"Mama. Selvia pulang." Selvia pulang dengan wajah yang biru-biru. Yap. Dia habis tawuran lagi.
"Yaampun, Sel. Kamu kok babak belur gini lagi sih ? Troy mana?" Vera khawatir akan Selvia.
"Udah putus." Jawab Selvia singkat lalu pergi ke kamarnya.
Tok tok tok
"Kak. Gw masuk ya." Terdengar suara langkah kaki yang masuk ke kamar Selvia.
"Ngapain lu ke kamar gw, Li ?"
"Mau obatin luka lu lha, kak. Sini muka nya." Liana memakaikan obat ke wajah Selvia yang biru itu.
"Aw aw aw. Sakit, Li. Pelanan dikit dong."
"Yeu. Sabar dikit kek. Waktu lakuin mikir gak bakal sakit kayak gini?"
Selvia tak mau membalas apapun jadi diam saja dia.
....
"Udah selesai." Liana memasukkan kembali obat-obatnya ke tempatnya.
"Kak. Lu cerita sekarang sama gw. Kenapa muka lu bisa kayak gini lagi, hm ?"
Selvia berpikir sebentar. Kalo dia cerita, bisa dipastikan, adiknya itu akan mendatangi rumah Troy dan menghajarnya. Gini-gini, Liana lebih ganas dibanding Selvia.
Kalo dia ga cerita, dia yakin, adiknya akan merecokinya terus sampai dia cerita.
"Kakkkkkk. Ceritaaa." Liana membuyarkan lamunan Selvia.
Akhirnya Selvia nyerah. Dia cerita kepada Liana dari awal sampai akhir sambil menangis kembali.
Liana merangkul kakaknya. "Kak. Sabar ya. Liat aja nanti. Aku bakal bales tuh ya si Troy." Selvia langsung menghentikkan aksi adiknya itu.
"Jangan pernah berani ngelakuin itu okay ?"
"Tapi, kak--"
"Ga ada tapi-tapian. Janji sama gw, oke ?"
"Iya."
"Pinky promise ?"
"Okay." Mereka mengaitkan jari kelingking mereka.
"Makasih ya udah mau jadi adik gw." Selvia memeluk adiknya.
"Idih. Siapa juga yang mau jadi adik lu. Ogah sih gw mah." Selvia melotot pada Liana. Liana langsung mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk hurud 'V'. "Peace kak. Canda kok." Liana langsung ngacir ke kamarnya.
×××××
Selvia POV.
Ting !
Duhhhh siapa sih yang line gw.
Troy : Sel. Kita butuh bicara.
Ngapain sih Troy pake line gw.
Selvia : bicarain apa lagi sih. Ga ada yang perlu di bicarain. Semua udah jelas. Lu udah khianatin gw. Lu ama gw udah ga ada apa-apa. Bahkan perjanjian sekalipun.
1 menit
2 menit
4 menit
5 menit
See ? Dia cuma read line gw. Bodo amat. Gw tinggal tidur aja dah.
I know you'll be a super star
So don't you worry where you are and
sorichyeo neoye ireumeul
We all know and love
I know you'll be a super star
So don't you forget where you are and
sekshihan ni nunbit so-ge
We all fall in loveDuh siapa yang telepon lagi. Ga tau apa gw lagi ga mood.
"Halo."
"....."
"Haloooooo."
"......"
"Gw matiin nih kalo ga ada suara juga."
" eh eh eh. Jangan. Tunggu. Ini aku Troy. Emang kamu ga nyimpen nomor aku ?"
Selvia beku seketika. Dia melihat layar hape nya. Benar. Ini Troy yang telepon.
"Ngapain sih lu pake telepon gw?"
"Sel. Please. Aku beneran ga ada apa-apa sama Kerina. Sumpah deh."
"Bodo amat." Selvia langsung mematikan hapenya dan tidur.
×××××
Troy POV.
Gimana nih. Si Selvia masih ga mau dengerin alesan gw. Duh. Ini semua gara-gara Kerina. Dia harus tanggung jawab. Jadi gini ya kalo yang namanya di ambekin sama pacar rasanya.
When i was your man.
Gw buru-buru angkat hape gw begitu denger si Bruno nyanyi.
"Halo. Selvia. Kamu udah mau denger alesan aku ?"
"Hehhhh ! Pala lu peyang Selvia. Ini Foster. Lu apain si Selvia ampe dia babak belur begitu mukanya?"
Hah ? Babak belur ? Gw kan cuma ada salah paham. Kok ampe babak belur sih.
"Babak belur ? Maksudnya ? Perasaan gw cuma ada salah paham doang deh. Kok dia bisa babak belur ? Dia pasti tawuran lagi deh."
"Lu sih. Gw gak tau lagi deh sama lu."
Lalu sambungan dimatikan sepihak sana si Foster.
Gw ngacak rambut gw kasar. Apalagi ini. Ahhhh. Gw ga bisa bayangin kalo nanti Selvia ampe beneran ninggalin gw. Padahal gw bela-belain ampe pindah ke sekolah dia, biar gw bisa deket-deketan sama dia. Eh malah kayak gini. Ini semua gara-gara Kerina.×××××
Author POV.
Selvia lari ke kelasnya karena dia melihat Troy yang memanggilnya di gerbang sekolahnya."Eh buset. Lu kenapa deh, Sel ?" Milly bingung karena Selvia dateng ke kelas dengan ngos-ngosan.
"Lu lari ya ? Lu gila ya, Sel ? Lu kan asma! Mana boleh lari." Kata Aira.
"Lebay lu ah, Ra. Itu kan deket jaraknya. Lagian biasa juga gue tawuran kan." Ujar Selvia.
"Emang ada apaan sih ?" Tanya Milo.
"Selvia. Tungguin aku dong." Oke. Terjawab sudah pertanyaan Milo. Otomatis, Selvia langsung ngumpet dibalik tubuh Milo.
"Sel. Kamu kok kaya orang ketakutan gitu sih ? Ini aku, Troy."
"Pergi lu. Jauhin Selvia." Usir Randy. Milly, Aira dan Milo mengangguk keras.
Teng teng teng
Bel tanda masuk berbunyi. Semua anak otomatis duduk dengan rapi di bangku mereka masing-masing. Karena pelajaran pertama adalah pelajaran si guru killer. Pak Sugu. Selvia langaung duduk di tempatnya. Troy duduk di pojok ujung. Dia hanya bisa melihat Selvia dari jauh. Kapan dia bisa deket sama Selvia lagi.
---------------------------------------------
Haiiii gimana nih ? Seru ga ? Ga seru ya ? Maap yaa. Gaada inspirasi hehe
Vommentnya yaa
Sorry juga ya typo bertebaran.
Yeyyy

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL
Short StoryCerita ini di-PRIVATE, guys. Follow dulu buat baca cerita lengkapnya, 'kay? hihi.. kalo udah follow tetep ga bisa, direfresh dulu yaa.. makasihh cover by: @kamubiru ------------------------------- Yo! Gue, Selviana Bethany. Cewek banget ya namanya...