Author pov
Seperti biasanya, Vegas bangun pagi karena mendengar alarm di ponselnya, ia menyetel alarm pada jam 05.30 walaupun semalam ia tidur larut malam karena mengerjakan laporan yang diminta Kinn, dan menidurkan Venesia yang susah tidur jika tidak digendong olehnya.
Vegas bangun dari tempat tidurnya, dan menuju kamar mandi, untuk membasuh muka, menggosok gigi, lalu mandi. Vegas memulai hidupnya dari awal lagi, ia berusaha membuat kenangan indah bersama Macau dan Venesia.
Ya, kini ia harus bangun pagi, bukan hanya untuk olahraga dan pergi ke kantor, tapi ia memiliki tugas baru, membangunkan Macau, membersihkan tempat tidurnya, memandikan Venesia dan memberinya makan, persis seperti yang dilakukan seorang ibu.
Lalu berangkat kerja, mencari nafkah untuk Macau dan Venesia, dan setelah pulang ia harus bermain bersama Venesia, menghabiskan waktu bersama, walaupun merasa lelah, layaknya seorang ayah.
"Waaaaaaaaaaaaa!" Suara tangisan Venesia membuat Vegas yang baru saja keluar dari kamar mandi itu terkejut, entah menurun dari siapa suara Venesia yang sangat kencang itu.
Vegas yang masih menggunakan handuk itu langsung menghampiri putri kecilnya yang terbangun, ia duduk disamping Venesia.
"Heii, ada apa...apa kau mimpi buruk?" Vegas mengelus pelan dada Venesia yang masih menangis dengan mata yang masih terpejam, sepertinya memang dia sedang bermimpi.
"Hiks, hueee, huee, aaaa." Tangisan Venesia terdengar sangat pilu, Vegas yang melihatnya pun merasa sedih.
"Heii...sayang, anak daddy...aku disini, tenanglah." Vegas berusaha menyadarkan Venesia dari mimpinya, ia mencium seluruh wajahnya.
"Ven...ku mohon bangunlah, kau kenapa sayang..." Vegas terlihat sangat panik, bahkan matanya sampai berkaca, ia takut terjadi hal yang buruk pada Venesia.
"Tunggu sebentar ya, daddy akan menggendong mu." Vegas segera mengambil pakaian dan memakainya dengan terburu-buru karena khawatir dengan Venesia.
"Ohh, kemarilah anak ku...kau pasti ketakutan kan?" Vegas lalu menggendong Venesia dengan perlahan agar tidak mengagetkan nya.
Vegas menepuk dan mengelus pelan punggung Venesia, sambil menimang-nimang nya. "Ssstt, sayang...kau bermimpi apa hm? Apa kau bermimpi berada dikeramaian tapi kau merasa kesepian?" Baru kali ini seorang Vegas merasa sangat sedih karena anak kecil.
Beberapa menit Vegas menenangkan Venesia, akhirnya ia tertidur kembali, dengan posisi kedua tangannya merangkul leher Vegas. Vegas yang takut ia akan menangis dan terbangun lagi jika ia meletakkan nya dikasur, ia akhirnya mencoba mencari sebuah gendongan bayi dilemarinya.
"Aku rasa bibi pernah memberiku itu...ahh ini dia." Vegas menemukan sebuah gendongan bayi yang diberikan oleh ibu Porsche waktu itu.
Vegas mencoba memakai benda itu, walaupun awalnya ia merasa kesulitan, tapi akhirnya Vegas berhasil memakai itu. Mereka benar-benar terlihat seperti seorang ayah dan anak, Vegas terlihat sangat menyayangi Venesia dan Venesia terlihat sangat nyaman berada digendongan Vegas.
"Huhh, baiklah, ayo bangun kan hia mu yang suka tidur itu." Vegas lalu keluar dari kamar, dan menuju kamar Macau, untuk membangunkannya.
Tok tok tok
Vegas mengetuk pintu kamar Macau. "Macau...apa kau sudah bangun??" Vegas mencoba memanggil Macau, tetapi belum ada jawaban dari dalam kamarnya.
"Macau..aku akan masuk." Vegas membuka pintu kamar Macau, karena memang ia tidak mengizinkannya untuk mengunci pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine [VegasPete]
Aksi⚠️ 18+ "Pete...boleh aku meminta sesuatu?" "Haha, bukan...aku hanya ingin kau....kau tetap bersamaku, dan...bisakah hanya aku yang memilikimu?" "Of course Vegas...kamu bisa..." "Vegas, apa aku juga boleh meminta sesuatu?" "Apapun untukmu Pete."...