Kesatu

1.9K 88 0
                                    

"Mungkin ada baiknya kita introspeksi diri kita masing-masing, Hyung", ucap Jungkook memecah keheningan setelah perdebatan hebat tak berujung.

"Baiklah jika itu kemauanmu", jawab Jin pergi meninggalkan Jungkook yang masih terisak.

Mereka berdua sedang dalam kondisi sama-sama jenuh menjalani hubungan.

Jungkook yang butuh perhatian lebih sedangkan Jin yang sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya hingga terkadang tak punya waktu untuk sekedar membalas chat dari Jungkook.

Sejak hari itu keduanya tak lagi saling berkirim pesan.
Jungkook lebih menyibukkan diri dengan kuliahnya. Sedangkan Jin seolah tak ada waktu untuk dirinya sendiri sejak Appanya melimpahkan tanggung jawabnya perusahaan pada dirinya.

Jungkook hanya bisa memandang foto-fotonya bersama Jin di ponsel saat rindu datang menyapa.
Pun dengan Jin, dia hanya mampu mengutak-atik ponselnya tanpa berani mengirim pesan sekedar bertanya apa kabar pada Jungkook.

Sudah hampir seminggu tidak ada kabar apapun tentang Jin.
Jungkook sangat merindukan pria berbahu lebar yang sampai detik ini masih jadi kekasihnya itu.

'Sebegitu tak berartinya kah aku hingga kau bisa begitu saja melupakan aku, Hyung. Aku sangat merindukanmu Hyung', lirih Jungkook dalam hati sambil menahan isak tangisnya.

'Gimana kabarmu sayang, aku sangat merindukanmu?', lirih Jin dalam hati sambil melihat ke arah jendela kamar Jungkook yang masih menyala.

Jin diam-diam menyempatkan diri berhenti di depan rumah Jungkook setiap kali pulang kerja. Ia sangat merindukan kelinci kecilnya. Tapi Jin lebih memilih menghargai keinginan Jungkook untuk break sementara waktu dari hubungan yang mulai menjenuhkan menurut Jungkook.

Suara mobil Jin meninggalkan kediaman Jungkook membuat Jungkook bangun dari tempat tidurnya. Dalam hati kecilnya Jungkook berharap Jin datang menemuinya. Namun harapannya pupus saat melihat keluar jendela. Jungkook tak mendapati mobil Jin di depan rumahnya.

Jungkook kembali menangis. Ia sangat merindukan kekasihnya itu.
Tapi egonya lebih besar dari rindunya.
Ia tetap tak ingin mengirim pesan pada Jin.
Jungkook menunggu pesan dari Jin.
Jungkook menunggu kedatangan Jin.

Kadang Jungkook menyesali keputusannya.
Namun berusaha baik-baik saja seolah ia tak merindukan Jin.

Jin mengusap air matanya yang diam-diam jatuh tanpa permisi.
'Bagaimana kabarmu sayang, aku sangat merindukanmu', ungkap hati Jin sambil melihat foto Jungkook di ponselnya.

Jin yang sedang bersedih mencoba menghubungi sahabatnya untuk sekedar mencurahkan isi hatinya.

'Hallo Yoongi_ah, bisakah kita bertemu di tempat biasa?'

'Tumben kau menghubungiku?'

'Aku hanya ingin ngobrol denganmu, sudah lama kita tak bertemu'

'Ya sejak kau mengambil alih perusahaan kakakmu'

'Baiklah aku tunggu'

Jungkook mengendarai mobilnya sekedar ingin melepas rindu ke cafe yang biasa ia kunjungi bersama Jin.
Ia mengingat saat Jin menyuapi ice cream vanilla ke mulutnya.
Tak terasa air mata jatuh membasahi pipi cubby Jungkook.
Ia menyekanya namun seolah air mata itu tak bisa terbendung.

Jungkook begitu merindukan pelukan hangat Jin.
Merindukan bibir plumpy Jin.
Merindukan senyum manis Jin.
Merindukan perhatian-perhatian Jin.

'Kenapa menangis, bukankah ini yang kamu inginkan. Menjauh sementara waktu dari Jin. Kenapa sekarang kamu justru merindukannya',

Ego Jungkook berdebat dengan hatinya.

'Tapi kenapa Jin Hyung tak menghubungiku sama sekali.
Apa dia sudah melupakanku?
Atau dia sudah menemukan
rumah baru untuk tempatnya pulang?'

Batin Jungkook berkecambuk
"AKU MERINDUKANMU JIN HYUNG"



TERIMA KASIH
LIKE & COMENTNYA

14 Februari 2023

HAPPY VALENTINE DAY

Love Song ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang