HAPPY READING
Pagi-pagi sekali Jungkook sudah mengetuk pintu rumah Yoongi. Ia tak bisa tidur untuk memastikan hatinya.
"Jungkook-ah, apa yang kau lakukan sepagi ini?",
"Ada yang ingin aku tanyakan, Hyung",
"Masuk, aku juga akan menyampaikan sesuatu dari Jin Hyung",
"Bolehkan aku bertanya terlebih dahulu,Hyung?",
"Apa yang ingin kau tanyakan, Jungkook-ah?",
"Apa Yoongi Hyung mencintaiku?",
Yoongi hanya tersenyum mendengar pertanyaan Jungkook.
"Hyung, jawab aku",
"Kaki Jin Hyung tidak sengaja tersandung kaki meja, ia tak dapat menyeimbangkan tubuhnya, hingga akhirnya jatuh menimpa tubuh Irene yang sedang duduk menyiapkan laporan untuk Jin Hyung. Hanya itu saja yang bisa Hyung jelaskan".
"Aku lebih penasaran dengan hatimu, Yoongi Hyung",
"Tidak ada yang perlu di jelaskan tentang hatiku"
"Hyung...",
"Hyung, hanya menganggapmu adik. Jangan memaksakan sesuatu yang sejak awal memang tidak ada",
"Maafkan aku Hyung sudah salah menilai ucapanmu kemarin. Aku pikir Hyung mencintaiku. Jujur hatiku goyah jika itu benar terjadi",
"Aku hanya menyampaikan yang Jin Hyung ucapkan",
"Bahkan aku sempat egois ingin membalas perasaan itu jika benar adanya. Aku mau egois mengabaikan persahabatan yang terjalin di antara kalian"
Yoongi tersenyum mendengar ucapan Jungkook.
'Andai aku bisa egois sepertimu', batin Yoongi.
"Bolehkah aku mengulang masa kecilku dulu, Hyung? Aku ingin kau menggendongku seperti dulu, ingin memelukmu hingga tertidur seperti yang pernah kita lakukan saat kecil",
Tanpa basa-basi,
Yoongi langsung menggendong Jungkook dan membawanya masuk ke kamarnya.
Ia merebahkan tubuh Jungkook di tempat tidur dan memeluknya."Tidurlah, aku yakin semalaman kau tidak tidur",
Jungkook menangis dalam pelukan Yoongi.
"Kau mencintaiku Hyung...kau mencintaiku...",
Yoongi pun menangis sambil memeluk erat tubuh Jungkook.
"Mengapa Hyung begitu mencintaiku, mengapa Hyung tak pernah mengatakan padaku, sejak kapan Hyung?", Jungkook menangis dalam dekapan Yoongi.
Yoongi tidak mengatakan apapun. Ia hanya menangis sambil memeluk tubuh Jungkook.
"Maaf aku tak pernah menyadari rasa cintamu, Hyung. Maafkan aku",
Yoongi tak kuasa lagi menahan rasa yang ia simpan di hati Bertahun-tahun lamanya.
Ia menarik tengkuk Jungkook dan melumat bibir tipisnya.
Menjelajahi setiap inchi lekukan di tubuh Jungkook.Jungkook melenguh nikmat. Tubuhnya tak mampu menolak setiap sentuhan yang Yoongi berikan.
"Bolehkah untuk pertama dan terakhir kalinya aku melebihi batasan ku, Jungkook-ah?", bisik Yoongi di telinga Jungkook.
"Lakukan Hyung, aku menginginkannya",
Yoongi kembali melumat bibir Jungkook. Melepas semua yang melekat pada tubuh keduanya. Kali ini Jungkook menyerah pada cintanya.
Yoongi melepaskan semua hasratnya pada Jungkook. Kenikmatan luar biasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Jungkook mendesah nikmat di bawah kungkungan Yoongi.
"Aku mencintaimu, Jungkook-ah", bisik Yoongi di telinga Jungkook. Kata-kata itu akhirnya keluar dari bibir Yoongi.
Jungkook menangis.
Erangan nikmat menyudahi adegan panas tersebut. Yoongi menjatuhkan tubuhnya pada Jungkook.
Mengecup kening Jungkook. Mengungkapkan cinta untuk terakhir kalinya.
"Aku mencintaimu, Jungkook-ah",
Jungkook memeluk erat tubuh polos Yoongi. Ia tak kan pernah menyesali apa yang terjadi hari ini.
Cinta masa kecil Jungkook akhirnya terbalas sudah.
"Terima kasih, Hyung. Akhirnya cinta masa kecilku berbalas",
Yoongi dan Jungkook saling memandang dan tersenyum.
Rasa kantuk dan lelah membuat keduanya tertidur.
Menjelang sore hari, Yoongi terbangun oleh suara bel rumahnya.
Ia keluar hanya menggunakan celana dalam.
"Tumben kau mengunci pintu rumahmu?" Tanya Jin penasaran.
Yoongi hanya tersenyum.
"Kau bersama kekasihmu?",
Yoongi seolah tersadar.
"Di tubuhmu banyak sekali jejak dari adegan ranjang, terlihat jelas seberapa panasnya kalian bercinta"
Yoongi hanya mampu diam terpaku. Otaknya belum mampu berpikir dengan jernih.
"Aku pulang, Yoongi-ah. Maaf sudah mengganggumu".
170323
Terima kasih like & comentnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Song ✔️
FanficTakdir mempertemukan mereka dalam ikatan yang tak mampu mereka lepas.