PROLOG

331 84 58
                                    

Cerita ini menceritakan satu geng motor terkenal dan populer.

Geng itu adalah Bruiser geng,diketuai oleh Rendra dan wakil Dhavino

°
°
°

I TAHUN YANG LALU~

Malam ini adalah malam dimana dua geng yang cukup kuat mengadakan balapan pertamanya untuk melihat siapa yang paling kuat diantara mereka.

Alvaro adalah perwakilan dari bruiser sedangkan algar adalah wakil yang menjadi perwakilan dari wolf geng.

"Gimana kalo kita mulai?taruhan nya 10 juta gimana?"tantang Juan

"10 juta aja,okeh"timpal Rendra

Suara motor dari algar dan alvaro pun terdengar dijalan yang sepi itu.
Mereka saling menatap sebelum memulai balapan.

"Satu...dua..tiga..GO!"seru Zendaya melempar kain keatas

Algar dan alvaro pun saling melaju dan saling menyalip sampai hampir satu putaran,namun tiba-tiba ditengah balapan terdengar suara sirine mobil polisi.

Alvaro pun berhenti sebab ia mendengar suara sirine itu,namun tidak dengan algar yang masih melaju dengan kecepatan maksimal.

"ALGAR!"teriak seseorang membuat algar menoleh ke sumber suara.

Siluet seseorang berdiri di pinggir jalan yang sepi tanpa cahaya sedikit pun,hingga Algar pun salah fokus dan sama sekali tidak memperhatikan jalan.


BRUAKKK

Algar pun Menabrak pembatas jalan hingga terpental hebat dan terseret beberapa meter meninggalkan jejak seretan dari darahnya.

"Algar!!"teriak wolf geng menghampiri tubuh algar yang sudah terbaring tak berdaya dengan kondisi penuh darah.

"Heh,gue tadi denger suara sirine loh"ujar alvaro yang baru saja datang dengan motor nya

"Sirine gimana?ga ada sirine dari tadi"timpal Kevin

"Loh?terus algar dimana?bukannya dia udah menang ya?"tanya alvaro turun dari kendaraannya tersebut

Rendra menunjuk kerumunan wolf geng
"Algar kecelakaan"gumam Rendra sambil menunduk

"Hah?"kaget Alvaro lalu memandangi kerumunan wolf geng sedang mengggotong tubuh Algar.

Terlihat jelas,hampir setengah tubuh lelaki itu hampir hancur akibat seretan aspal yang ia terima.
Seketika bibir Alvaro seakan sulit berteriak memanggil kakaknya tersebut,bahkan sekujur tubuhnya seakan mati rasa.

Rendra pun mendorong punggung Alvaro agar tersadar.
"Maju, bagaimana pun dia Abang lo"

Setelah Rendra berucap seperti itu, kaki Alvaro pun maju perlahan mendekati tubuh Algar.

"Kak Al..."meski berat bibirnya berucap,dan tubuhnya seketika dingin.Alvaro masih memberanikan diri menyentuh tubuh Algar yang dipenuhi darah.

Ia pun menatap darah segar Algar yang membekas ditangan nya dan alvaro pun menunduk menahan airmata nya.

"Gue..gue ga rela,ga! Algar ga boleh mati! ALGAR!!"



THE BRUISER GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang