Ruangan yang bernuansa putih dengan segala bau obat obatan di sekitarnyaCklek
Pintu itu terbuka, muncul seorang wanita dan pria, wanita tersebut mendekati
"Ulah mu?" Tanya wanita tersebut sembari menunjukkan benda pipih ke hadapannya
"Kalau iya?"
"Kenapa sih! Harusnya kamu main santai dulu jangan langsung ke intinya, mommy kan juga mau! Geram banget mommy sama mereka!"
"Santai mom...masih ada satu yang belum mati. Sekarang aku lagi ngelacak dia!"
"Kenapa belum mati?"
"Jelas, dia udah kabur duluan mom"
"Cari sampai dapat!. Gimana keadaannya?" Wanita tersebut mendekat ke arah seseorang yang tengah terbaring lemah dengan berbagai alat yang menempel di tubuhnya
"Kata dokter....dia koma. Mom...aku takut mom, takut jika dia ninggalin Justin"
"Jangan berbicara seperti itu Justin, mommy tak akan rela ia meninggalkan kita. Jadi sebelum itu kita harus membalaskan ini semua!. Dan...dimana mayat perempuan itu?. Kenapa polisi bisa mengetahui mayatnya?"
"Justin....buang ladang seseorang mah"
"kurang ekstrim Justin, harusnya kau buang saja mayatnya ke Lion kamu, dan..apa sudah kau pastikan tak ada jejak jejak kamu?"
"Untuk itu, jangan deh mah... Justin tak ingin Lion Justin memakan daging seorang pembunuh! Apa lagi ia hampir saja merenggut nyawa dunia Justin. Masalah jejak itu, tak usah di heran kan mom... Justin sudah ahli itu"
"Baiklah, mommy pulang dulu. Kau jaga dia jangan sampai ia terluka lagi! Mommy tak segan segan melemparkan mu ke Lion"
"Iya mom.. tenang"
Setelah itu, kini ia atau Justin itu tengah menatap sendu sang kekasih yang terbaring lemah dengan wajah pucat bak mayat hidup
Ia masih ingat, sangat ingat dimana suara yang cukup nyaring menarik atensi dirinya, setelah ia melihat... alangkah terkejutnya ia, dan secepat kilat ia melihat sang pelaku...ia kenal sekali dengan mereka, seseorang yang membenci sang kekasih karena di sangka pembunuh dan ada juga karena ia benci ketika dirinya berdekatan dengan sang kekasihnya
Ah semuanya larat, orang yang berada di depannya ini belum menjadi kekasihnya, hanya saja masih calon. Ia terkekeh ketika ia mengingat hari itu, dimana ia mengungkapkan perasaan tapi yah... jawaban sang pujaan malah tak terduga. Dia kuat kok sumpah:')
Yuhuuu up woy
Sekali kali rameein Napa? Perasaan di baca aja, nge vote kagak!
Karena Ina(Dina) yang baik hati, suka menolong dan rajin menabung, Ina usaha in buat ngelanjutin ni cerita, jadi vote lah
Pote
Pote
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE || JEONGHARU
RandomHidup bahagia itu mudah bagi kita..tapi tidak untukk Haruto, karena hubungan ke dua orang tuanya yang tidak harmonis semenjak dirinya kecil itu dapat membuat sikap Haruto tak pernah ceria sampai dimana Haruto di pertemukan oleh lelaki tampan bernam...