8.Eight

642 66 9
                                    

Haruto memasuki rumah dengan mulut yang terus mengumpati cewe" tadi

"Eh...lu ngapa to? Kok asem banget tu muka, kayak pantat kuda" ucap Jungwhan yang langsung mendapatkan tatapan laser dari Haruto
"Ih, berjanda to, eh...bercanda maksudnya"

"Ngapa dia ju?" Tanya Doyoung setelah masuk ke kelas. Yang di tanya hanya mengangkat bahunya, tak tau
"Lu kenapa to? Sini cerita aja"

"Huft...tadi gue di tuduh"

"Sabar. Lo bisa gak sih kalau ngomong apa itu jangan setengah-setengah, bingung ini yang denger" -junghwan

"Ck...tadi gue di tuduh ngebunuh Wonyoung sama Rai"

"Lah kok bisa?"-Doyoung

"Kamu nanyeee?"-junghwan

"Gak pernah di tampar orang ganteng ju?"

"Udah, gue udah nampar diri gue sendiri"

"Agh..kalian ini berisik banget sih, mending kalian jauh jauh deh"

"Dih ngusir, yaudah yok ju"

"Yok"

Skip pulang sekolah, aku gak bisa mikir kelanjutannya

Baru saja masuk ke rumah, Haruto terheran heran, lah kok kayak damai damai aja ni rumah

"Haruto, sini duduk, ada yang harus di tanyakan"

Haruto yang memangnya penurut jadi ya, ok ok aja dia

"Haruto, kamu mau ikut siapa?"

"Maksudnya?" Sumpah otak Haruto seketika ngeblank

"Iya, kamu mau ikut mamah atau papa?"

Haruto terdiam, jantung nya kini berdetak lebih kencang, kenapa sesak sekali pikir Haruto

Brak

Saking lamanya Haruto terdiam, papah Haruto menggebrak meja,

"Haruto!! Jawab"

"Aku gak mau"

Plak

"Jawab yang benar!!"

"Kamu bisa tidak jangan main tangan dengan anak aku!"

"Diam kamu"

Haruto memegang pipinya yang terasa panas akan kerasnya tamparan dari sang papah

"K-kalian jahat hiks... Haruto benci kalian" Haruto berlari keluar rumah. Sepanjang ia berlari ia terus menangis, hingga tak sadar kini langit berubah menjadi hitam,hujan kini mengguyur kota, suara gemuruh yang tadinya kecil sekarang membesar.

Haruto yang udah sangat cape berlari berhenti sebentar, dan berjalan ke halte yang kosong

Ia duduk di sana, ia memeluk kakinya dan menangis tersedu sedu

...

Jeongwoo baru saja pulang dari kantor nya, iya kalian gak salah, Jeongwoo udah kerja, dan kenapa dia sekolah, tanya aja sama dia

Jeongwoo mengendarai mobilnya dengan pelan, hujan yang turun dengan teras sampai sampai hampir menutupi jalanan

Di pertengahan jalan, mobil Jeongwoo berhenti di depan halte

"Haruto?" Jeongwoo keluar dari mobilnya dan berjalan dengan payung yang berada di tangannya

Jeongwoo menyentuh bahu orang Yang ada di halte tersebut, ia merasakan getaran akan tangisan yang terus keluar dari orang yang ada di depannya

....

Terasa ada yang menyentuhnya, Haruto menoleh, terdapat Jeongwoo dengan setelan jas kantor dengan payung yang dia genggam

"J-jeongwoo?"

"Haruto? Hey kamu kenapa di sini, itu astaga kenapa kamu hujan hujanan sih, ayo sini ke mobil aku" titah Jeongwoo. Karena Haruto yang terlalu lama menjawab, langsung saja Jeongwoo menggendong Haruto

"Kamu kenapa haruto?" Setelah Jeongwoo menaruh Haruto di kursi samping nya dan Jeongwoo juga di kursi pengemudi

"Sini cerita"

"Kamu gak akan mengerti..."

"Ayolah cerita dong"

"Kamu gaakan ngerti..."

"Gue bakal ngerti kok, ayo sini cerita" paksa Jeongwoo

"Gue bilang Lo gak akan ngerti!!"

"Haruto!!"

"GUE CAPEK, GUE TRAUMA, GUE SAKIT, GUE RUSAK!!"

"ISI OTAK GUE BERISIK" lanjutnya

Jeongwoo terdiam...

"GUE MAU TENANG, GUE MAU BAHAGIA, GUE MAU KAYAK ORANG-ORANG"

"Haruto. Sudah"
Jeongwoo menarik Haruto yang menangis ke pelukannya, sumpah rasanya sesak sekali ketika Haruto menangis dan mengeluarkan rasa sakitnya

"GUE BENCI ORANG TUA GUE. GUE BENCI DIRI GUE SENDIRI" teriak nya di pelukan Jeongwoo, ia memukul dada Jeongwoo untuk melampiaskan rasa sakitnya

Akibat karena kehujanan, dan menangis lama sekali, Haruto pingsan

Jeongwoo melajukan mobilnya dengan Haruto yang masih berada di pelukannya. Ngerti gak gimana posisinya?





































🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Hai aku kembali, jadi sebenarnya, di bulan ini kegiatanku longgar jadi masih sempet buat up

Dan jangan lupa baca book baru aku ya
it's all possible

Babay

FAKE || JEONGHARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang