14: they dont know about us

1.8K 240 92
                                    

ADA YANG MASIH NUNGGUIN LEA-DANIEL?

Please vote before you read this, thanks.

Sorry for the typo(s)

---

Lea masih berada di balkon ketika Daniel pamit kerumahnya untuk makan malam, bibirnya terukir keatas. Daniel memang selalu bisa membuatnya merasa tidak terbebani atas masalahnya dengan segala lelucon yang ia lontarkan, menurut Lea tidak lucu. Tapi karena usahanya yang berkali-kali menciptakam lelucon garing itulah yang membuat Lea tertawa terbahak-bahak melihat wajah konyol Daniel.

Handphone yang ia tergeletak disebelahnya bergetar, terdapat iMessage dari Afa.

From: Afsheen

Tidak lupa 'kan lusa kita akan mengadakan kemah?

Lea menghela nafas, sebenarnya ia berniat meminta izin kepada wali kelasnya untuk tidak mengikut sertakan Lea dalam acara kemah. Tapi melihat Afa yang sangat bersemangat untuk kemah dua hari lagi benar-benar membuat Lea bingung, ia tidak mungkin bisa mengecewakan Afa.

To: Afsheen

Aku melupakanya.

Tidak lama kemudian, handphone Lea mendapat panggilan masuk dengan nama yang terpampang 'Afa Tatum.' Lea sedikit terkekeh melihat nama belakang Alex berada di kontak Afa. Lea menekan tombol answer dan menempelkan handphone nya ke telinga.

"Kau harus ikut, Afa."

"Selamat malam."

"Oh, ayolah."

"Aku bilang, aku takut hantu."

"Itu bukan alasan yang logis, Lea. Dan itu tidak akan membuatmu mati berdiri."

"Bisa saja."

Terdengar Afa berdecak kesal di sebrang sana. "Kau harus ikut, aku yang akan meminta izin kepada orangtuamu. Ah, sepertinya tidak sempat. Formulir harus dikumpulkan besok pagi."

"Yasudah aku tidak perlu mengumpulkanya."

"Lea, kau tega sekali membiarkanku sendirian ditempat kemah," rengek Afa.

"Kau melupakan Alex."

"Jika perempuan dan laki-laki boleh tidur bersama, aku sudah pasti tidak akan memaksamu," ketus Afa.

Lea terkekeh. "Baiklah, aku akan mengisi formulirnya. Selamat malam."

Lea memutuskan panggilanya secara sepihak. Kemudian matanya menatap formulir siswa yang akan mengikuti kemah dengan bimbang, ia menghela nafas lalu mengisi data dirinya. Lea ingin mencari pengalaman baru.

Lalu Lea bangkit dari kursi belajarnya dan keluar kamar untuk meminta izin kepada orangtuanya.

Orangtua Lea sedang berkumpul dengan Bryan dan Emily di ruang keluarga, Lea bergabung bersama mereka dan duduk disebelah Daddynya.

Ian tersenyum merangkul bahunya, Lea mengangsurkan selembar surat izin kemah kepada Ian. "Mau menandatanganinya?"

"Apa ini?" Ian membolak-balikan kertas itu dengan wajah bingung.

"Surat izin berkemah."

"Kemah?" sahut Sheeran cepat.

Lea mengangguk. "Sepertinya akan seru."

"Lea ..."

"Tidak apa-apa."

Ian mengangguk-anggukan kepalanya. "Baiklah, Daddy sudah menandatanganinya."

My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang