11

83 7 4
                                    

"apakah aku benar benar sudah gila? Namun aku begitu menikmatinya...."









⚠️ Mengandung unsur 🔞

Setelah beberapa hari, Nathanpun mencoba untuk bangkit dari kesedihannya. Ia mencoba menjalani hari harinya seperti biasa.

"Alya, malam ini gue ada kerja"

"Oh oke Nath, semangat ya!!!"

Alya berjalan meninggalkan Nathan, karena Alya akan pulang sedangkan Nathan akan bekerja. Hari yang begitu melelahkan, namun Nathan tidak dapat mengeluh karena hanya ini yang bisa ia lakukan.

Nathan melangkahkan kakinya masuk menuju sebuah restaurant tempat ia bekerja. Ia segera membereskan beberapa meja yang kotor dan melakukan tugas tugasnya. Sangat melelahkan, namun Nathan berusaha untuk tetap ceria dan menghibur para rekan kerjanya.

"Ahhh akhirnya gue bisa istirahat, cape banget sumpahhh" ucap seorang wanita teman kerja Nathan, sebut saja Dinda.

"Iya, tapi dikit lagi beres nih udah mau tutup" ucap Nathan.

"Yuk yuk semangat yukk, kalian hebat!!" Timpal temannya lagi, sebut saja namanya Dani.

Akhirnya merekapun melanjutkan tugas mereka hingga waktu tutup tiba, mereka sangat senang karena akhirnya bisa beristirahat.

Hari sudah sangat larut, Nathanpun berjalan ke halte bus untuk menaiki bus. Jalanan sangat sepi, namun ia melihat seorang pemuda tengah duduk di tengah trotoar. Karena penasaran, Nathanpun mendekatinya.

"Haloo... Kamu kenapa??"

Pemuda itu mengadahkan wajahnya menatap Nathan, minimnya sorot cahaya membuat Nathan tidak dapat melihat jelas wajahnya.

"Gue jahat banget... Gue ga pengen hidup..." Ucap pria itu.

"Rumah Lo dimana?" Tanya Nathan berharap orang tersebut ingat.

"Di apartemen ini, kamar nomer 51" jawabnya.

"Lo kenapa disini?" Nathanpun mendudukkan tubuhnya di samping pria tersebut. Suara pria itu terdengar tidak asing namun suaranya yang berat membuat Nathan agak sulit mengenalinya.

"Mana coba kunci apartemen Lo?" Tanya Nathan tidak percaya.

Pria itu meraih tangan Nathan lalu memberikan kunci apartemennya.

"Lo ga takut apa kalau apartemen Lo di bobol? Main kasih kasih aja"

"Biarin aja, toh ga ada yang berharga bagi gue selain dia" Nathan terdiam mendengar perkataan pria ini, apakah orang ini berkata dalam keadaan sadar atau dia sedang mabuk?

Dengan kunci di tangannya, Nathan mencoba membopong pria tersebut dan membawa ke kamarnya dengan susah payah. Nathan menyalakan lampu ruangan di kamar apartemen itu lalu berjalan ke dapur untuk mengambil air. Ketika ia kembali dengan membawa gelas, pria itu kembali meringkuk di atas sofa dengan suaranya yang putus asa.

"Lo harusnya bukan menyesal tapi harus memperbaiki" omel Nathan.

Nathanpun kembali mendudukkan tubuhnya di samping pria tersebut, ia mencoba mengelus kepalanya berusaha menenangkan pria itu. Pria itu terdiam lalu ia memeluk tubuh Nathan, nyaman sangat nyaman yang Nathan rasakan, Nathan berusaha menenangkan pria tersebut.

"Semuanya bakal baik baik aja..." Ucap Nathan

Merasa bosan dengan nasehat Nathan, pria itu sedikit bangun lalu ia mencium bibir Nathan membuat Nathan terkejut bukan main. Bukan tentang ciuman yang pria itu daratkan, namun tentang wajah yang kini tengah mencium bibirnya.

Rasa senang, sedih, dan sakit bercampur di dalam benaknya. Nathan ingin melepaskan ciuman tersebut namun pria itu menahan tubuh Nathan dengan kuat, Nathan yang mulai kehabisan oksigenpun mulai melemas dan hanya bisa pasrah.

"Mmmhh" Nathan mencoba memukul dada bidang pria tersebut namun tenaganya tidak cukup.

"Tidahhhkk..." Nathan mulai memejamkan matanya ketika pria itu mengecupi lehernya dan meremas kedua dadanya yang masih tertutup kain.

Nathan memejamkan matanya sembari menggigit bibir bawahnya agar tidak timbul desahan yang tidak ia inginkan, hatinya begitu senang, namun juga sakit.

Perlahan lahan pria itu melepaskan baju Nathan dan bermain pada nipple Nathan yang kini sudah mulai mengeras.

"Ahhmmppp..." Nathan kembali menyumpal mulutnya.


"Tidakk... Alvanhh"

Bersambung~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang