𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 [𝐉𝐚𝐞𝐝𝐚]

BAB 20

Jaehyun berjalan di lorong kantornya dengan sesekali membalas sapaan para karyawannya. Saat sudah dekat dengan ruangannya, ia melihat seseorang yang tidak asing sedang berada di depan ruangannya.

"Jiyeon-ah!" panggil jaehyun membuat jiyeon menoleh.

"Baru saja aku ingin menunggumu di dalam agar suprise hahah" ucap jiyeon di sambut tawa oleh jaehyun.

"Ada apa kau kesini?"

"Ini" jiyeon menyodorkan sebuah surat undangan untuk acara pameran galerinya yang akan di gelar pada minggu ini.

"Wahh.. aku sudah menunggu ini dari kemarin-kemarin. Pantas saja kau sulit di hubungi" ucap jaehyun.

"Hehe iya, banyak yang harus ku urus kemarin-kemarin" balas jiyeon.

"Yasudah ayo masuk"

Jaehyun mempersilahkan jiyeon untuk duduk sembari ia menyeduhkan teh untuk mereka.

"Bagaimana kabar istrimu? Oh iya, jangan lupa nanti kau ajak juga istrimu" ucap jiyeon.

"Dia sedang tidak baik sih, yaa mahasiswa akhir kau taulah bagaimana.." ucap jaehyun.

"Aah skripsi ya haha"

"Tapi usahakan kau ajak juga istrimu untuk datang ke galeriku yaa" mohon jiyeon.

"Hm.. akan ku usahakan" jawab jaehyun.

"Apa-apaan dengan ekspresimu? Sedang ada masalah di antara kalian?" tanya jiyeon sembari menyesap teh yang sudah di hidangkan oleh jaehyun.

"Aku hanya kesal karena ia terus menghindariku"

"Memangnya salah ya aku mengungkapkan perasaanku? Dia kan istriku wajar kan jika aku menyukainya?" ucap jaehyun.

Jiyeon terkekeh geli. Ini adalah pertama kalinya ia melihat jaehyun seperti ini. Beberapa kali jaehyun dekat dengan perempuan tapi sepertinya baru kali ini jaehyun bersikap seperti ini. Karena biasanya ia akan bersikap cuek dan terkesan tidak peduli bahkan dengan kekasihnya. Karena itu jaehyun tidak pernah menjalin hubungan lebih dari 3 bulan.

"Jika aku jadi istrimu aku juga akan risih jika kau bersikap seperti ini" ucap jiyeon.

"Kenapa begitu???!"

"Cobalah bersikap biasa saja, dan lihat bagaimana reaksi istrimu."

"Begitu kah?"

"Huhh.. kau ini memang payah kalau soal cinta"

Jaehyun menggaruk tekuk lehernya. Ia mengakui jika ia memang sangat payah soal cinta.

Keesokan harinya.

Dahyun berjalan keluar dari kamarnya dengan masih memakai baju piyama dan rambut yang di ikat asal. Lingkaran hitam di matanya sangat tampak, bisa ditebak jika ia semalaman atau bahkan sejak kemarin maraton mengerjakan proposal untuk skripsinya.