7. Longing for the Uncertainity

14 3 0
                                    

Apabila ditanya apa hal paling menyenangkan bagi Na Hyun, dia akan menjawab masa-masa sehabis ujian akhir.

Dua hari sebelum ujiannya berakhir, Baekhyun dan teman-temannya bertemu dengan Na Hyun di depan Fakultas Hukum dan laki-laki itu mengajaknya untuk ikut ke vila milik keluarganya di dekat pantai pesisir barat semenanjung Korea. Melihat bagaimana gigihnya para lelaki itu menyusun rencana, Na Hyun agak khawatir apa yang akan dia hadapi bila mengatakan iya. Namun melihat Bona dan teman-temannya juga ikut, Na Hyun akhirnya mengangguk.

Bicara tentang Bona, gadis itu mencoba menghiburnya beberapa hari sebelum ujian.

"Wonwoo-oppa memang banyak mengkhawatirkan hal-hal seperti itu. Semenjak Paman Jihyuk aktif di dunia politik, masa remajanya hingga kini banyak mengalami tekanan publik. Jika dia ingin melakukan sesuatu yang merugikan, baginya cukup berefek pada hidupnya saja, bukan orang lain. Sebesar itulah dia memikirkanmu, Na Hyun."

Na Hyun tidak ingin memikirkannya sekarang. Kalau bisa, dia ingin memutar waktu agar bisa menghentikkan dirinya berlari ke pelukan Wonwoo malam itu. Atau mengatakan jika dia hanya perlu minta antar ke rumah temannya yang lain. Ke mana saja, agar dia tidak mempermalukan dirinya lagi. Oke. Sekarang Na Hyun melakukan persis kebalikan dari yang Bona sarankan. Meskipun Bona berkata sesungguhnya, Na Hyun ragu dia menguasai separuh pikiran Wonwoo. Jika seseorang memutar saluran berita saat ini. Pria itu akan terlihat melakukan pengecekan lapangan bersama pegawainya. Seluruh liputan berita itu terkadang mengambil gambar dari kejauhan, menandakan adanya kemungkinan kalau pencari berita itu tidak mendapatkan ijin resmi untuk meliput kunjungan dinas itu. Kalau dilihat begitu, Wonwoo terlihat jauh lebih terkenal dari Presiden sekalipun.

Sebelum keberangkatan, Bona mengajaknya pergi ke toko. Pengalaman sebelumnya telah memberitahu Na Hyun gadis itu akan membawanya ke mana.

"Lihat! Itu pasti cocok untukmu!"

Bona menunjuk sebuah manekin yang mengenakan baju renang pantai bermotif bunga. Warnanya sebiru langit dengan gambar bunga matahari. Dilihat dari segi mana pun, baju renang itu sangat provokatif. Atasannya strapless, kainnya tipis. Bona mendorong Na Hyun untuk mencobanya di dalam kamar pas. Na Hyun berdiri di depan cermin, tidak tahu apakah dia benar-benar harus menuruti Bona atau tidak. Dia memandangi baju renang itu, lalu menoleh ke luar. Tangannya menyibak sedikit tirai, mengeluarkan kepalanya mencari di mana Bona berada.

"Ayo, Na Hyun! Aku mau lihat."

"Bona, ini terlalu-"

"Manis?"

"Mahal dan minim."

Bona tersenyum penuh arti lalu mengeluarkan dua buah kartu dari dalam dompetnya. "Kartuku sudah dikembalikan Ayah."

Na Hyun hanya mengindahkan keinginan Bona karena gadis itu tetap ingin membelikannya setelah dia menolak beberapa kali.

Di kamar pas sebelah, Bona menggunakannya untuk mencoba baju renang yang dia pilih. Mereka keluar bersamaan, lalu berdiri di depan cermin di pintu kamar pas. Bona menutup mulutnya menggunakan dua tangannya,"Omo, ukuran apa yang kamu kenakan, Na Hyun?" Bona berdiri di belakang Na Hyun dengan tangan yang berpegangan pada kedua pundak Na Hyun, badannya menjulang tinggi di belakang.

Na Hyun menyilangkan tangan di depan badannya. "Bisakah aku memilih yang ada strap nya?"

"Hm, ide bagus." Bona menyahut sambil mengulum senyumannya.

Setelah membeli baju. Bona mengajaknya masuk ke dalam supermarket, dia membawa daftar panjang makanan ringan yang diinginkan Baekhyun dan teman-temannya. Lalu daftar lain dari teman-teman Bona. Mereka membawa dua kantong kertas besar di tangan masing-masing menuju mobil. Dua orang pegawai supermarket ikut membawakan sisa belanjaan Bona.

The 1% of The World | WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang