Kesebelas

845 61 6
                                    

Happy Reading

Flashback

"Ini laporan yang Tuan minta", ucap Irene membawa laporan yang Jin minta.

"Letakkan saja di meja tamu", ucap Jin sambil beranjak dari meja kerjanya menuju meja tamu.

Kaki Jin tak sengaja tersandung kaki meja tamu, ia tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya hingga terjatuh ke tubuh Sekretarisnya yang saat itu sedang meletakkan laporan di meja tamu.

"Hyung...", ucap Jungkook tak percaya melihat apa yang ada di hadapannya seketika langsung berlari keluar ruangan Jin.

"Agh...sial", ucap Jin marah dengan keadaan.
Jin langsung mengejar Jungkook, tapi sakit di kakinya membuat langkah Jin terseok menahan sakit.

Jin tak menemukan Jungkook. Ia sudah pergi dengan membawa kesalahanpahaman yang belum sempat Jin jelaskan.

Jin berkali-kali menelepon JungKook. Tapi tak sekalipun Jungkook mengangkat telepon darinya.

Jin pergi meninggalkan kantor menuju rumah Jungkook namun sayang Jungkook tak pulang kerumahnya.

Jin duduk di depan rumah Yoongi.
Menghela nafas, lelah dengan keadaan.
Seolah takdir sedang mempermainkannya.

'Kamu di mana Jungkook-ah? Semua yang kamu lihat tidak seperti yang kamu pikirkan', ucap Jin dalam hati.

Setelah lama menunggu Jin beranjak pergi meninggalkan kediaman Yoongi.

Jin kembali ke Kantor, ia bertemu Irene saat akan masuk keruangannya.

"Maafkan saya Tuan, saya akan menjelaskan semua kesalahanpahaman ini padanya",

"Tidak perlu, biar aku saja yang akan meluruskan semuanya",

Jin berlalu dan mencoba fokus dengan pekerjaannya.
Namun sayang ia tidak dapat memeriksa laporan dengan benar, hatinya belum bisa tenang sebelum bertemu Jungkook.

Jin kembali menghela nafas, tubuhnya lelah, pikirannya sedang kacau.

Jin mencoba menjelaskan semuanya dengan mengirim pesan, tapi kenyataan membuatnya terpukul.
Jungkook sudah memblokir nomor kontaknya.

'Kita baru saja berbaikan, kenapa harus terjadi hal semacam ini'

Berhari-hari Jin tidak masuk kantor, Jin sedang sakit, semua pekerjaan ia coba kerjakan dari rumah.

Badan dan pikirannya sedang tidak baik-baik saja.

Dering telepon membuyarkan konsentrasinya.

"Kau sakit, Jin Hyung?",

"Ough...Yoongi-ah, dari mana kau tau aku sedang sakit?",

"Aku kekantormu, karena sudah berhari-hari aku tak mendapat kabar darimu. Kata Sekretarismu kau sakit",

"Ia...tubuh dan pikiranku sedang sakit",

"Aku boleh kesana?",

"Sejak kapan kau meminta ijin?",

"Siapa tau kau ingin istirahat",

"Aku tunggu"

Jin menutup teleponnya dan beranjak dari tempat tidurnya.
Ia menuju ruang keluarga dan menyalakan televisi.

Beberapa menit kemudian Yoongi tiba di rumah Jin.

"Ya...Yoongi-ah",

"Hyung sakit apa?", sambil memeluk Jin.

"Badanku sakit, tapi yang jauh lebih sakit itu pikiran dan hatiku",

"Kenapa, Hyung?"

Jin menceritakan semua yang terjadi hingga Jungkook yang memblokir nomornya.

Yoongi jadi mengerti maksud air mata  Jungkook beberapa hari yang lalu di studionya.

"Baiklah aku akan coba menjelaskan pada kelincimu tentang kesalahanpahaman ini. Semoga setelah ini hubungan kalian baik-baik saja",

"Terima kasih, Yoongi-ah",

"Huft...
Kenapa dulu aku harus mengenalkan kalian",

"Ya...Yoongi-ah",

"Baiklah Hyung, aku pulang dulu",

"Titip salam untuk kelinci manisku.
Aku mencintaimu Bunny",

"Haruskah aku menyampaikan sama seperti yang kau ucapkan, Hyung?",

"Tentu saja"

Yoongi tersenyum pada Jin kemudian berlalu pergi.

Jin kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Ia berkali-kali mencoba menghubungi Jungkook namun tak berhasil.

Pesan-pesan yang Jin kirimpun masih belum terkirim.

Jungkook masih memblokir nomor miliknya.

Ntah sampai kapan ini akan berlalu.
Jin sudah terlalu lelah untuk menanti.

150323

Terima kasih like & Comentnya



Love Song ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang