BAB 12

370 65 3
                                    

Hari yang paling ditakuti oleh dahyun akhirnya tiba, hari dimana dahyun dan jaehyun akan pergi ke Pulau Jeju mengunjungi kediaman nenek jung sesuai dengan yang sudah di tentukan sebelumnya.

Sejak tadi dahyun hanya memasang raut wajah seperti tidak ingin meninggalkan rumah. Mengingat apa yang di ucapkan oleh nenek membuat dahyun benar-benar takut untuk pergi ke sana, walau dahyun sangat ingin berlibur di pulau jeju.

Tok.. Tok..

"Sudah selesai mengemas barang-barangmu?" tanya jaehyun dari luar kamar dahyun.

"Se-sebentat lagi" sahut dahyun.

Dengan menghela nafas panjang, dahyun menutup kopernya dan bersiap untuk menghampiri jaehyun di luar.

Cklek..

"Sudah?" tanya jaehyun memastikan.

Dahyun membalas hanya dengan anggukan. Segera jaehyun menarik koper miliknya dan juga dahyun, lalu berjalan keluar diikuti dahyun di belakangnya.

Selama perjalanan menuju bandara bahkan hingga mereka sudah berada di dalam pesawat, dahyun masih tetap terdiam. Sesekali jaehyun melihat dahyun yang seperti merasa tidak tenang, bisa dipastikan jika dahyun sedang takut.

"Tidak usah takut, nenek itu baik kok, yaa selama kau menuruti apa katanya"

"Oh iya, dan ingat saat kita sana terlebih di hadapan nenek, berakting lah layaknya pasangan suami istri pada umumnya"

"Ha?" dahyun mengernyit bingung.

"Nenek tidak mengetahui kejadian yang terjadi saat pernikahan kita" ucap jaehyun

"Maksudnya?"

"Orang tuaku tidak pernah memberitahu nenek tentang perjodohan yang mereka lakukan antara aku dengan sooyoung, bahkan kejadian di hari pernikahan kita"

"Karena mereka tahu nenek benci dengan yang namanya perjodohan, bagi nenek itu bukan sebuah cinta yang tulus tapi hanya sebuah pencitraan. Tapi ego orang tuaku sangat besar, apapun akan mereka lakukan demi citra perusahaan"

Perkataan jaehyun berhasil membuat sedikit tersentak. Ada sedikit rasa kesal dan marah saat mendengar cerita jaehyun. Karena ia pun merasa jika perjodohan itu adalah hal yang konyol.

"Memang apa jadinya jika nenek sampai mengetahui tentang hubungan kita?" tanya dahyun.

Jaehyun terdiam sebelum bergidik bahu, "aku juga tidak tahu" jawabnya.

Setelahnya tidak ada lagi obrolan hingga pesawat mereka mendarat di Jeju International Airport. Mereka bergegas untuk turun, karena supir yang neneknya utus untuk menjemput mereka sudah ada di depan.

"Kenapa rasanya jantungku seperti ingin meloncat keluar" ucap dahyun membuat tawa kecil dari mulut jaehyun terdengar.

"Sudah ayo"

Saat dahyun baru mengambil beberapa langkah, tiba-tiba jaehyun yang berjalan di depannya berhenti dan berbalik ke arahnya.

"Kenapa?" tanya dahyun.

"Sebentar" jaehyun merogoh saku jaketnya, mengambil kotak kecil yang tidak asing bagi dahyun.

"Ini.." dahyun terdiam saat jaehyun mengeluarkan dua cincin dari dalam kotak tersebut.

Itu adalah cincin pernikahan mereka yang memang sengaja mereka simpan, lebih tepatnya dahyun yang enggan memakainya.

"Pakai ini, agar lebih meyakinkan"

Dahyun yang masih terdiam dibuat semakin membeku saat jaehyun menarik tangannya dan memasangkan cincin itu pada jarinya.

Ini bukan pertama kalinya, tapi kenapa jantungku lebih berdebar dibanding waktu itu, batin dahyun.

𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 [𝐉𝐚𝐞𝐝𝐚]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang