"Gue dimana?" Selvia membuka matanya, Troy yang melihatnya langsung memanggil dokter.
"Mohon anda keluar dulu. Biar saya periksa dulu." Troy hanya menurut saja dan keluar dari kamar Selvia.
.....
"Kamu harus istirahat yang cukup, nak Selvia," usul dokter.
"Baik."
"Yasudah. Saya keluar dulu.""Makasih, dok."
"Sel. Kamu gapapa kan?" Troy langsung masuk ke dalam kamar rawat Selvia.
"Keluar. Gue gak kenal ama lu." Selvia membuang mukanya.
Apa yang keluar dari bibir, bertolak belakang dalam hati.Itulah yang dirasakan Selvia.
"Oke. Aku bakal turutin permintaan kamu. Kamu cepet sembuh ya." Troy mengecup puncak kepala Selvia sejenak dan mengacak rambut Selvia yang di gerai.
Jujur saja, jantung Selvia berdetak tak biasa. Hatinya seperti tertusuk saat melihat punggung Troy yang menjauh.
Namun apa daya. Dia masih marah. Dia marah akan semuanya. Akan teman-temannya, pacarnya juga. Mereka membohongi Selvia.
"Kakkkkkk."
"Mampus gue," umpat Selvia. Dia tau bahwa adiknya pasti akan menginterogasi nya lagi."Kak. Cerita in sama gue sekarang," kata Liana yang sudah duduk di kursi yang ada disamping ranjang Selvia.
"Ogah ah. Udah sana. Gue mau tidur dulu. Ngantuk."
"Cerita gak? Cerita cerita cerita," kata Liana sambil menggoyangkan tangan Selvia.
Selvia tau bahwa adiknya akan seperti ini.Dia ada ide.
"Aw aw aw. Kepala gue. Kepala gue. Ahhh."
"Kak. Lu kenapa? Apanya yang sakit?"
Tuhkan, adiknya panik. Selvia langsung tertawa terbahak-bahak.
"Kak? Lu gila ya? Tadi ngeringis sakit. Atau jangan-jangan... Kakkkkkk. Lu jahat banget ama gue," kata Liana sambil memasang wajah cemberutnya.
Selvia masih belum berhenti tertawa. Sungguh. Membuat adiknya cemberut adalah hobinya.
Lalu, Randy, Aira, Milly dan Milo masuk. "Hai, Sel. Lu gapapa kan? Kita kesini mau--" Ucapan Milly dipotong langsung oleh Selvia.
"Kalian siapa ya? Gue kayaknya gak kenal sama kalian. Mending kalian keluar sekarang. Li, usir tuh. Gue mau tidur. Lu juga keluar, Li," usir Selvia. Liana yang melihatnya hanya bisa bingung. Pasti ada sesuatu diantara mereka semua. Pasti.
"Yauda. Istirahat lu ye. Bentar lagi mama papa dateng. Ayo, kak. Kita keluar."
"Ayo. Sel. Maafin kita oke." kata Aira sebelum mereka hilang saat pintu ditutup.
Selvia tau seharusnya ia tidak boleh langsung marah begitu saja. Tapi, emosinya lebih berkuasa dibanding hatinya saat ini.
"Mendingan gue tidur dah ya."
×××××
"Yaampun. Tangannya ampe diperban gini, pa."
"Aduh, ma. Anak mu ini benar-benar tidak bisa berubah ya."
"Hush. Papa. Lagian kamu tuh kenapa bisa kayak gini lagi sih."
"Maafin saya, om, tante. Saya ga bisa jaga Selvia dengan baik."
"Bukan salah mu juga kok, nak Troy. Iya kan, ma ?"
"Benar. Sekarang kita tunggu dia saja sampai bangun dan kita bawa pulang. Tadi kata dokter juga sudah boleh pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL
Short StoryCerita ini di-PRIVATE, guys. Follow dulu buat baca cerita lengkapnya, 'kay? hihi.. kalo udah follow tetep ga bisa, direfresh dulu yaa.. makasihh cover by: @kamubiru ------------------------------- Yo! Gue, Selviana Bethany. Cewek banget ya namanya...