5: madam diana

1.7K 247 20
                                    

Lea sedang berfikiran tentang Daniel. Bukan, bukan karena Lea sudah menyukai Daniel sekarang. Ia masih menganggap Daniel seperti laki-laki yang lain nya, tidak ada yang special. Hanya saja, setiap mereka berpaspasan di sekolah, Daniel seperti tidak menganggap keberadaan nya. Bahkan ia belum pernah mengobrol dengan Daniel sekalipun ketika di kelas. Daniel duduk di barisan tengah sedangkan Lea di ujung. Daniel lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengobrol dengan Alex, teman sebangku nya yang tidak lain adalah sahabat Daniel. Seharusnya Lea senang akan hal itu karena Daniel tidak menunjukan kedekatannya dan tidak membuat Lea menjadi sorotan di sekolah. Tapi sikap Daniel sangat drastis ketika mereka sedang mengobrol di balkon dan ini aneh untuk Lea. Tapi.. Ah, sudahlah.

Saat ini Lea sedang berada di lapangan sekolah, pelajaran olahraga. Pelajaran yang sangat Lea benci. Ia tidak menyukai berlari, berlompat, jungkir balik dan sebagainya. Lea lebih suka tidur dan mengabiskan waktu nya dengan membaca buku tapi Lea tidak bisa di bilang sebagai kutu buku karena itu. Terkadang Lea akan merasa sangat benci dengan buku jika mood nya sedang buruk dan yang harus ia lakukan hanya tidur untuk menjernihkan pikiran. Lea, hidup mu sungguh membosankan.

Lea meneguk minum nya hingga habis tidak tersisa. Ia sangat lelah setelah bermain Volly hampir satu jam penuh, guru olahraganya benar-benar kejam tidak membiarkan murid-murid beristirahat. Lea mengelap keringat yang berada di dahi dan matanya menyipit karena terkena sinar matahari.

"Lea kurasa aku akan pingsan sebentar lagi." keluh Afa di sebelah Lea dengan tubuh yang di sandarkan di sandaran kursi.

"Aku akan kabur sebelum kau pingsan."

"Jahat."

Entah hanya perasaan Lea atau memang benar, Daniel sedang menatap nya di kelompok laki-laki. Lea tidak berani menengok ke arah Daniel karena ia takut, ya takut.

Afa melebarkan kedua tangannya hingga mengenai wajah Lea.

"Ugh, astaga. Tangan mu yang berkeringat mengenai wajah ku, Afa."

"Tangan ku pegal, sungguh." pekik Afa.

Lea memalingkan wajah nya ke arah kanan untuk menghindari serangan Afa. Tapi apa yang ia dapat.. Daniel, berada di tempat sama seperti sebelum nya sedang menatap Lea dalam. Tiba-tiba saja jantung Lea seperti berhenti mendadak. Tidak, Lea tidak menyukai Daniel, sungguh. Hanya saja, siapa yang tidak salah tingkah ketika di tatap oleh laki-laki?
Kemudian Daniel tersenyum ke arah Lea, jika tadi jantung nya berhenti berdetak, kali ini jantung Lea memompa dengan esktra cepat.

Mulut Daniel mengatakan. "Kau cantik hari ini." tanpa suara.

Lea bergerak gelisah di tempatnya, buru-buru ia mengalihkan pandangannya ke depan.

"Aku akan ganti baju." kata Lea sembari bangun dari duduknya.

Afa belum bangun dan malah menutup matanya, mungkin tidur.
Lea tidak mempedulikan Afa saat ini, ia mengambil seragam nya di loker dan pergi ke toilet.

Setelah mengganti baju, ia menatap pantulan dirinya di kaca dan membenarkan posisi ikatan rambutnya yang terlihat berantakan.

"Hai, weirdo."

Lea membalikan badan nya cepat, di belakangnya, perempuan dengan gaya bossy sedang memandangnya dengan pandangan meremehkan dan melipat kedua tangannya di dada. Kalau tidak salah, namanya Diana, anak kelas yang sama dengan Lea.

"Ada apa?"

"Ada apa?" perempuan itu mengulang pertanyaan Lea dengan sinis, "tidak ada apa-apa, kurasa. Niat ku sangat baik kali ini, aku akan mengamati gaya fashion mu yang tiarap itu dan memberikan saran untuk gaya yang lebih pantas untuk digunakan di sekolah. Sungguh melihatmu membuatku ingin muntah, menjijikan."

My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang