chapter 1

737 50 0
                                    

"haaaahh"

Si gadis bermata kucing dengan pipi mandu menghela nafas panjang, tatapannya masih terkunci pada benda pipih berbentuk persegi panjang yang menampilkan sebuah potret seseorang yang sangat ia kenali bergandengan dengan seorang gadis lain di atas altar. Ya, orang itu telah melangsungkan pernikahannya hari ini. Gadis itu lagi-lagi menghela nafas perlahan seolah berusaha melepas beban.

Jennie Kim, seorang gadis berusia 25 tahun yang baru saja bekerja sebagai karyawan magang di sebuah perusahaan multinasional setelah satu tahun lamanya ia menganggur, hari ini resmi ditinggal menikah oleh si cinta pertama. Ada berbagai perasaan berseteru di dadanya, antara bahagia dan juga sedih secara bersamaan. Bahagia karena akhirnya orang itu dapat bertemu dengan cinta sejatinya, sedih karena gadis beruntung itu bukanlah dirinya.

Jennie tak pernah menjalin hubungan spesial dengan orang itu, ia hanya pernah dekat dan saling mengungkapkan perasaan tanpa berniat menjalin ikatan yang serius. Berawal ketika mereka berada di satu sekolah yang sama saat sekolah dasar, Jennie dan Taehyung berteman baik.

Taehyung Kim, si cinta yang tak akan pernah bisa ia gapai. Hubungan pertemanan mereka terjalin cukup lama, sejak masa kanak-kanak hingga masa remaja. Tepat di usia keduanya 16 tahun, Taehyung remaja menyatakan cintanya pada Jennie, perasaan yang tak terduga tumbuh diantara persahabatan mereka. Jennie tak munafik jika ia juga menyukai laki-laki itu, selain pintar Taehyung juga sangat baik meskipun sedikit usil, bonusnya laki-laki itu sangat tampan! Setidaknya di mata Jennie.

Meskipun perasaan mereka saling berbalas, Jennie tak menerima ajakan Taehyung untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Ia memang menyukai laki-laki itu, namun keadaan tak mendukungnya untuk berusaha memiliki Taehyung. Jennie hanya tersenyum manis mendengar pernyataan cinta dari orang itu, dengan tenang ia membalas.

"Aku juga menyukaimu, Tae. Tapi maaf, sepertinya kita tak bisa lebih dari teman."
Dengan senyum lembutnya, Jennie melanjutkan
"Kau tahu, Tae? Perasaan manusia bisa berubah kapan saja. Jadi, jangan menungguku. Jika kau bertemu orang baru, jangan menutup diri. Aku percaya pada takdir, jika kita berjodoh suatu hari kita akan bersatu. Untuk saat ini, mari hanya berteman. Hm?"

Taehyung membalas senyuman Jennie dengan getir, ia ingin menangis rasanya. Menolak dirinya adalah hak Jennie, yang ia tak mengerti adalah bukankah perasaan mereka sama? Tapi mengapa? Taehyung tak bertanya, namun ia yakin gadis itu memiliki alasannya tersendiri. Ia hanya harus membuktikan jika dirinya bersungguh-sungguh mencintai Jennie, begitulah pikir Taehyung saat itu.

Namun ternyata takdir mereka tak terhubung, Taehyung menikah dengan gadis yang ia kencani dua tahun setelah ia ditolak oleh Jennie. Apakah Taehyung mencintai gadis itu? Tentu saja. Di masa-masa sulit ia meyakinkan Jennie, gadis itu juga hadir dalam kehidupannya. Memberi warna cerita yang berbeda, membuatnya perlahan berubah berpindah perasaan. Tapi rasa sayangnya pada Jennie tak pernah hilang, hanya kembali menjadi perasaan layaknya seorang teman.

Bagaimana dengan Jennie? Apakah ia menyesal? Tidak. Namun tak bisa dipungkiri ia cukup kecewa, kecewa karena perbuatannya sendiri. Bukan salah Taehyung berpaling darinya, sejak awal dirinyalah yang tidak berusaha. Jadi apa yang bisa ia harapkan?

Mendengar kabar laki-laki itu menikah, membuat hatinya sedikit tercubit. Namun ia merasa lega, Taehyung telah menemukan kebahagiaannya. Tinggal dirinya yang harus menemukan kebahagiaannya sendiri.

Dengan berani, Jennie memberi komentar pada potret Taehyung dan istrinya di akun media sosial. Ia memberikan ucapan selamat, dan permohonan maaf karena tak menghadiri pernikahan mereka. Sebuah kebetulan yang menguntungkan untuk Jennie, ia dijadwalkan mulai bekerja satu minggu sebelum hari pernikahan teman kecilnya itu. Dengan alasan pekerjaan, ia berhasil menjauhkan dirinya dari sakit hati.

Dream Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang