He's Mine-10

1.3K 83 5
                                    


Author Pov

"Hanya itu yang kau dapat?" Tanya pria tampan yang sedang duduk dengan tangan kanan membawa segelas red wine, dengan mata tajamnya dan suara berat, bertanya pada seseorang yang memberi rekaman suara.

"Benar, mereka belum menyusun rencana." Pria dengan setelan jas hitam, yang memberi rekaman itu lalu duduk di sofa ruangan, dengan kaki menyilang dan bersandar.

"Lalu apa yang akan kau lakukan Mos?" Pria yang di panggil Mos itu tersenyum licik, seperti mendapat rencana yang menarik untuk dia lakukan.

"Kita lihat saja nanti. Aku punya rencana bagus." Pria yang duduk di sofa itu menghelas napas.

"Lalu bagaimana dengan...anak itu? Mos, apa tidak kita berikan ke panti asuhan saja?" Mos diam. Dia melipat kedua tangan di dadanya, lalu berjalan mendekati jendela besar, yang memperlihatkan pemandangan seluruh kota.

"Tidak tahu. Tapi sepertinya, aku dengannya sudah terikat dekat, aku menemukannya sejak dia bayi."

"Siapa yang papa temukan sejak bayi?" Suara anak kecil itu membuat Mos terkejut lalu sontak menoleh ke belakang. Anak laki-laki tampan berdiri di belakang Mos, dan masih menggunakan seragam sekolahnya.

"Van? Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?" Mos menghampiri anak itu, lalu berlutut untuk menyamakan tingginya dengan anak yang usianya empat tahun.

"Van lupa pa, maaf." Mos tersenyum.

"Hm, baiklah, bagaimana sekolah mu?" Mos menggendong anak kecil yang bernama Van, dan membawanya duduk bersama di kursi kerjanya.

"Bagus. Papa, boleh Van bertanya?"

"Apa?"

"Kata Mr. Job, pekan depan akan ada pertemuan orang tua, dan teman-teman Van bilang, yang datang adalah ibu mereka, karena ayah mereka bekerja. Where's my mom pa? Bukan kah papa juga sibuk bekerja?" Usianya masih empat tahun, namun Van sudah pandai bicara, bahkan Van bisa bicara beberapa bahasa asing.

"Memang Van punya mama?" Mos menatap tajam temannya yang duduk di sofa, karena bicara sembarangan.

"Enyah kau dari ruangan ku! Chai!" Mos mengusir pria bernama Chai dari ruangannya, karena mengganggu, dan membuat Van terlihat sedih.

"What did uncle said true?"

"No Van, do you know? Kamu seharusnya bersyukur, papa ada di sini, papa bisa menemani kamu, tidak hanya papa, ada kakek, nenek, uncle, and you has friends. Apa teman-teman mu pernah bercerita mereka berlibur bersama papanya? Bermain? Tidur bersama?" Mos bicara dengan nada lembut, dan meyakinkan Van agar tidak sedih.

"No. They just play with friends, and sleep in their own room." Van fasih berbahasa inggris karena dia pernah tinggal di Australia sebelum akhirnya kembali ke Bangkok, saat di Australia, Van di latih berbicara bahasa Inggris dan Thailand.

"That's. Walaupun Van tidak punya mama, tapi Van punya banyak keluarga, dan Van bisa lebih beruntung dari orang lain. I'm right?" Van tersenyum kembali, lalu memeluk Mos.

"Thank you so much papa."

"I'm so proud of you, Van." Van adalah anak angkat Mos, Mos mengambilnya saat Van masih bayi, dia di temukan di Bangkok, lalu keluarga Mos membawanya ke Australia, dan merawatnya.

"Eh? Papa? Siapa paman ini?" Van mengambil sebuah foto yang tergeletak dimeja Mos, seorang pria yang sedang menggendong bayi, dan satu anak laki-laki di sampingnya.

"Ohh, itu foto teman papa."

"Lalu, bayi ini, apakah itu anaknya?" Van menunjuk ke bayi perempuan yang di gendong oleh pria di foto.

He's Mine [VegasPete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang