Happy Reading
"Tumben pagi-pagi sudah di dapur?", tanya ibu pada Jungkook.
"Hari ini Kookie tidak ada kelas, jadi Kookie ingin memberi kejutan pada Jin Hyung dengan membawakan makan siang ke kantornya", jawab Kookie bahagia.
"Sudah lama ibu tidak melihatmu seantusias ini. Senang anak ibu sudah kembali ceria", ucap Ibu sambil membelai pipi cubby Jungkook.
"Maafkan Kookie yang masih kekanak-kanakan Ibu",
"Kau akan dewasa seiring dengan berlalunya waktu",
Jungkook memeluk erat tubuh Ibunya.
Selesai masak Jungkook langsung mandi. Jungkook beberapa kali mengganti baju yang akan ia kenakan untuk menemui Jin. Hingga pilihannya jatuh pada jaket dan celana jeans dengan warna senada.
Setelah mengemas makan siang untuk Jin, Jungkook pamit kepada Ibunya, ia bergegas melajukan mobilnya menuju kantor Jin.Sesampainya di kantor Jungkook langsung naik ke lantai 4 dimana ruang kerja Jin berada.
Jungkook yang masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu dibuat terkejut dengan pemandangan yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
Tanpa berkata apapun Jungkook berlari keluar dari ruangan Jin meninggalkan makan siang yang sudah ia buat untuk Jin.
'Kau jahat sekali, Hyung. Tega sekali kau melakukan hal itu di belakangku. Kenapa tak jujur saja sejak awal jika kau sudah tak mencintaiku'
Jungkook kembali meratapi kisah cintanya. Melajukan mobil sambil mengusap air matanya.
"Hyung, dimana?"
"Aku di Studio. Hey, kenapa menangis Jungkook-ah?
"Aku kesana, Hyung"
"Hati-hati dijalan. Kendalikan emosimu"
Jungkook menutup teleponnya. Ia menghubungi Yoongi Hyung. Sahabat sekaligus kakak baginya.
Tempat Jungkook berbagi suka dan duka."Hyung...", Jungkook berlari menghambur kepelukan Yoongi begitu sampai di studionya.
"Kau kenapa, Jungkook?
Bertengkar dengan Jin Hyung?", tanya Yoongi sambil mengusap air mata Jungkook.Jungkook menggeleng, ia belum bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa menangis mengingat apa yang di lihatnya di ruang kerja Jin.
"Minum dulu, setelah tenang kau bisa ceritakan apa yang membuatmu menangis", ucap Yoongi mencoba menenangkan Jungkook.
Jungkook tak henti-hentinya menangis, Yoongi yang masih setia menemaninya ikut resah.
"Sebenarnya kamu kenapa? Datang-datang nangis. Cerita juga gak, trus ngapain kesini?",
Jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya dan membenamkan diri di sova studio Yoongi.
"Apa perlu aku hubungi Jin Hyung?",
"Jangan Hyung, aku mohon", pinta Jungkook.
"Lagi berantem. Kali ini masalahnya apa lagi?",
Lagi-lagi Jungkook menggelengkan kepalanya.
Jungkook tak ingin Yoongi marah dan memukul Jin kalau ia cerita apa yang sudah ia lihat.
"Lantas untuk apa kamu kemari? Hanya untuk memperlihatkan air matamu?",
Jungkook hanya bisa memeluk Yoongi.
"Biarkan aku di sini sebentar saja, Hyung",
"Lama juga aku tidak keberatan.
Lakukan sesukamu","Cuma Hyung yang tak pernah menyakitiku",
"Jadi Jin Hyung menyakitimu?",
Lagi-lagi Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Lagi ngambek karena di marahi orang tuamu?"
"Tidak", jawab Jungkook singkat.
"Ok. Aku tidak ingin bertanya apa-apa lagi. Mungkin saat ini kamu lebih nyaman untuk menyimpannya sendiri. Aku hargai itu",
"Terima kasih, Hyung",
"Ponselmu berdering dari tadi, apa kamu tidak berniat untuk mengangkatnya?",
Kali ini Jungkook tak merespon pertanyaan Yoongi.
"Hyung...kenapa kau baik sekali padaku?",
"Kau tidak tau atau kau pura-pura tidak tau?",
"Maksudnya, Hyung?",
Yoongi tersenyum.
"Diamlah dengan ketidak mengertianmu karena itu lebih baik untukmu",
"Kenapa Hyung tidak ingin aku tau?",
"Karena saat kau mengerti kau akan pergi dariku",
"Kenapa bisa begitu, Hyung?",
Yoongi hanya mampu tersenyum.
130323
Terima kasih like & comentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Song ✔️
FanfictionTakdir mempertemukan mereka dalam ikatan yang tak mampu mereka lepas.