9

1.4K 151 5
                                    

Sungchan datang dan mengecek kaki renjun dengan jaemin yang menatapnya tajam membuat sungchan benar-benar sangat gugup seperti tengah melakukan kesalahan.

"Bagaimana?"

"Dokter Huang merasakan sakit kakinya karena imun yang sekarang sedikit lebih lemah. Tak ada masalah yang berarti, sakitnya akan hilang jika di pijat dan tak berjalan terlalu banyak selama dua hari ini. Hanya itu saja." Ucap sungchan.

"Makasih dokter Jung." Ucap renjun tersenyum.

"Sama-sama dokter Huang. Dan hyung, berhenti menatapu." Ucap sungchan dan jaemin hanya diam saja lalu beralih menatap renjun tak memikirkan keberadaan sungchan sama sekali. Sungchan benar-benar merasa seperti nyamuk saat ini.

"Kau sudah lebih baik bukan?"

"Ne " angguk renjun.

"Saya duluan dokter Huang." Ucap sungchan.

"Aku tak perlu mengantarmu bukan?" Datar jaemin.

"Ne." Angguk sungchan lalu diapun membungkuk dan pergi dari kamar itu.

"Jaemin-ssi?"

"Ne?"

"Kalian terlihat sangat dekat."

"Ya begitulah." Datar jaemin.

"Aku rasa saat ini aku cemburu." Ucap renjun.

"Benarkah?"

"Ya, aku cemburu karena kau setidaknya bisa merasakan memiliki adik." Ucap renjun.

"Dia juga akan menjadi adikmu. Dan kau mau tau satu hal." Ucap jaemin sembari duduk disisi kosong sebelah renjun.

"Apa?"

"Aku tidak ingin suatu saat anakku juga seorang anak tunggal." Ucap jaemin.

"Aku juga punya keinginan yang sama" Ucap renjun dan jaemin tersenyum lalu diapun mengelus kepala renjun.

"Dan aku tau kalau aku juga harus meminta bantuan untuk darimu untuk memiliki anak." Ucap jaemin dan renjun hanya menunduk dengan wajah memerahnya itu. Jaemin lantas mengangkat dagu renjun hingga mereka saling menatap.

Cup.

Renjun membulatkan matanya karena jaemin mencium bibirnya untuk pertama kalinya, walaupun itu termasuk kecupan bukan ciuman sama sekali.

"Manis." Ucap jaemin tersenyum dan renjunpun semakin malu lalu diapun masuk kedalam pelukan jaemin, sedangkan jaemin hanya tersenyum sembari membalas pelukan jaemin.
















[Red Strid of Fated]











Telah dua Minggu sejak jaemin dan renjun saling mengenal dan merasakan nyaman bahkan tak merasa terganggu dengan benang merah yang terkait di jari kelingking mereka satu sama lainnya. Bahkan mereka sering merasakan kerinduan satu sama lainnya.

Renjun baru saja selesai melakukan operasi dan karena imunitasnya yang sangat berbeda setelah kejadian 2 Minggu lalu, direktur rumah sakit hanya memperbolehkan renjun melakukan operasi 3 kali seminggu. Dan renjun hanya melakukannya saja.

"Bagaimana operasinya?" Ucap Haechan yang berada di toilet bersama dengan renjun.

"Lancar."

"Dan hubunganmu dengan jaemin itu bagaimana?"

"Baik."

Red String of Fated (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang