24.Bukan masalah kecil

16 4 6
                                    

-oOo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Telfon itu pun berkahir,lalu segera Jessica menyimpan jepit rambut tersebut kedalam tasnya

Dalam waktu dan tempat yang sama, seseorang pria berparas tinggi rupawan baru saja memasuki pintu utama hotel De'oliver.

Secara bersamaan mereka pun berpapasan,bagaikan memiliki mata seperti elang,mata pria itu dapat melihat setiap sudut area lobi hotel yang cukup besar.

Dengan sekali melirik,pria itu pun menghentikan langkah Jessica yang terburu-buru.

"Pesan kamar di resepsionis lang-??"Ucapan Jessica terjeda saat ia melihat pria yang menarik tangannya secara tiba-tiba.

"Caca?ada apa?sepertinya kau terburu-buru"Tanya Pria itu dengan tatapan tenang yang ia miliki

"Sudah ku beritahu,jangan memanggil ku dengan nama itu"Pipi Jessica memerah sambil memalingkan wajahnya.

Menyadari pipi mu yang memerah,pria itu pun melepaskan genggaman nya.
"Baiklah,Jessica "

"Maaf ,tapi pertemuan kerjasama kita harus diundur,aku ada urusan mendadak"Ucap Jessica memberanikan mata nya menatap pria itu.

"Urusan apa yang lebih penting daripada kerjasama antar bisnis ini?toh kau juga mendapatkan keuntungan bukan dari kerjasama yang kita akan sepakati"Cibir Pria itu dengan tatapan yang dingin dan seperti meremehkan.

Jessica mengepalkan tangannya dan melangkah maju,dengan berani ia pun menepuk dada pria itu sambil menunduk.

"Sekaya nya dirimu tak akan dapat membeli suasana hangat dari seseorang yang kau anggap keluarga,sederhananya saja,kau hanyalah seorang pria yang menghabiskan hidup tanpa kehangatan dan lebih mementingkan harta,menyedihkan."Jessica mencoba mengejek balik kilas hidup Pria itu.

"Mengapa aku senenyedhanya karena kepentingan bisnis. "Lanjut Jessica lalu berbalik badan dan hendak pergi.

Dalam sesaat,pria itu membeku dalam kalimat yang diucapkan Jessica barusan.
Kenyataan nya yang tidak dapat dipungkiri,ia pun tidak dapat menyalahkan Jessica karena semua itu benar.

"Tunggu,izinkan aku menemanimu"

Jessica pun terhenti namun tak menoleh.
"Tak perlu,itu akan merepotkan"

"Jangan menolak,atau aku akan menyuruh bawahan ku untuk memata-matai mu kemana pun kau pergi"

"Dia memang gila,bahkan ia sangat memaksa.Sebenarnya aku tidak masalah atas permintaan nya,mungkin lebih baik begitu daripada di awasi"Batin Jessica memikirkan ancaman pria itu.

"Bagaimana?"

"Baiklah."

Jessica pun kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti,sedangkan pria itu masih membututi Jessica dari belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE BRUISER GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang