RUMUSAN MASALAH

18 2 0
                                    

Hanka telah berdiri didepan kelas membawa selembar kertas yang sengaja digulung entah apa isinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanka telah berdiri didepan kelas membawa selembar kertas yang sengaja digulung entah apa isinya. Seperti biasa, senyum selalu mengembang diwajah tampannya.

"Setelah ini nanti wali kela asli kalian datang. Sebelumnya Kakak mau ngucapin makasih buat kalian untuk kerjasamanya selama mengikuti MOS, sehingga kegiatan berjalan dengan lancar." Semua siswa bertepuk tangan setelah Hanka menyelesaikan kalimatnya.

"Terus, juga Kakak mau minta maaf mungkin selama tiga hari. Eh dua hari ya , yang hari kedua kan sama Kak Damian-. Maaf selama mengampu kelas ini mungkin ads perkataan yang kurang berkenan, dan  masih banyak kurangnya juga dalam penyampaian materi." Lanjutnya

"Lo keren bang!" Ceplos Panji. Hanka menggeleng pelan menanggapinya.

"Ini waktu saya udah habis, jadi kayanya saya harus pamit. Semangat kalian! Selamat bergabung di SMA Global Wijaya." Tutup Hanka membungkukan badan kemudiaan segera bergegas pergi meninggalkan kelas.

"Yah sayang banget MOS nya udah selese. Ga liat Kak Hanka lagi deh." Celetuk Nika menghela nafas kecewa.

"Wkwk mau gue salamin ga Nik, lewat kakak sepupu gue." Tawar Ichy yang otomatis membalik badan ketika mendengar celetukan dari Nika.

"Eh jangan dong ...bercanda gue." Sangkal Nika

"Wkwkwk.. Ka Hanka cakep juga loh." Goda Ichy.

"Apaan sih Chy gue cuma bercanda!! Jan aneh aneh lo." Nika mewanti wanti

"Tapi ini perasaan gue apa gimana ya? Kayanya si Panji sama Ael tuh deket sama Kak Hanka deh. I mean, selama MOS juga interaksi mereka kek yang udah lama kenal gitu."  Lanjut Nika.

"Haaa bener , gue juga ngerasa mereka satu tongkrongan." Sahut Hesta. Ichy melihat ke arah Panji dan Nathanael yang sedang sibuk bercanda bersama Abiyantha dan Jinan.

"Heh bego, jangan lo liatin juga Chy. Nanti tau kita ghibahin." Tegur Hesta.

"HEH! PANJ-!" Seruan Ichy terpotong saat Hesta memukul lengannya, bersamaan dengan seorang guru yang iba - tiba memasuki kelas berjalan santai menuju meja guru.
"Morning Class." Sapa beliau.

"Morning Mam!" Kompak para siswa.

"Gimana? MOS nya sudah selesai ya. Sekarang waktunya belajar. Sebelumnya perkenalkan nama saya Erin Prabandari saya disini mengampu mata pelajaran MATEMATIKA sekaligus sebagai wali kelas X-8." Tutur Bu Erin.

"Kelas ajaib dapet Wali kelas guru pelajaran keramat. Jadi apa prok prok prok!!" Gumam Ichy yang masih bisa di dengar oleh Esta.

"Ichy~" Lirih Esta menahan tawa.

"Struktur organisasi kelas sudah di bentuk? Ibu minta tolong sekertaris untuk maju menuliskan jadwal pelajaran." Ucap Bu Erin. Merasa jabatannya di singgung, Nika pun maju sesuai titah sang wali.

Sambil menunggu Nika menyelesaikan pekerjaanya. Bu Erin mulai membuka komunikasi dengan anak - anak didiknya. Tak ada bahasan berat, hanya sebuah cerita pengantar tentang dirinya dan Matematika. Serta pandangan Bu Erin tentang matematika yang menurutnya unik dan menyenangkan.

最高の祈り (Saikō No Inori)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang