***
Hanka kembali memasukan ponsel kesayangannyan pada saku celana kemudian mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Kantin Han?" Sapa Chello saat keduanya berpapasan tepat didepan kelas.
"Yoi, ikut?" Jawab Hanka.
"Ga ah, duluan aja. Gue ada janji sama Damian.." Jawab Chello.
"Yaudah, kalo mau nitip chatt aja nanti." Ucap Hanka.
"Ship.." Jawab Chello.
Hanka kembali melangkahkan kaki jenjangnya menuju pemberhentian pertamanya, kelas X-8. Sesampainya disana, kening Hanka sedikit mengerut mendapati bangku Ichy yang kosong tak berpenghuni. Hanya ada tas yang bertengger diatas bangku Ichy. Hanka mengedarkan netra kembarnya menelisik kesetiap penjuru ruangan mencari keberadaan sosok yang ia cari, namun nihil. Ia netranya justru menangkap pergerakan Nathanael dan Panji yang kini berjalan menghampirinya.
"Bang," Sapa Nathanael saat mereka sudah berhadapan.
"Ngapain celingukan kek mau maling ayam?" Tanya Panji.
"Sembarangan banget." Protes Hanka.
"Gue kira lo berdua udah ke kantin duluan." Ucap Hanka.
"Heleh, jelek banget alasan lo. Nyari Ichy kan?" Tebak Panji.
"Apaan sih, enggak" Sangkal Hanka.
"Halah kebaca anjir Bang gelagat lo." Sahut Nathanael.
"Bocahnya keluar sama Abiyan tadi." Lanjut Nathanael
"Apaan dah Bocil. Ayo ah kekantin." Ajak Hanka yang dipatuhi oleh Panji dan Nathanael.
"Bang bang,, gausah gengsi. Nanti Ichy di tikung Abiyan nangis lo." Goda Panji.
"Gue kira lo yang suka Ichy, Ji." Sahut Nathanael.
"Gue suka Ichy. Ichy suka orang lain wkwkwk. Mending gue tau diri dari awal kan? Dari pada nanti ga bisa temenan lagi?" Jawab Panji.
KAMU SEDANG MEMBACA
最高の祈り (Saikō No Inori)
Roman d'amourTau ga ? ga semua yang kita mau bisa kita dapet. Even we give our best, tapi kalo semesta ga mendukung kita bisa apa? Just let it flow. Ada tiga hal yang gue pegang di hidup gue. understand that you can't control everything.. understand that everyt...