4. Sah

2.2K 61 1
                                    



























"Saya kawinkan engkau Januartha Abrisam Priatmodjo dengan Rinjani Dinakara binti almarhum bapak Ronald Gribble dengan mas kawin uang 25 juta, perhiasan 25 gram serta alat sholat dibayar tunai" ucap pak penghulu

"Saya terima nikah dan kawinnya Rinjani dinakara dengan mas kawin tersebut tunai"

"Bagaimana saksi, sah ?"

Sahh

Ya sekarang aku telah resmi menjadi istri ketiga juragan janu atau bisa dibilang istri mudanya

"Ayo jani kita kedepan" ucap bude padaku

"Nggeh bude"

Aku berjalan diapit dengan ibu disebelah kanan dan bude disebelah kiri ku

Sekarang aku sudah duduk disamping juragan janu , ibu memintaku untuk menyalami juragan janu sebagai bentuk hormat istri pada suaminya

___________________________________________________

Setelah acara akad langsung dilanjutkan dengan temu manten, kami diminta untuk berganti pakaian, jika akad tadi menggunakan pakaian warna putih sekarang menggunakan warna hitam dengan aksen payet warna gold

Kali ini aku tidak kembali lagi kerumah bude untuk berganti baju melainkan dikamarku sendiri

Saat ini dikamar hanya ada aku, juragan janu dan perias yang sedang membenarkan make up ku untuk temu manten nanti, juragan janu hanya diam dan memainkan ponselnya diatas ranjangku

Setelah selesai dengan membenarkan make up ku perias itu akhirnya keluar, jadi tinggalah hanya aku dan juragan janu saja dikamar ini, kami hanya saling diam, aku juga tak berani untuk mulai bicara

Sampai juragan janu berdiri di depanku dan berkata "ingat pernikahan ini cuma karena perjodohan jadi jangan berharap lebih, setelah semua acara ini mari kita buat kesepakatan hitam diatas putih bahwa kita hanya akan menikah selama 1 tahun"

"Dan ingat kamu hanya istri karena perjodohan jadi jangan pernah ikut campur urusanku, dan jangan pernah mengaturku" tambahnya

"Iya aku akan selalu ingat pernikahan ini atas dasar perjodohan, dan ya mari buat perjanjian bahwa setelah 1 tahun menikah mari bercerai" balasku padanya dengan nada yang tenang walaupun dalam hati sebenarnya aku ingin menangis

"Bagus kalau kamu tau diri"

Tiba tiba pintu kamarku diketuk, ternyata itu bude yang menggabari keluarga dari mempelai pria sudah datang, kami diminta untuk segera keluar

Acara temu manten berjalan dengan lancar, saat ini aku sedang duduk diatas pelaminan bersama juragan janu sembari menunggu tamu-tamu bersalaman

Saat acara temu sudah selesai dan tamu tamu sudah mulai sepi kami diminta untuk berfoto, aku dan juragan janu sangat canggung sampai sampai fotografer harus mengarahkan gaya kami

"Mas kurang maju dikit lagi itu sampai hidung ketemu hidung biar keliatan mesra" ucap sang fotografer

Juragan janu maju tapi hanya sedikit tak sampai menyentuh hidungku

"Mas dikit lagi mas maju" ucap fotografer lagi

"Sudah begini saja" ucap juragan janu

"Janu kamu itu disuruh maju mbok ya maju, wong ya sudah halal kok gapapa sentuhan" ucap bulik nirmala adik dari ibunya juragan janu

( Janu kamu itu disuruh maju ya maju, orang juga sudah halal jadi gak apa apa sentuhan )

Bulik nirmala sampai harus mendorong mas janu untuk maju, entah bude nirmala terlalu kuat mendorong atau bagaimana, tapi bukan hanya hidung yang menempel bibirku dan juragan janu saling bersentuhan, belum sempat kami saling menjauh kilatan kamera sudah menyala tanda sang fotografer sudah memfoto kami

Istri Ketiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang