Bagian 14

37 4 6
                                    

Matahari telah menujukkan sinarnya, yang menandakan pagi telah datang. Entah keajaiban dari mana David terbangun lebih dahulu.

“Hoammm jam berapa sih ini” ucapnya sambil mengucek mata. Lalu David melihat sekelilingnya dan menemukan 9 manusia lain saling tidur dengan beragam posisi.

David teringat bahwa sekarang bukan berada di bumi melainkan tempat asalnya kata Danny. Setelah melakukan perenggangan David memilih untuk keluar melihat keadaan sekitar.

Saat sudah sampai di luar, David melihat Danny dan Jojo yang sama-sama terlelap dikursi dengan kaki yang tertekuk dan kepala tengkleng. David membatin pasti kalo bangun bakal sakit semua tuh badan.

David teringat pesan Justin tadi malam bahwa dia kebagian menyiapkan sarapan pagi ini. Akhirnya David pergi sendirian ke sungai untuk membersihkan ikan yang akan dia bakar untuk sarapan nanti.

Tidak ada yang aneh selama David membersihkan ikan. Semua berjalan dengan amat baik. Ternyata suasana disini sejuk banget beda waktu di bumi yang udah banyak polusi batinnya.

Saat akan kembali menuju rumah David dikejutkan dengan datangnya ikan berwarna emas yang datang menghampirinya.

“Buset ini ikan siapa gede banget. Pasti kalo dibakar bakal maknyus ini” Ucap David yang akan menangkap ikan tersebut.

Tanpa diduga ikan itu malah berubah wujud menjadi seoarang laki-laki yang membuat David kaget setengah mati.
“Woyy siapa lo bukannya tadi lo ikan? Siluman ya lo? Mau nyulik gue?” Kaget David.

“Benar, aku ikan tapi siluman itu apa? Emm aku tidak berniat menculikmu” Kata siluman terebut.

‘Wow banyak makhluk aneh ternyata disini’ gumam David pelan. “Siluman ituu kayaa yaa.. ya gitu lah. Terus alasan lo datang ngehampiri gue ini kenapa? Gaada niat jahat kan?” Tanya David.

“Tentu tidak. Aku datang kesini karena mencium aromamu, mengapa kamu berada di darat? Bukankah tempatmu ada di atas awan sana?” ucap siluman itu sambil menunjuk awan yang berada di atas langit.

“Maksud lo? Gue spesies burung gitu?” Tanya David kebingungan.

“Bukan, kamu bukan bangsa kami. Atau mungkin kamu yang berada dalam ramalan bulan purnama itu?” Ucap siluman yang malah balik nanya.

David makin kebingungan, ini dia nanya kok malah dikasih pertanyaan juga. “Maaf-maaf nih gue ngga tau hal kayak gitu. Emang ramalan kayak gimana?”

“Aku juga kurang tahu ramalah itu seperti apa. Tapi di dunia ini ramalan tersebut sudah dinanti. Kalau kamu benar yang berada dalam ramalan tersebut, semoga kamu bisa menyelesaikannya. Aku pamit dulu, semoga kita dapat bertemu suatu saat nanti” Ucap siluman ikan yang langsung masuk ke air lagi.

David belum sempat menjawab dan sekarang dia makin kebingungan. Ramalan apa dan apa tadi? Menyelesaikannya? Emang game apa.

Dengan rasa bingung David kembali ke rumah untuk memanggang ikan yang baru saja ia bersihkan, yaa semoga aja udah ada yang buat bumbunya biar makin sedep.

Saat sampai di rumah sementaranya, David menjumpai Mahesa yang sepertinya sedang menyiapkan bumbu untuk memasak.

"Oyy Mahesa lagi buat bumbu buat ikan ini ya?" Tanya David dengan meletakkan ikan di sebelah Mahesa.

Mahesa yang ditanya pun mengangguk "Iya nanti gue bumbuin, lo bangunin si Sam aja bang suruh buat api buat manggangnya". "Ok, gue bangunin dulu" Ucap David lalu pergi membangunkan Sam.

Setelah berhasil membangunkan Sam, David segera pergi mengambil ikan yang sudah diberi bumbu untuk dibakar. "Woy Sam cuci muka sana lo masih ngantuk juga, sekalian panggilin yang lain ya buat makan". "Hmm gue banunin dulu bang" Ucapnya lalu pergi.

Tak lama setelah Sam pergi untuk memanggil anggota kini semua sudah berkumpul untuk makan pagi alias sarapan.

"Yahh cuma ikan ya gaada yang lain gitu? Gue oengen donat" ucap Jojo yang langsung dihadiahi tampolan oleh Justin. "Udah makan aja yang ada jangan banyak cincong". Yang ditabokpun langsung cemberut dan mengusap paha yang habis kena tampolan maut Justin.

"Kalau udah selesai kita langsung siap siap buat berlatih, inget kita belum tahu musuh kita siapa dan kita harus tetep waspada dan saling menjaga" ucap Danny lalu pergi masuk ke dalam rumah.

"Berlatih gimana gue aja belom tau kekuatan gue apa, masa iya gue kesasar" gumam David

"Oiya buat kita semua, kita juga harus berlatih nguasain pedang buat jaga jaga. Apalagi David, Kyle sama Justin buat pertahanan diri" ucap Danny sambil berteriak dari dalam rumah.

Yang mendengar di luar rumah pun menyetujuinya dan kembali melakukan aktifitas sebelumnya yaitu makan.

Setelah selesai makan mereka berduabelas akhirnya pergi berlatih di halaman depan rumah agak sedikit jauh dari tempat makan tadi untuk menghindari hal buruk seperti kelalaian menggunakan kekuatan.

Semua melatih kekuatannya agar dapat menguasai dan meningkatkan ilmunya apalagi mereka yang baru muncul kekuatannya.

Berbeda dengan David yang belum mengetahui kekuatannya dia termenung bingung, tadi katanya suruh nberlatih pedang tapi mana pedangnya.

Akhirnya David memutuskan untuk memanggil Jaden yang baru selesai mengawasi Sam berlatih. “Woy Den, tadi gue disuruh buat latihan pedang. Tapi mana pedangnya? Masa iya pedang gaib”. “Wo iya gue lupa, lo pake pedang gua aja gimana? Setiap dari kita punya pedang sendiri sendiri”. Jawab Jaden.

“Ohh gitu yaah, jangan deh coba lo ajarin aja gimana cara biar pedang gue bisa muncul” tolak David yang akhirnya disetujui oleh Jaden untuk melatihnya memunculkan pedang milik David sendiri.

“Ok sebenernya caranya sama kaya munculin kekuatan kita sendiri, dan kunci utamanya adalah fokus. Lo ngga bakalan bisa kalau ngga fokus jadi tutup mata lo terus fikirin apa yang lo inginin” Ucap Jaden memberi pengarahan. Setelah mendengarkan arahan dari Jaden , David pun mengikutinya.

“Mana Den ini gue udah ngelaiuin apa yang lo suruh tadi tadi ngga keluar tuh pedangnya” ucap David sambil tetap memejamkan matanya.

“Fokus Vid gue tau lo bisa, fokusin fikiran sama tenaga lo dulu” ucap Jaden memberi semangat.

David tidak menjawab, ia sedang fokus fokusnya hingga merasakan darah yang ada dalam tubuhnya serasa mendidih dan mengalir deras menuju arah tangannya.

Tak berselang lama mucul pedang sedikit demi sedkit dari tangan David. Jaden yang melihat hal tersebut lantas tersenyum, kan bener David bisa, begitu batinnya.

Pedang David sangat indah seperti samurai panjang berwarna putih cerah dengan ornamen kerajaan berwarna emas, yang membuatnya terlihat mewah.

“Wow pedang lo cakep banget” begitu kata yang diucapkan Jaden saat melihat pedang milik David. “Woah thank you, terus ini gimana cara gunainnya” Ucap Davis sambil mengayunkan pedangnya. Untung aja ngga ngenain Jaden.

“Santai aja gunanya kita disini buat apa kalu ngga berlatih, yaudah ayo gue ajarin dasarnya dulu” kata Jaden yang mendapat anggukan dari David dan mulai berlatih.

Kegiatan mereka berlatih brlangsung sampai tiga hari. Kegiatan mereka juga sama, yaitu mencari makanan, makan, tidur hingga berlatih. Kalau kata Justin udah kaya manusia purba aja.

Mereka meguasai kekuatan mereka dengan baik dan cepat tak terkecuali David dan pedangnya yang ia sayang seperti anak sendiri. 

Author lupa alur cerita dan sedang sibuk ospek

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WORLD [TREASURE 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang