🌠BIHW-End🌠

8.2K 404 37
                                    

Lana menatap Neron dengan tatapan bertanya, apa yang terjadi para pria manis itu sehingga dia selalu diam beberapa hari ini.

Apa dia menyembunyikan sesuatu, atau dia sedang dalam masalah sehingga dia hanya diam termenung, bahkan pekerjaannya agak berantakan.

Rencana nya Lana mau mengajak Neron ikut ke pulau tempat pelaku itu dikurung, tapi sepertinya rencana itu diurungkan dulu.

"Neron, kamu ada masalah? kenapa tidak fokus sama sekali, bahkan banyak kesalahan selama kamu bekerja beberapa hari belakangan ini."

Neron terdiam dia menatap Lana sejenak lalu tersenyum sopan. "Saya tidak ada masalah apapun Buk, hanya kepikiran Mama di rumah."

Jawaban itu meragukan tapi Lana tak mau menekan bawahannya, Jadi yah sudah lah.

"Kamu bereskan ini ya, saya mau pergi dulu dan selama 2 hari saya tidak akan masuk. Kamu sendiri tau apa masalahnya jadi tolong bereskan jadwal." ucap Lana tenang.

Neron mengangguk pelan sembari tersenyum tipis, dia tak akan mengatakan masalahnya pada Lana, karena Lana juga tak akan bisa membantunya.

Pasalnya sumber masalahnya juga Lana jadi bagaimana mungkin Lana bisa membantu.

Bicara soal masalah, ternyata Gabriel mengundurkan diri dari pertandingan yang Lana buat 3 hari lalu.

Masih ada sisa 4 hari sebelum mereka pergi menjauhi Lana, dan belum ada yang berhasil menemukan pelakunya, memang Lana selicik itu ya membuat cara agar terlepas dari mereka semua.

..........


Helikopter baru saja mendarat di pulau pribadi milik Lana di Netherland, pulau tempat pria yang sedikit gila dikurung agar tak bisa pergi kemanapun.

Pria yang berani menguntit dan memotret Lana diam-diam, pria kurang waras.

Lana turun dari helikopter, dia menatap bangunan 3 lantai yang megah, dibangun untuk menjadi villa pribadi Lana sebenarnya, tapi malah dijadikan tempat persembunyiannya.

Lana masuk, dia langsung menaiki tangga menuju lantai 2 tempat pria itu dikurung dan tak pernah bisa keluar dari rumah dan pulau ini.

"Alka, dimana kau?" Lana mencari keberaaan Alka, si stalker gila yang tak waras itu.

Alka yang tadinya sedang memandangi foto-foto Lana dikamarnya sontak menoleh ke sumber suara, senyum bahagia mengembang diwajahnya, dia berlari pelan kearah Lana dan memeluknya sangat erat.

"Rindu Lana.." bisiknya manja.

Lana tak membalas pelukannya, dia hanya diam dan menungga Alka melepaskan pelukannya.

Setelah berhasil melepaskan pelukan Alka, Lana menepuk pelan kepala Alka dan tersenyum tak sampai mata. ''Kau sudah makan?" tanya Lana pelan.

Alka menggeleng dengan tatapan matanya yang terlihat lugu dan polos.

"Kenapa kau belum makan juga?" pertanyaannya itu tak Alka jawab, dia menggenggam erat tangan Lana dan tersenyum lebar.

"Lana mau temani Alka disini? Alka kesepian gak ada Lana, disini enggak enak dan Alka mau pulang aja ya, jangan disini, gak enak Alka gak suka.'' pria itu memang sudah gila.

Kejiwaanya berantakan. Lana tak menjawab, dia hanya mengajak Alka keluar untuk makan siang bersama, sekaligus menenangkan isi otak Alka agar tidak terlalutertekan di dalam sini.

Alka diam menatap tangannya yang digenggam Lana, rasa hangat menelusup ke hatinya menyadari jika Lana mau menggenggamnya sekarang, sangat membahagiakan bagi Alka.

Namun senyum sendu tak terelakan diwajah Alka, dia memang tak waras tapi setidaknya dia tau kenapa dia dikurung disini.

Alka terlalu nakal sehingga Lana membawanya dan menghukumnya disini, yah udah lah Alka juga gak masalah karena Lana nya juga masih perduli pada Alka, jadi kan Alka bisa terus bersama Lana.

Bahagia Alka sesederhana itu memang, tapi terkadang banyak yang tidak paham akan kebahagiaan yang Alka inginkan.

Mereka semua hanya tau, sumber kebahagiaan itu uang, padahal uang tidak bisa membeli kebahagiaan, bagi sebagian orang.

Tapi ada yang menganggap kalau uang adalah segalanya, uang adalah kunci kebahagiaannya, benar kalau uang tersebut digunakan untuk hal baik.

Uang memang tidak bisa membeli sebuah kebahagiaan, tapi uang bisa menebarkan kebaikan untuk orang yang tidak mampu dalam finansial hidupnya.

Jadi, bahagia atau tidak, uang masih mengambil peran penting dihidup orang.



















Being Into Harem World
Selesai

Sengaja endingnya kaya ini sksksksksksks muahahahahha.

Lana's Harem [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang