He's Mine-21

1K 69 9
                                    

BELUM SEMPAT REVISI SAYANG²KUU, KALO TYPO TANDAIN, ATAU MAKLUMI YA🥰🥰

Happy Reading



Author Pov.

Pukul satu siang, Vegas dan Pete sudah bersih, lengkap dengan pakaian mereka. Juga tempat tidur yang sudah dirapihkan, dan mengganti seprai, yang penuh dengan bekas persetubuhan mereka, saat pagi hari. Vegas dan Pete terlelap selama beberapa jam, hingga terbangun kembali, dan mereka mandi bersama. Keduanya tidak mengatakan apa pun tentang masalah yang sedang terjadi. Hanya bergurau, dan menikmati waktu bersama, yang entah bisa kapan saja mereka akan berpisah lagi.

Sudah mandi, sudah bersih, juga sudah makan bersama. Pete bahkan tidak meminta Porsche untuk menemaninya hari ini. Porsche hanya datang untuk mengantar makanan yang Vegas pesan, seprai baru, dan pakaiannya. Seakan seperti anak muda yang baru saja kasmaran, segala hal dilupakan, bahkan waktu sekalipun. Pete yang terus tersenyum, mencium, dan memeluk Vegas, entah mengapa Pete tiba saja menjadi seperti itu. Vegas bahkan menggeleng tak percaya, jika itu kekasihnya.

"Vegas."

"Hm?"

"Tidak ada, cuma memanggil."

"Kau itu kenapa sih, Pete! Jangan buat aku merinding." Pete tertawa, mengetahui Vegas yang tidak biasa dengan sikapnya kali ini. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan, selain berbaring di kasur, dengan kepala Pete yang berada di atas dada Vegas, dan memeluknya. Vegas yang menggunakan handphonenya. Terlihat, Vegas beberapa kali membuka email kantor, yang harus ia teliti sebelum kembali di kirim.

"Vegas, kau punya foto anakmu tidak?" Vegas masih menghiraukan Pete, karena sibuk membaca laporan yang harus ia periksa. Akan lebih mudah jika Vegas menggunaka laptop, tapi dia tidak membawanya. Pete melihat raut wajah Vegas yang begitu serius, menatap layar handphone di hadapannya, benar jika Pete kagum melihat Vegas saat ini, karena sangat tampan.

"Hm? Kau bilang apa tadi?" Pete terkejut kikuk, saat Vegas tiba-tiba melihatnya, dan menyadari dirinya menatap Vegas dengan mata berbinar.

"Aku mau lihat foto anakmu." Vegas mengelus kepala Pete, lalu mengangguk.

"Sebentar. Aku selesaikan laporan ini dulu." Pete balas mengangguk, tersenyum--senang karena Vegas ternyata mendengar dia berbicara.

"Nah, cari saja kalau ada. Kalau tidak, berarti aku tidak punya." Vegas memberikan handphone miliknya pada Pete, lalu membenarkan posisi rebahnya, balas memeluk Pete, yang sekarang memegang handphone Vegas.

"Ini foto-foto apa sih, Vegas? Banyak sekali. Kau sungguh tidak menyimpan fotoku, Macau, atau Ven?" Vegas mengerang ringan, tidak peduli. Berpura-pura memejamkan matanya untuk tidur.

"Nah! Ketemu. Aduh, lihat ini... wajahmu kusut sekali di sini, tidak ada ramah-ramahnya sama sekali." Pete mendengus kesal saat menemukan sebuah foto, dimana terlihat Vegas yang menggendong Venesia, dengan ekspresi wajah yang datar, dan menyebalkan.

"Eh, Vegas, ini foto siapa?" Vegas sedikit membuka matanya untuk melihat foto yang Pete tanyakan. Seorang wanita separuh baya, dengan dress putih yang cantik, dan rambut terikat di belakang. Tidak terlihat terlalu jelas, karena sepettinya itu dipotong dari satu foto besar.

"Coba kau geser lagi." Pete melakukannya, dan melebarkan matanya terkejut. Benar, foto itu dipotong dari sebuah foto keluarga,  berjumlah empat anggota. Sepasang suami istri, dan dua anak laki-laki bersaudara. Lebih mengejutkan lagi, Vegas dan Macau adalah kedua anak laki-laki di foto tersebut.

"Itu Ibu. Aku lama tidak mengenalnya, dan lupa bagaimana rupa aslinya. Dan ternyata dia." Vegas menjelaskan dengan suara serak. Pete menatap foto itu lamat-lamat, sampai dia teringat sesuatu.

He's Mine [VegasPete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang