PERSAMI

5 2 0
                                    

Pagi ini agak sedikit berbeda Ichy dan Yesha berangkat sekolah bersama Satya dan Callista.

"Kalian mau persami apa minggat? Banyak amat bawaan. Ga ribet tuh?" Tanya Callista.

"Tau nih tuyul." Cibir Yesha. Satya tertawa pelan masih fokus dengan jalanan didepannya.

Menempuh lima belas menit perjalanan akhirnya mereka sampai di gerbang sekolah Yesha dan Ichy.

Keempatnya turun dari mobil, Satya berjalan menuju bagasi belakang untuk membantu menurunkan barang bawaan Yesha dan Ichy. Sedangkan Callista membantu kedua sepuounya untuk memastikan bahwa tidak ada lagi barang yang tertinggal. Hal itu pun mengundang bisikan di tengah kumpulan para siswa lainnya hingga terdengar seperti dengungan lebah. Belum lagi Daniel yang segera menghampiri Satya dan berjabat tangan dengan cowok Miraldy itu.

"Visual keluarga Miraldy emang ga maen - maen." Kagum Vindra ,ikut menghampiri Satya dan Daniel bersama empat lainnya.

...

"Udah? Ada yang ketinggalan ga?" Tanya Callista.

"Ada." Jawab Ichy

"Apa? Cek lagi pumpung gue sama Bang Sat belum pergi nih." Ucap Callista.

"Cintaku padamuhhh." Jawab Ichy asal membuatnya mendapat geplakan sayang dari Callista.

"Geli banget anjing. Dah sana bocil gabung sama yang lain." Sahut Yesha.

"PR banget jagain si kentang wkwkw, semangat deh lo." Ledek Callista pada Yesha.

"Sialan lo. Semoga aja ga banyak tingkah anak nya. Yaudah sana berangkat telat kapok lo." Callista tertawa mendengar ocehan Yesha.

"Bang lo kesini mau bantuin gue apa ketemuan sama mereka deh?" Sindir Ichy saat melintasi Satya yang masih asik berghibah dengan Daniel CS.

"Loh udah beres? Padahal baru mau dibantuin loh Tang." Goda Satya melihat bibir Ichy yang sudah manyun lima centi.

"Basa basi busuk lo bang." Satya tertawa renyah mengacak rambut anggota termuda keluarga Miraldy itu.
"Sorry sorry, nih lo salahin Daniel aja yang ngajak ngobrol." Tuding Satya.

"Ko gue anjir?" Protes Daniel.

"Yeee!! Lo mah nyari kambing hitam!" Cibir Ichy.

"Apa liat - liat?" Tanya Ichy kemudian saat Satya menatapnya, menunggu emosi gadis itiu sedikit turun.

"Mo dibantuin ga? Itu tas berat banget kek beban orang tua."

"Gausah bisa sendiri. Cabut lo bang, Kak Callist udah ngoceh tuh." Kata Ichy kemudian meninggalkan Satya dan Geng Orion begitu saja.

"DIH GA SALIM LO SAMA GUE TANG?!" Ichy mengacungkan jari jempol mengarah kebawah sebagai tanggapan.

"Anjir adek adek lo emang kek gitu Sat?" Tanya Thama heran.

"Ya emang gitu Tham. Yaudah gue duluan ya takut telat. Nitip dua beban keluarga gue, tuh tuyul dua biji." Ucap Satya.

"BANG LO MAU NGERUMPI SAMPE KAPAN?! UDAH TELATTT!!" Teriak Callista disamping pintu mobil.

最高の祈り (Saikō No Inori)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang