chapter 10

432 40 4
                                    

Shrasshhh..

Suara gemercik air terdengar lirih di balik pintu kamar mandi, sepulang dari acara kencan pertama mereka Liam dan Jennie bergantian membersihkan diri. Jennie yang pertama sehingga sambil menunggu Liam selesai ia menyiapkan pakaian pria itu lalu membuat dua cangkir teh hangat.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah kaki terdengar mendekat, membuat Jennie mendongak ke arah tangga dan didapatinya Liam tengah menuju ke arahnya. Wajah segar, dan aroma sabun wangi menyerbak memabukkan. Oh, jangan lupakan senyum manis yang meluncur begitu saja pada bibir penuhnya. Sesaat, gadis itu menghela nafas.

Ya tuhan, terberkatilah mata ku!

Jennie membatin, ia mengerjapkan mata berkali-kali dan berdeham untuk menutupi rasa gugupnya. Ia tak tahu saja, kalau Liam sudah menangkap rona wajahnya sejak ia mematung dan sontak membuat senyum pria itu semakin lebar.

"Hai sayang"

Chuph~

Jennie kembali dibuat membatu ketika Liam dengan enteng mencuri kecupan di bibirnya, dan dengan genit mengedipkan sebelah mata padanya.

"Yakk!! Ahjussi!" Pekik Jennie menahan malu, sementara Liam balas tertawa renyah

"Makanya, jangan melamun. Apa sih yang sedang menari di dalam sini? Hmm?" Tanya Liam sembari mengusap kepala gadisnya.

Jarak mereka cukup dekat hingga Jennie bisa merasakan hembusan nafas mereka bersahutan, gadis itu mendongak membuat tatapan mata mereka bertemu dan seolah mencoba untuk saling membaca isi kepala satu sama lain.

Liam masih menunggu respon dari gadis itu, ia tersenyum dalam hati. Senang sekali rasanya menggoda Jennie lagi dan lagi, Liam suka melihat wajahnya merona setiap kali tersipu. Seperti yang ia lakukan beberapa saat lalu, sepulang dari tempat karaoke sesi kencan hangat mereka berlanjut sesaat dalam mobil membuat adrenalinnya terpacu.

~

#Flashback on

Liam menghela nafas panjang begitu mendudukkan dirinya dibalik kemudi, dan itu menarik perhatian gadis yang duduk di sebelahnya.

"Kau kenapa ahjussi?" Tanya Jennie

Tak menjawab, Liam menyandarkan kepalanya di atas penyetir kemudian menoleh memandang lamat wajah Jennie dengan seksama.

Indah

Satu kata berulang yang terus berputar di kepalanya saat melihat Jennie, ia lalu tersenyum membuat gadis itu mengernyit.

"Apa kau tidak bosan?" tuturnya lirih

"Huh?" balas Jennie bingung

"Selalu cantik, apa kau tidak bosan?" ulang Liam gemas, di mencubit kecil pipi gadisnya yang mulai merona

"Ish! Dasar ahjussi genit!" Tepis Jennie memalingkan wajah salah tingkah, Liam terkekeh

Liam meraih kedua tangan gadis itu, lalu mengecupnya bergantian. Ia benar-benar menunjukkan pemujaan padanya, membuat Jennie benar-benar tersipu hingga wajahnya terasa panas. Bak terhipnotis, Jennie bahkan tak sadar mengikuti tuntunan Liam hingga entah bagaimana caranya ia berada diatas pangkuan pria itu begitu saja.

"A-ahjussi?" Wah, Jennie gugup setengah mati

"Jatah ku terinteruspi tadi, aku ingin ganti rugi! Kita ulangi, boleh ya?" Ucap Liam enteng, sontak membuat kedua mata kucing gadis itu membulat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang