21.Graduation

62 31 17
                                    

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

Tanggal yang cantik dan hari yang cerah, senyuman merekah disetiap siswa siswi kelas 12.Menyambut hari yang dinanti dan terkahir kalinya berada di bangku sekolah menengah atas.

Segera membuka lembar baru di perguruan tinggi dan menutup lembaran di sekolah menengah atas.

Para siswa siswi kelas 12 merayakan hari kelulusan mereka, Begitu pun Bruiser.Dengan mengenakan Toga wisuda mereka terduduk kursi yang bertuliskan nama mereka.Mendengarkan susunan acara yang diucapkan pembawa acara tersebut.

"Setelah ini,aku berjanji padamu, mengabulkan segala mimpi yang telah kita idamkan sebelumnya,"Ungkap Rendra kala duduk disebelah Elena, sedangkan Elena yang mendengar itu tersenyum lalu menggenggam tangan Rendra.

"Aku bahagia bisa mengenal mu di sekolah ini dan Bruiser."

"Semoga ini adalah awal yang baik bagi kita dan mimpi kita nanti,bahkan aku berharap,kelak pahit yang pernah kita rasakan waktu muda,tak dialami anak-anak kita"Jawab Elena penuh harap kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Rendra.

"Ekhem..liat kondisi dulu dong sebelumnya,bisa bisa nya pas ada gue lu bucin"celetus Jessica yang duduk di sebelah Elena.

"Heheheh maaf jes"Jawab Elena

Jessica memalingkan wajahnya lalu berkata

"Gue juga mau kali bucin kek lu pada,tapi sama siapa ya?"

"lelaki di dunia ini banyak Jes,bukan cuma Dhavino doang,bisa kan lu deketin sisanya"Rendra.

"Siapa?Si duo maut?"Heran Jessica dengan ucapan Rendra namun Rendra membenarkan dugaannya.

"Gila Lo,yakali gue disatuin sama salah satu bokem"Lanjut Jessica kala melihat Azka dan Kevin secara bergantian

"Barangkali aja mau"

"Mana ada,Azka tuh anti romantic,kalo Kevin ga pernah bener kalo punya hubungan"Jawab Jessica menghela nafas panjang lalu melihat kemesraan Dhavino dan Nadin yang berada dihadapan nya.

"Andai lu harus tau,ga ada lelaki yang bisa gantiin lu,bahkan jodoh gue sekalipun.Ringannya hati namun berat dikepala,tak ada cinta sejati jika itu terpaksa.Cinta tulus yang gue miliki cuma habis di lu, Dhavino Mahendra."Batin nya memejamkan mata, menahan air mata.

Elena mencoba menenangkan Jessica dengan mengelus pundak Jessica.
"Perlu gue turun tangan?"

"Gausah,dia pantes bahagia sama takdirnya"Rintih Jessica

THE BRUISER GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang