~End~BL~ 2 Novel gabung 1 : Shòu xīn (1)

Bab 69 Bayi

Itu bukan anestesi umum, jadi meskipun dia tidak bisa merasakan sakitnya, saat dokter membuka tubuhnya dengan pisau, Jiang Chen tidak bisa melihatnya dengan hati-hati dalam posisi terlentang saat dokter membukanya dengan pisau, tapi dia bisa dengan jelas merasakan semua yang ditambahkan padanya.

Perasaan seperti itu tak terlukiskan, saya merasa seperti kelinci percobaan, sedang diuji oleh seseorang, kesepian dan kesepian sesaat bahkan membuat Jiang Chen tidak nyaman, tetapi kemudian dia memikirkan Feng Yang di luar ruang operasi, mengetahui bahwa pihak lain ada di luar sekarang. , jadi kesepian dan kesepian itu tidak nyaman, berangsur-angsur mereda.

Selama operasi, tekanan darah tubuh Jiang Chen relatif normal, dan tidak ada situasi yang tidak terduga. Dia membuka matanya lebar-lebar dan tidak memiliki banyak waktu. Tampaknya setelah beberapa saat, seorang dokter berjas putih dan bertopeng keluar dari perutnya Seorang bayi dengan kulit merah menyala keluar dari dalam.

Ada tali pusar di antara perut bayi dan Jiang Chen. Dokter memotong tali pusar dengan gunting, dan seorang pekerja medis di sebelahnya mengambil bayi itu, menggendong bayi itu terbalik, dan menepuk pantatnya dua kali.

Wow wow wow, suara bayinya luar biasa nyaring. Beberapa orang di luar ruang operasi mendengar tangisan bayinya. Bibi dan paman saling memandang dengan terkejut di wajah mereka. Di sisi lain, ekspresi Feng Yang masih sangat serius. Ekspresinya masih sangat serius. sepasang mata hitam Muridnya sepertinya tidak pernah berkedip, dan mereka menatap pintu ruang operasi yang tertutup.

Paman berjalan dari satu sisi, berjalan di belakang Feng Yang, mengulurkan tangan dan menepuk pundak Feng Yang.

Perawat di sana membawa anak itu pergi dan pergi untuk melakukan pembersihan lanjutan.Di sisi Jiang Chen, dokter dengan terampil menjahit perut yang dibedah Jiang Chen dengan benang.

Setelah semua ini selesai, lampu merah di pintu ruang operasi padam.

Setelah dipindahkan dari ruang operasi ke bangsal lanjutan, anestesi pada tubuh Jiang Chen belum berlalu, dan seluruh tubuh bagian bawah tidak terlihat seperti miliknya, Feng Yang dengan erat menggenggam tangan kanannya.

Feng Yang menatap Jiang Chen tanpa berkedip, Jiang Chen menggerakkan sudut mulutnya, menatap Feng Yang sambil tersenyum, lalu memalingkan muka, dan melihat ke belakang Feng Yang, seolah-olah dia sedang mencari sesuatu.

“Paman dan bibi bilang mereka tidak ingin mengganggumu, dan sekarang mereka akan melihat bayinya.” Suara Feng Yang sangat lembut.

Dikatakan untuk melihat bayi, tetapi tidak mungkin untuk melakukan kontak dekat dengan bayi untuk sementara waktu, karena bayi dianggap bayi prematur menurut waktu normal, sehingga bayi akan dikirim untuk pemeriksaan. pemeriksaan seluruh tubuh.

Paman dan yang lainnya hanya bisa melihat bayi itu untuk sementara melalui jendela kaca, dan tidak bisa mendekati bayi itu.

Jiang Chen menarik pandangannya. Dia menekuk jari-jarinya dan menatap Feng Yang. Dia menemukan bahwa mata Feng Yang merah, seolah-olah dia menangis. Bibir Jiang Chen bergerak sedikit. Meskipun suaranya bisa keluar sedikit, itu sangat samar-samar Dia bertanya pada Feng Yang 'Apakah kamu melihat bayinya'.

Feng Yang tidak bisa berbicara bibir, tapi dia bisa mengenali kata bayi.

Feng Yang mengangkat tangan Jiang Chen dan menciumnya beberapa kali.

"Bayinya baik-baik saja. Aku akan pergi dan memeriksanya nanti. Apakah kamu mengantuk? Jika kamu mengantuk, tutup saja matamu dan tidur siang. Aku akan selalu berada di sisimu. "Suara Feng Yang menjadi lebih dalam dan lebih dalam, air mata menetes dari matanya, dia sudah ingat aku tidak tahu kapan terakhir kali aku menangis, tapi sekarang, kelenjar air mata benar-benar di luar kendali.