ten

634 23 1
                                    

"Sel. Kita bener-bener butuh bicara." Troy mencekal tangan Selvia sebelum dia pergi lagi.

"My Troy. Yohoo~~ where are you. Kerina here." Kerina masuk ke kelas Selvia. Otomatis semua murid menatap Kerina.

Milo langsung melepaskan cekalan tangan Troy dari tangan Selvia.

"Jangan deketin temen kita lagi," ucap Milo dengan penuh penegasan.

Kerina langsung bergelayut manja di lengan Troy begitu dia melihat Troy.

"Gue kecewa sama lu, bro." Randy langsung ikut pergi ke kantin menemui Aira, Milly, Milo dan Selvia.

"Kerina! Lepas sekarang juga!" Bentak Troy. Tapi Kerina masih tetap tidak mau melepasnya.

Akhirnya Troy memakai cara kasar. Dia mendorong tubuh Kerina dengan keras hingga Kerina terhuyung ke belakang.

"Mulai sekarang, jauhin gue!" Bentak Troy sebelum dia pergi.

"No one can have you. No one. Just me. You're mine." Kerina tersenyum licik.

×××××

"Selvia. Kamu please dong. Jangan cuekin aku terus. Aku minta maaf oke. Itu jebakan Kerina." Troy sekarang sedang ada dikantin, di meja Selvia dan teman-temannya lebih tepatnya.

"Lu gak ngerti juga ya?! Gue udah bilang! Jauhin Selvia!" Emosi Milly sudah sampai di ubun-ubun.

Troy masih tetap tidak berkutik. Akhirnya mau tidak mau, Randy menyeret Troy ke taman belakang sekolah. Semua anak yang ada di kantin, otomatis bingung. Selvia, Aira, Milly dan Milo mengikuti Randy.

.

.

.

Bugh ! 

Randy mendaratkan bogeman mentah ke wajah Troy."Itu buat balesan lu karena lu gak mau jaga Selvia!"

Bugh !

1 tinju lagi mendarat di pipi Troy.

"Itu karena lu udah nyakitin Selvia, sahabat kita."

Bugh !


Kali ini, Troy tidak merasakan apa-apa. Sedangkan Randy dan yang lainnya kaget. Karena apa? Karena tinju Randy tadi mendarat di pipi Selvia.

"Cukup, Ndy. Itu udah cukup buat dia. Makasih ya udah mau wakilin gue." Selvia tersenyum.

"Sel. Gue gak bermaksud--" Ucapan Randy segera dihentikan dengan angkatan tangan Selvia dan disusul dengan ucapan Selvia.

"Guys. Bisa tinggalin kita sebentar? Gue mau ngomong sama dia." Mereka sempat ragu untuk meninggalkan Selvia dan Troy, tapi, akhirnya mereka menurut juga.

"Sel. Kamu gak apa-apa? Harusnya tadi aku aja yang di tonjok sama Randy." Troy mengelus pipi Selvia yang merah sekarang.

Selvia mengenggam kedua tangan Troy. "Aku gapapa. Maafin aku ya. Aku gak mau percaya sama kamu." Selvia mengelus punggung tangan Troy. Troy langsung merengkuh tubuh Selvia ke dalam pelukannya.

"Maafin aku ya. Aku gak tau kalo Kerina beneran gila kayak gitu. Aku cuma abggep dia sebagai adik aku doang kok." Troy mengelus rambut Selvia.

"Iya."

"Jadi kamu udah ga marah kan sama aku ?" Selvia menggeleng.

"Makasih ya. Maaf sekali lagi."

"Udah ah. Maaf mulu dari tadi." Selvia melepas pelukan Troy.

"Makasih ya, Troy." Selvia tersenyum.

Tapi, tanpa mereka sadari, Kerina dari tadi melihat mereka berdua di balik pohon.

"Liat aja. Lu bakal jadi milik gue lagi." Kerina tersenyum licik.

×××××

"Kamu pulang dulu aja. Baru nanti aku masuk," ujar Selvia.

"Engga. Kamu masuk aja duluan."
  
Selvia setuju dan langsung masuk ke dalam rumahnya dengan wajah yang ceria.

"Cieeeee. Mamaaaaaaaa. Kak Selvia udah baikan sama Kak Troyyyyyy." Teriak Liana saat dia melihat Selvia masuk ke dalam rumah dengan wajah yang sumringah.

"Apaan sih lu. Anak kecil diem aja." Selvia menjitak kepala adiknya itu.

"Ah. Sakit ka. Jahat lu mah ama gue." Liana meringis kesakitan.

"Bawel. Udah ah. Gue mau ke kamar dulu. Bye maksimal."

.

.

.

Ting !

Ada pesan masuk ke handphone Selvia.

"Hohoho. Ternyata lu belum kapok ya sama yang udah gue kasih ke elu selama ini. Liat aja nanti. Gue yakin, lu ga bakal bisa liat Troy lagi."

Selvia bergidik ngeri. Itu pasti pesan dari si dia. Pasti.

--------------------------------------------

Haiiii gimana nih ? Masih pada setia ga nunggu updatennya ? Hahaha. Makasih ya buat votenya. Comment juga dongsss

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang