Bagian 3

47 5 0
                                    

Dilain tempat seorang anak berjalan di jalanan yang sepi hendak pulang ke rumah tempat berteduhnya, ia berjalan dengan pakaian yang lusuh. Maklum dia tidak pumya uang untuk membeli baju, bisa makan saja sudah bersyukur

Ia tidak berani mengangkat kepalanya karena sungguh tatapan dari makhluk yang melihat dia sungguh menyeramkan. Wujud dan aura mereka berbeda walaupun kadang ada yang baik, tetap saja mereka menyeramkan. Benar, dia seorang indigo. Kemampuan seperti ini ia terima dengan sepenuh hati. Ibu bilang kemampuan ini ia dapatkan sejak ia masih balita

Setelah perjalanan yang memakan waktu ia tiba di rumahnya. Rumah bernuansa putih yang terlihat cantik namun sayang sudah ditumbuhi tanaman hijau seperti lumut

"Ibu kevin pulang" ucapnya ketika memasuki pintu rumah. Sepi sekali batinnya, akhirnya dia melangkahkan kakinya menuju belakang rumah.

Disana terlihat ramai, ada ibu dan adik adiknya sedang belajar bersama dipondok yang ada di halaman belakang rumah. Walaupun pondok itu sudah tua mereka terlihat bahagia belajar dan bermain bersama

"Ehh bang Kevin sudah pulang, gimana nak kuliahnya?" Ucap wanita yang umurnya sekitar 54 tahunan

"Baik bu, kuliah kevin lancar kok, ibu jangan khawatir" ucap kevin sambil mencium tangan ibu yang telah merawatnya itu

Ibu yang tangannya baru dicium lantas tersenyum dan mengelus surai rambut anak sulung kebanggaannya

"Makan dulu kamu mau berangkat kerja kan?" Tanya ibu kepada puta sulungnya

Kevin mengangguk "Iya bu sebentar aku mau ke adik-adik dulu, mereka udah makan kan bu?" Tanyanya

Ibu yang ditanyai seperti itu langsung menjawab "sudah tadi orang yang nganter surat buat kamu bawa makanan banyak, mereka seneng banget akhirnya bisa makan daging lagi"

Kevin terdiam "loh ada surat bu? Dari siapa?" Tanyanya

"Adaaa ibu lupa bilang sama kamu, suratnya ibu taruh di nakas tempat tidurmu. Ibu ngga tau itu dari siapa mungkin penggemarmu" goda ibu kepada Kevin

Kevin yang digoda ibunya tersenyum "mana ada bu, Kevin ngga terkenal apalagi sampai punya penggemar" balas Kevin kenyataan, teman saja tidak punya apa lagi penggemar

"Ya siapa tau memang penggemarmu, yaudah ibu ke dapur dulu ya" ucap ibu lantas pergi meninggalkan kevin. Kevin mengangguk mengiyakannya

Setelah ibu pergi kevin berjalan menuju adik-adik senasibnya. Iya dia tinggal di panti asuhan. Ibu yang tadi dia panggil ada ibu panti yang baiknya seperti bidadari, ibu yang ia sayang dengan sepenuh hati

Ibu Jesie adalah seorang single parent, alasan ibu mendirikan panti adalah merasa perihatin dengan anak terlantar, ditambah ibu tidak memiliki keturunan hingga sang suami meninggalkannya. Namun sayang, ekonomi ibu 5 tahun terakhir merosot karena bisnisnya bangkrut ulah mantan suaminya

Ibu sedih namun ibu harus berjuang menghidupi anak-anak kesayangannya, hingga akhirnya ibu membuka bisnis lagi walaupun bisnisnya masih kecil

Ia sangat menyayangi ibunya itu walaupun bukan ibu kandung, kata ibu dulu dia ditemukan di gunung waktu ibu dan suami pergi berlibur. Entahla orang tua seperti apa yang tegah membuang anaknya di gunung yang sepi, apa Kevin anak yang tidak diinginkan? Sepertinya iya. Begitu fikirnya

Awalnya semua berjalan lancar, Kevin disayangi ibu dan ayahnya dengan sepenuh hati. Namun saat Kevin berusia 10 tahun ibu dan ayahnya bercerai karena sang ayah ketahuan berselingkuh dengan teman ibu sendiri

Kevin yang berusia 10 tahun jelas masih kebingungan, ia melihat ibunya menangis di malam hari. Kevin yang melihat ibunya menangis pun menjadi sedih dan hanya bisa memeluk sang ibu

WORLD [TREASURE 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang