Tradisi di akhir Oktober di universitas mereka sudah terkenal luas. Ini juga merupakan daya tarik pada masa penerimaan mahasiswa baru. Tahun ini acara ini diadakan kembali seperti biasanya.
Halloween Night.
Acara ini biasanya diadakan tepat setelah ulangan tengah semester, sebagai bentuk penghilang stres yang diberi ijin oleh kampus. Na Hyun tahun ini menjadi bagian dari panitia pelaksana, dia tidak lagi bisa menghindari acara tahunan ini seperti yang biasa dia lakukan. Selain memikirkan seluruh rangkaian acara, Na Hyun juga ditinggalkan pada satu pertanyaan besar yang sebelumnya tidak pernah terpikir baginya. Kostumnya di sana. Sayangnya, bagi panitia sekalipun, mereka diharuskan mengenakan kostum unik yang bisa membangkitkan semangat kompetitif mahasiswa lain. Mereka akan memilih The King dan The Queen of Mystery di akhir acara.
"Kurasa lebih tinggi sedikit?"
Na Hyun memegangi catatan miliknya dengan erat, mendongak ke atas memandu dua orang mahasiswa dari jurusan lain untuk memasang dekorasi acara. Panitia lain mengangkat meja dan melewati jalan di belakangnya diiringi oleh anggota lain yang membawa kudapan bertema halloween. Na Hyun beralih ke sana ke mari memastikan seluruh bagian sudah benar. Sebuah jack-o'-lantern besar di pindahkan menggunakan gerobak oleh Seokmin dan teman-temannya.
Baekhyun menghampirinya setelah selesai membantu anggota lain untuk mencocokkan dekorasi di luar dengan gambar yang telah dibuat oleh tim dekorasi.
"Kau sudah makan?" tanya Baekhyun.
Suaranya lebih keras dari yang Na Hyun harapkan, membuat beberapa orang di sekitar mulai melirik mereka. "Ah, seonbae,"
"Belum, kan? Pergi ke kantin sana. Kau masih dibutuhkan malam ini."
Na Hyun melakukannya karena dia harus berada di pikiran terwarasnya malam ini. Sebelum pergi, ia memastikan gedung ini tidak akan runtuh dalam lima menit kepergiannya. Na Hyun bisa melihat tatapan penasaran beberapa panitia dan mahasiswa umum yang memperhatikannya dan Baekhyun. Rumor masih membara di luar sana, meskipun itu sudah reda di kepala Na Hyun. Namun dengan tidak adanya ruang untuk mengklarifikasi, Na Hyun tidak melakukan apapun.
Baekhyun juga tidak berniat melakukan hal yang sama. Na Hyun sangat ingin menanyakan alasannya mau dicap sebagai lelaki pendua, tapi dia memutuskan untuk membiarkan topik itu tidak dibicarakan sama sekali.
Di kantin yang sunyi sore ini, Na Hyun duduk makan di salah satu meja tanpa merasa tertekan diperhatikan orang lain. Pilihan kursinya tetap berada di sisi-sisi ruangan yang tidak mudah membuatnya menjadi pusat perhatian. Ponsel di tangannya menemani kesunyian. Ruang obrolan paling atasnya menunjukkan pesan foto yang terakhir kali ia terima. Wonwoo membagikan potretnya di gedung perwakilan rakyat sedang mendengarkan pidato presiden. Katanya Asisten Choi yang mengambil gambar itu untuknya.
Melalui portal berita foto Wonwoo juga tersebar mengikuti pamornya yang naik begitu RUU yang telah diajukannya telah sampai ke meja Perdana Menteri dan telah dilanjutkan ke Presiden. Na Hyun membaca beberapa komentar yang memberikan tanggapan dukungan maupun penolakan keras yang masih berlanjut.
"Hyung, ya?"
Baekhyun duduk di depannya bersama sekotak susu dan roti isi. Na Hyun dengan cepat menurunkan ponselnya dari atas meja. Ia hanya memberi anggukan singkat.
"Seonbae, kenapa kemari?"
"Tidak boleh?"
"Bukan." Na Hyun menggeleng cepat,"Um, tapi seonbae tahu kan semua orang berpikir kita—punya hubungan. Sementara kau dan Bona bertunangan."
"Hei, jangan pikirkan itu." Baekhyun mengeluarkan tawa halus yang nyaman di dengar. "Bona tahu itu tidak benar. Hyung juga tahu. Jadi tenang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
The 1% of The World | Wonwoo
FanficGimana cara jelasin cerita ini ya... Intinya... Na Hyun menjadi sugarbaby politisi yang sedang naik daun, Jeon Wonwoo. Konflik batin yang dialami Wonwoo jelas, kompas moralnya belum rusak, Na Hyun itu anak yayasan keluarganya. Sedangkan konflik Na...