Ketika seluruh stasiun televisi ingin menayangkan tayangan yang sama, saat itu kau tahu seseorang adalah superhero negerimu. Yang sedikit aneh, mengingat Wonwoo hanyalah Wonwoo. Pemuda biasa yang pernah terlelap di pangkuannya.
Fakta itu bagi Na Hyun kini berubah sedikit buram melihat seberapa rapi penampilan pria itu di televisi kantin kampusnya. Ayolah. Deskripsi yang diberikan Na Hyun payah sekali. Na Hyun mengambil brokoli menggunakan sumpitnya lalu dimasukkan ke mulutnya, mengecilkan potongan badan tumbuhan itu menggunakan mesin menghancur alamiah. Wonwoo sangatlah menawan. Tidak ada 'hanya' di dalam diri pria itu. Keluarga terpandang, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja yang tanpa cela. Lihat sedang apa dia sekarang. Na Hyun iri.
Sambil makan siang bersama Jihye, Na Hyun memperhatikan dari jauh sidang umum yang sedang membahas kelayakan kandidat baru menteri. Jihye tersenyum penuh arti kepada Na Hyun yang kini tak sengaja bertukar pandang dengannya.
Na Hyun sudah bilang jika Wonwoo tidak memberinya jawaban, tetapi menyuruhnya untuk duduk diam. Well. Bukan Wonwoo, tetapi Sekretaris Choi dan Direktur Seo. Mereka kelihatannya yang paling aktif ke sana ke mari menyelesaikan urusan yang harusnya tetap berada di bawah radar agar keberadaannya tidak diketahui oleh siapapun. Rupanya, itu juga termasuk keberadaan Na Hyun. Choi Minho sudah membuat kalimat sesopan mungkin agar Na Hyun bisa mengerti situasinya. Lalu Seo Myung-ho membuatnya terdengar tampak sangat masuk akal dan tidak aneh sama sekali.
Tidak aneh jika Wonwoo memiliki hubungan pribadi yang tidak bisa diketahui publik.
Haha.
"Ada simpang siur masyarakat yang kami selidiki, mengenai pendapatan pribadi anda. Seperti yang kita ketahui, ada kalangan berpendapatan tinggi yang bisa menghindari pajak dengan alasan tidak memiliki uang hasil investasi mereka secara fisik. Setahu saya net worth anda yang sesungguhnya sangatlah banyak, tetapi pajak yang anda bayarkan tidak setara. Bagaimana tanggapan anda mengenai hal itu?"
Na Hyun menelan ludah. Kantor pajak pasti sudah menyelidiki seluruh properti milik Wonwoo, dia tiba-tiba terpikir akan mobil yang waktu itu. Lupakan mobil. Pengeluaran Wonwoo pasti tampak mencurigakan ketika ada banyak bingkisan yang menghiasi kamar Na Hyun.
"Saya membayar pajak dari properti dan pemasukan saya. Seluruhnya. Saya mengerti, sejak saya bekerja sebagai pegawai sipil, pemasukan dari gajih saya adalah hasil dari pajak yang dikatakan tidak saya bayar. Sebagai gantinya, selama saya mengabdi sebagai menteri, gajih saya akan disumbangkan sepenuhnya untuk membangun negara."
Jihye menoleh ke arah layar televisi yang ada di belakangnya, suara-suara tanggapan dari seluruh kantin terdengar bergantian. Na Hyun menarik minuman dalam kemasan yang menemaninya makan siang untuk diminum. Pengalihan isu.
"Oke. Sekarang akui, apa selama kalian bersama kau pernah mendengar apa saja kecurangan yang beliau lakukan?"
Na Hyun tidak berpikir untuk menjawab pertanyaan itu, tetapi tak bisa dipungkiri jika dia memikirkan beberapa hal yang membuatnya mengernyitkan kening. "Kenapa?"
"Biasanya jika skandalnya terkuak, penyidik akan mencari istri atau wanita-wanita hubungan gelap, bahkan hostess di bar yang sering tersangka datangi."
"Barusan kau menyebutku wanita yang berhubungan gelap dengannya?"
Jihye mengangkat kedua pundaknya,"Kalian tidak pacaran, kan?"
Gap di antara Na Hyun dan Wonwoo semakin melebar. Terakhir kali mereka bertemu, Wonwoo membuat kejelasan yang ditunggu Na Hyun setelah dia mendapatkan penolakan pada malam usai Halloween Party kampusnya. Sejujurnya, Na Hyun tidak punya muka lagi untuk menemui orang itu. Sekecil apapun dia, Na Hyun masih punya harga diri. Yang terluka setelah dia dengan sukarela menyerahkan diri dan malah mendapat penolakan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The 1% of The World | Wonwoo
FanfictionGimana cara jelasin cerita ini ya... Intinya... Na Hyun menjadi sugarbaby politisi yang sedang naik daun, Jeon Wonwoo. Konflik batin yang dialami Wonwoo jelas, kompas moralnya belum rusak, Na Hyun itu anak yayasan keluarganya. Sedangkan konflik Na...