9: lovesick day

1.8K 208 17
                                    

Sorry for typo(s) maybe this part will be short:(

Happy reading!

--

Lea sudah kehabisan tenaga setelah berlari dua putaran di taman kota yang sangat luas dan Daniel dengan tega nya meninggalkan Lea dengan jarak yang sangat-sangat jauh di depan nya. Daniel sama sekali tidak terlihat lelah, beda dengan Lea yang baju nya sudah basah seperti di guyur air hujan dan nafas nya sudah tidak beraturan.

"LEMAH SEKALI, BARU DUA PUTARAN SAJA KAU SUDAH TEPAR." teriak Daniel yang sudah berada jauh di depan Lea dengan tawa keras. Lea memangku kedua tangan nya di lutut, nafas nya masih belum beraturan.

Kemudian Lea menatap Daniel dengan tajam, lalu ia mendengus kesal. Yang benar saja, Lea tidak lemah. Tapi jika di bawa berlari dengan kecepatan melebihi maksimal siapa yang tidak lelah? Lea berjalan mendekati Daniel dan meninju bahu nya.

"Kau harus bertanggung jawab jika aku kehabisan nafas setelah ini."

Daniel menaiki kedua alis nya sambil menahan tawa, "Maksudmu, kau ingin ku beri nafas buatan?"

Lea melotot kemudian menggeleng dengan cepat, yang benar saja!

"Dasar gila. Sudah, aku ingin pulang."

Lea berjalan mendahului Daniel tanpa berniat menunggu Daniel yang masih saja tersenyum tidak jelas di belakang Lea. Akhirnya Daniel menyusul Lea dan mensejajarkan jalan nya. Ternyata tubuh Daniel sama berkeringat nya dengan Lea, tapi wajah Daniel sama sekali tidak menampilkan ekspresi lelah sedikit pun. Mungkin Daniel memang sudah terbiasa melakukan kegiatan ini dengan rutin, beda dengan Lea yang seperti nya ini memang yang pertama untuk Lea.

"Hey, jangan marah." bujuk Daniel di sebelah Lea.

Lea tidak menanggapi ucapan Daniel dan malah memasangkan earphone di kedua telinga nya. Daniel melongo dengan tingkah Lea yang bersikap seakan-akan Daniel tidak berada di sekitar nya.

Daniel melepaskan sebelah earphone yang di pakai di telinga kanan Lea memasangkan nya di telinga Daniel.

Lea terlihat protes, "Apa-apaan?" pekik nya kesal.

Kini giliran Daniel yang terlihat tidak peduli dan malah mengedikan bahu nya seakan-akan tidak peduli.

Lea berdecak, ia menatap Daniel dengan kesal. "Kau membuat mood ku buruk pagi ini."

Daniel terkekeh, "Maafkan aku, tidak akan terulang. Aku janji."

Lea kembali diam tanpa berniat membalas ucapan Daniel yang ingin Lea lakukan sekarang hanyalah mandi dan tidur.

"Pinjam handphone mu." ucap Daniel.

Lea menautkan alis nya bingung, "Untuk apa?"

"Sesuatu."

"Tidak mau."

"Ayolaah, hanya sebentar."

Lea menyerah dan memberikan handphone nya ke Daniel, mereka memutuskan untuk duduk di bangku taman untuk beristirahat sebentar dan pulang ke rumah.

"Aku ingin membeli es krim."

Saat Lea baru saja berdiri, Daniel menahan lengan Lea. Lea menatap Daniel dengan bingung, menyembunyikan ekspresi kaget dan gugup yang hampir saja ia tampilkan di depan daniel.

"Es krim di pagi hari bisa membuat mu sakit perut."

Lea kembali duduk dengan wajah menekuk, lalu apa yang akan ia lakukan sekarang? Menunggu Daniel selesai dengan handphone nya, oh ini benar-benar membosankan. Harus nya ia sudah berada di rumah dan bergegas mandi, kemudian mengistirahatkan tubuh nya yang hampir saja remuk.

My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang