BAB 2. DESA URUNG {Chapter 7}

6 3 0
                                    

Lagi lagi Kiku tertidur, seperti dejavu saja.

Di kegelapan kelopak matanya terlihat sebuah sosok wanita yang cantik, mungkin ini hanya khayalan nya saja mengingat dia adalah lelaki yang haus akan kasih sayang kepada wanita.

Kiku mendengar sura dari wanita ini begitu halus, suara ini mirip seperti suara Lina, sepertinya wanita itu sedang bicara namun Kiku tidak mendengarkanya. Bukan, lebih tepatnya dia tidak mendengar suara dari Lina, yang dia dengar hanya kesunyian digelapnya. Kiku mencoba bicara tapi saat itu juga dia terbangun.

Saat dia bangun dia langsung mencium bau harum yang sangat harum seperti bunga pada musim bunga. Bau ini terasa tidak asing. Wangi ini seperti di tenda Guru.

Dihadapan Kiku saat bangun juga melihat wanita cantik dengan kulit hitam manis. Oh itu Rina, dia sepertinya sedang menungguku bangun.

"Rin, bang..un rin,"

Kiku mencoba membangunkan dia tetapi Rina tertidur lelap dalam duduk.

"Kamu sudah bangun muridku?" suara dari guru yang masuk ke tenda

"Guru, sebenarnya kenapa aku pingsan di sini? Bukanya aku tadi malam melawan penjahat itu dan aku menang?"

"Sepertinya kamu melewatkan sesuatu. Apakah kamu menggunakan buah Dopping?"

Sepertinya guru sudah menyadarinya. Apa aku harus menyembunyikanya atau mau jujur saja? Dilihat dari sifatnya guru tidak akan marah padaku.

"Iya guru,"

"Sekarang buah itu ada dimana?"

"ehh...buah...itu....ada..di.."

"Kamu tidak usah takut muridku..dengan buah itu guru akan membuat ramuan yang bisa memperkuat tubuhmu tanpa mempunyai efek samping."

"Baiklah guru."

Kiku mengeluarkan buah itu dari layar biru nya dan juga menunjukanya pada guru.

"oh...kamu juga bisa membuka layar itu, hebat. Di dunia Lundia ini hanya beberapa orang saja yang bisa membuka layar itu, dan muridku salah satunya."

Ternyata guru juga mengerti layar ini. Bagus aku akan belajar darinya tentang layar ini nanti.

"Ini guru, tapi tolong guru, jangan bilang siapa siapa,"

Aku memberikan 1 buah saja dan menyembunyikan 1 buah lagi.Jaga jaga jika buah itu diambil sama guru

"Tenang saja, hal itu adalah hal yang spesial kenapa kamu menyembunyikanya? Tapi kalau itu maumu guru juga tidak akan membantah."

Setelah guru menerima buah itu. Dia kembali keruanganya tak beberapa lama terdengar sebuah mantra yang kudengar "zugilaja @#4%%$" yang kudengar hanya bagian awalnya saja dan bagian akhirnya tidak terdengar jelas. Disamping itu tercium bau yang tidak mengenakan, bau ini seperti buah busuk, baunya menutupi ruangan ini yang tadinya wangi seperti bunga semerbak sekarang menjadi bau buah busuk.

"Ehhmmm...bau apa ini?apakah Kiku buang air besar?" Rina bangun, kurasa dia terbangunkan karena bau busuk ini. Tapi ngomong ngomong kenapa dia ngomong aku yang bau...

"Enak saja, tai ku baunya enak tau!"

"oh kamu sudah bangun kiku, aku senang sekali,"

Rina sangat senang sampai sampai memeluku, sesaat kupikir dia suka kepadaku.

"Yang kamu lakukan tadi malam sangat keren sekali, Kiku.Aku bahkan sampai terpesona dengan kemampuan mu meniru sihir dari guru."

"Ahh..itu biasa saja..hehe makasih ya Rina kamu sudah menangkapku tadi malam. Kalauu tidak ada kamu bisa bisa kepalaku pesti sudah pecah karena terbentur tanah,"

LUNDIA : GIFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang