fourteen

653 24 0
                                    

Troy buru-buru keluar rumah saat menerima telepon dari Foster. Sedangkan Milo, Randy, Aira, dan Milly bingung melihat Troy seprti itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti Troy dari belakang.

Ting Tong Ting Tong

Bel rumah Selvia berbunyi. Troy menekan bel rumahnya dengan nafsu. Dia khawatir akan Selvia. Selvia sering sekali bulak balik rumah sakit.

"Sebentar," ujar seseorang dari dalam. Lalu Liana keluar dan terkejut melihat Troy, Milly, Milo, Randy dan Aira. 'untk apa mereka datang kesini. Pasti Foster memberitahu kalau Kak Selvia sakit deh.',batin Liana. Dia berjalan ke gerbang rumahnya dan membukanya.

"Kalian ngapain kesini? Kak Selvia lagi gak mau diganggu," ujar Liana ketus. Yap, dia sudah tau tentang kakaknya dengan para sahabatnya ini. Dia tahu dari Foster. "Mana Selvia? kita mau ketemu sama dia." Troy memaksa masuk. Tapi ditutupi oleh Liana.

"Gak. Gue gak bakal biarin elu buat ketemu sama kakak gue." Liana tetap kekeuh. Troy akhirnya harus bermain kasar. Dia masuk paksa dan membuat Liana serta teman-temannya melongo.

"Selvia. Kamu gapapa kan? Kamu sakit apa, sayang?" Troy mengelus rambut Selvia. Selvia yang tadinya tertidur akhirnya bangun karena Troy. "Troy? Lu ngapain disini?" tanya Selvia.

"Jangan bikin aku khawatir terus dong, Sel. Kamu tau gak, aku panik pas denger kamu sakit. Kamu kok demen sih bulak-balik sakit, hm?" Milly, Milo, Liana, Randy, Aira dan Foster hanya bisa melihat mereka di dalam kamar Selvia.

Selvia tersenyum. Dia bertekad untk memaafkan Troy. Dan juga para sahabatnya tentunya. Tidak baik lagian kalau marah-marah terus.

"Kamu masih bisa khawatir sama aku? Bukannya kamu itu cuma sandiwara ya?" ejek Selvia.

Troy mendengus. "Kamu mah. Aku awalnya emang cuma sandiwara, tapi lama-kelamaan aku jadi beneran cinta sama kamu, sayang sama kamu. Kamu jangan bikin aku khawatir lagi ya? Lama-lama aku bisa jantungan karena kamu," ujar Troy sambil mengelus kepala Selvia lagi.

Selvia memukul lengan Troy pelan. "Gombal aja bisanya. maaf ya udah bikin kamu khawatir. Maaf juga karena aku udah jauhin kamu terus selama ini."

Troy tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada Selvia sampai kening dan hidung mereka bersentuhan. Perlahan, Troy mendekatkan bibirnya kepada bibir Selvia. Hanya menempel saja. Mereka melakukan itu tanpa sadar kalau ada orang lain di kamar tersebut.

Aira berdeham. troy dan Selvia langsung menjauh. "Jangan mengumbar romantis nya disini ya," uar Aira sambil membuang mukanya.

Randy mengerling jahil ke Aira. "Kamu juga mau kayak gitu, Ra? hm?" ujar Randy jahil.

"Apaan sih." Aira bersemu merah. Selvia dan yang lainnya tertawa.

"Guys, maaf ya. Gue udah jauhin kalian selama ini. Gue kesel sama kalian, kenapa kalian harus bohongin gue kayak gitu," katanya.

"Iya, kita maafin kok. Kita juga minta maaf ya. Karena udah boongin elu. Kita janji kita gak akan boongin lu lagi," ujar milly. Semua nya tertawa dan bermain di kamar Selvia sampai malam. Bahkan mereka menginap di rumah Selvia.

Sahabat selalu ada di saat kita senang dan duka. Mereka selalu berusaha untuk yang terbaik buat kita. Mungkin cara mereka saja yang salah. Tapi dibalik sdemua itu, akan ada pelangi sehabis hujan.

THE END

--------------------------------------------------

haiiiiiiii gw balik lagi dengan chapter terakhir. Pendek ? Iya. soalnya awal dari cerita ini dibuat emang udah bertekad akan pendek buatnya. Maaf ya kalo endingnya gak enak. Pusing bikin endingnya soalnya. hihi. makasih buat yang udah mau baca selama ini. Makasih juga buat yang udah vote yaa.. Gw udah buat cerita baru lagi.

oke ini a/n nya kepanjangan yes. Bye, tenang aja masih epilog kok. See yaa

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang