"Sooyoung?"
"H-hi, jae.."
Jaehyun terpaku sejenak melihat wanita yang meninggalkannya di hari pernikahan ada di depan matanya. Ia tidak tahu kata apa yang harus ia ucapkan. Hanya ada sedikit rasa sesak, namun bukan umpatan yang keluar dari mulutnya melainkan kata mempersilahkan sooyoung untuk duduk.
"D-duduklah"
"Ah, yaa.."
Sooyoung duduk di sofa diikuti jaehyun yang duduk di sofa sebrangnya. Sooyoung hanya bisa menunduk, rasanya seperti tidak bisa mengangkat kepalanya akibat rada bersalah yang menggeluti pikiran dan hatinya.
"Ak-aku... Aku hanya ingin bilang--"
"Kau mau minum apa?" Sela jaehyun.
"Ha? Oh, tidak. Aku hanya sebentar saja" ucap sooyoung.
"Jika yang mau kau katakan adalah kata 'maaf' maka aku masih tidak bisa membahasnya" ucap jaehyun seraya beranjak kembali menuju kursi kerjanya.
"Jae, aku sungguh--"
"Jika sejak awal kau tidak menyukaiku dan tidak menginginkan pernikahan ini. Seharusnya kau menolak dengan tegas, bukannya hanya mengikuti alur tapi mengacau pada akhirnya"
"Jae.."
"Aku tidak marah denganmu karena memilih kabur dari pernikahan. Aku hanya.. kecewa dengan yang kau lakukan dan aku masih bingung bagaimana kau bisa berpura-pura seakan-akan kau menerima hubungan kita"
"Aku minta maaf, sungguh aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Maafkan aku, maaf aku telah menghancurkan hubungan kita, maaf--"
"Tidak, tidak. Ini bukan hanya soal kita sooyoung-ah.." ucap jaehyun.
"Dibanding meminta maaf denganku, sepertinya kau harus lebih dulu meminta maaf pada dahyun" lanjutnya.
Sooyoung hanya diam, "dia pasti sangat membenciku.." ucapnya dengan tatapan sayu.
"Selama ini aku tau ia banyak mendapat cacian karenaku, orang-orang selalu membandingkannya denganku bahkan orang tua kami sendiri"
"Aku tau tapi aku hanya diam, selalu diam saat mendengar orang-orang membandingkan kami dan selalu menyudutkan dahyun haha aku memang kakak yang buruk"
"Tapi.. yang membuatku tidak habis pikir, ia tidak pernah marah padaku, ia selalu... tersenyum ceria seperti biasa, bahkan saat orang-orang membandingkannya denganku, dia selalu membalas mereka dengan keceriaannya"
"Aku tau sejak dulu ada rasa benci dalam dirinya terhadapku tapi ia selalu menutupinya, ia selalu menganggapku kakak yang baik. Tapi sekarang aku yakin ia sudah benar-benar membenciku.." sooyoung menunduk dalam dengan bahu yang sudah bergetar karena tangisnya.
"Sooyoung-ah.."
Sooyoung menatap jaehyun dengan mata yang sudah basah dengan air mata.
"Kupikir ia tidak benar-benar membencimu, ia hanya ingin kau lebih memperhatikannya, menyayanginya. Dan bisa menjadi sandarannya disaat ia butuh seseorang"
"Tidak ada seorang adik yang benar-benar membenci kakaknya.." ucap jaehyun.
"Apa ia akan memaafkanku atas semua ini...?"
"Memaafkan memang bukan hal yang mudah, tapi selama kau berusaha memperbaiki hubunganmu dengan dahyun, membuat dahyun merasa jika kau kakak terbaiknya kau bisa menjadi sandarannya. Kurasa itu sudah cukup bagi dahyun, dan ia perlahan pasti memaafkanmu"
"Aku tidak tahu harus bicara apa, tapi aku benar-benar berterimakasih padamu" ucap sooyoung.
"Kita masih teman kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/323796267-288-k668961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 [𝐉𝐚𝐞𝐝𝐚]
Romance• SUDDENLY MARRIED • Bagaimana jika kalian secara tiba-tiba di minta untuk menggantikan posisi sang kakak yang seharusnya menikah namun malah memilih kabur tepat di hari H. Begitulah yang terjadi pada Choi dahyun, yang harus menggantikan posisi san...