04

61 12 2
                                    

"ada rasa yang memang harus kamu tunjukkan dan ada pula yang memang harus kamu sembunyikan".





Cuppp~~~


Aku mengecup kening Nathan secara spontan, rasa kantuk yang telah menyelimutiku membuatku tertidur perlahan-lahan.

"Hmmm...", Disisi lain Nathan terkejut, pipinya mulai memerah dan panas membuat dirinya ingin berlari keliling pantai.



* * *




Pagi hari, Nathan mandi terlebih dahulu dan Aku menunggunya di luar kamar mandi. Aku melihat lihat dapur dan kamar Nathan, walaupun sempit tetapi semuanya tertata rapih, membuat rasa kagum menyelimutiku. Aku juga melihat foto kecil Nathan yang sangat lucu, akupun segera memoto foto itu dengan handphoneku.

Cekrekkk~

Aku tersenyum melihat hasil fotoku, namun tiba tiba Nathan berlari dan mencoba mengambil handphoneku tanpa ia sadari jika handuknya tidak terpakai dengan benar hingga menampilkan sebagian pemandangan tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tersenyum melihat hasil fotoku, namun tiba tiba Nathan berlari dan mencoba mengambil handphoneku tanpa ia sadari jika handuknya tidak terpakai dengan benar hingga menampilkan sebagian pemandangan tubuhnya.

Nathan melompat lompat mencoba meraih tanganku tanpa ia sadari tubuhnya menggesek kepemilikanku. Pikiranku tiba tiba hilang, aku terlalu terkejut namun aku menikmatinya. Pikiran kotor menyerang otakku, dengan segera aku menangkisnya. Aku mendorong tubuh Nathan perlahan.

"Ekhem... Handukmu...".

Mendengar perkataanku, Nathanpun langsung tersadar dan segera membenarkan handuknya. Iya berlari menuju kamar dan langsung menguncinya. Entah kenapa bagiku dia terlihat begitu manis sama seperti biasanya. Setelah beberapa saat, akupun segera masuk ke kamar mandi karena takut nanti terlambat ke sekolah.

Selama perjalanan ke sekolah kami sama sama canggung, aku mungkin salah karena melihat tubuhnya namun aku bingung harus bagaimana.

"Nath... Maaf ya".

"Ha-hah minta maaf kenapa deh...", Nathan sedikit terbata bata karena ia merasa amat sangat malu.

"Soal ngefotoin foto yang waktu kamu kecil..."

"Ehmm iya..."

Setelah percakapan singkat itu kamu kembali terdiam hingga akhirnya kamipun sampai di sekolah. Ternyata kami sampai di sekolah masih sangat pagi seperti biasanya, aku kira akan terlambat karena perjalanan kami sangat lama atau aku yang merasa lama karena tersiksa rasa canggung di sepanjang jalan.



who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang