundukan itu karena gundukan itu mempunyai bentuk yang besar dan berbunyi brubrurbruk. Instingku mengatakan tanda bahaya, mirip saat melawan monster ular.

Aku bersiap siap dengan gundukan itu. Kurasa itu kumpulan tikus yang sedang menuju kearahku dari berbagai arah. Aku langsung berfikir untuk terbang dengan pasir yang dibawahku namun ku sadar jumlah pasir yang bisa kukendaliikan belum sebesar saat melawan ular.Sekarang aku hanya bisa mengendalikan pasir kurasa 10 kg.

Aku berlari sekuat dan sekencang mungkin kearah pohon mati yang ada didepanku. Saat aku sampai diatas pohon aku mencoba membuat tembok pasir yang melayang dibelakangku agar tikus tidak tiba tiba menyergapku dari belakang. Dan menyiapkan 10 jarum di depanku bersiap menembakan nya jika kumpulan tikus itu datang. Beberapa tikus dibawah meloncat kearah belakang ku. Aku selamat berkat tembok yang kubuat. Sementara itu tikus yang didepanku, aku menembakan jarum yang kusiapkan dan menembaknya namun tembakan ini tidak kena alhasil aku refleks menutupi wajahku dengan kedua tangan dan yap, tikus itu mengigitku dibagian lengan kiriku. "aghhhhh" teriaku.

Aku mencoba melepaskanya dari tangan kiriku namun hal ini tidak bisa, gigitanya sangat kuat. Aku mencoba menusuk tikus yang mengigitku dengan jarum yang kupegang ditangan kanan ku sambil "hiyaa..mati kau brengsek" teriakan ku.Tikus itu mati.

Disaat itu aku sadar, aim ku tidak cocok untuk ini. Pikirku keberuntungan akan berpihak pada pemula seperti orang orang bilang keberuntungan pemula namun itu tidak bekerja untuk ku.

Tapi aku tidak akan menyerah. Aku membuat ulang jarum jarum ini dengan ukuran 2x lipat dan mengorbankan tembok dibelakangku untuk dijadikan jarum agar lebih banyak dan sekarang jarumnya berjumlah 10 berukuran besar.Hal ini kulakukan agar kesempatan mengenai tikus bertambah....

Tikus tikus itu meloncat kearahku bersamaan dari berbagai arah...Hal ini membuat situasiku gawat karena bagian belakang ku terbuka. Aku bergegas menutupi bagian belakang ku dengan jarum

'cprat' 2 tikus tertusuk oleh jarum dibelakang ku. Bagus rencana ini sempurna. Namun sayang ada beberapa tikus yang mengenaiku dibagian pundak dan pundak ku digigit tikus sialan ini. Aku langsung menusukan jarum keraha tikus dengan kedua tangan ku,meskipun tangan kiriku akan nyeri saat kugerakan. Kudua tikus ituu mati akibat tertusuk jarumku. Tak sampai disitu tikus yang melompat disamping belum terselesaikan dan tangan ku masih full memegang jarum ini. Akhirnya aku mencoba mengerakan jarum pasirku dengan pikiran ku dan itu berhasil,tepat sasaran dikepala mereka. Aku menyadari aku tidak pandai dalam menembakan jarum lewat tangan tapi aku pandai menembakan jarum lewat pikiran. Karena hal ini aku merubah jarum jarum ku kebentuk semula dan berjumlah 20. Aku menembakan semua jarum itu kestiap tikus dengan kecepatan yang bisa kudapat.

Semalaman penuh dibawah sinar rembulan aku membunuh kawanan tikus itu dengan jarum jarum ini dan saat semuanya sudah selesai dan pagi mulai tiba aku terjatuh dari atas pohon karena kaki tidak kuat untuk berada di atas pohon. Aku terjatuh, namun untungnya badanku dulu yang jatuh bukan kepalaku. Aku terjatuh saat darah darahku melumuri sebagian besar tangan dan pundak ku. Tanganku masih bergetar meskipun kejadian tegang ini sudah berakhir

~Cling~

[selamat anda telah membunuh monster tikus berjumlah 200 ekor dan 1 ekor raja tikus]

[Karena hal ini anda naik level ke level 8]

[Karena anda berhasil membunuh raja tikus anda diberikan item Kalung Gigi Tikus. Item otomatis akan tersimpan di kantong. Anda bisa mengambilnya dengan; status>kantong>pilih item]

LUNDIA : GIFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang