E

24 4 3
                                    

Alloaseyo gess, lagi baik jadinya up lagi. Siapa tau besok pelit nya kambuh 😙

Monggo di baca gess, emosi dan kata-kata mutiara di tunggu di kolom komen 😌😊 Sarangekk 💗

🚌

Bus kembali tenang terlihat mereka semua tengah duduk tenang di kursi masing-masing, tapi sepertinya suara bising di belakang membuat bus ini tak setenang itu.

"gue mau yang ini," Arabella dan Hanan berucap bersamaan. Tangan keduanya memegang bungkus snack yang sama.

"enggak, gue duluan yang megang!" Arabella menarik bungkus itu mendekat ke arahnya.

"gue duluan!" Hanan tak mau kalah, ia ikut menarik makanan itu ke arahnya.

"lepas gak! Punya gue ini, lo cari yang lain aja!" sentak Arabella.

Hanan tak menghiraukan nya ia justru menarik nya lebih kuat hingga Arabella sedikit ikut tertarik.

"lepas aja sih, lo tetep bakal kalah dari gue." ucap Hanan sombong.

Arabella berdecih, ia sama keras kepala nya gadis itu bahkan menarik snack itu kuat hingga dirinya dan Hanan hampir bersentuhan.

"ini punya gue, lepas!" gertak Arabella membuat Hanan menampilkan senyum miring.

Hanan melepaskan perlahan jajanan itu dengan cepat tangannya mencekal pergelangan Arabella dan memutar tubuh gadis itu hingga ia berhasil Mengunci lengan Arabella di belakang membuat sang empu tak bisa berontak.

"AAAAA!!" teriakan Arabella membuat seisi mobil menoleh cepat kebelakang, Rafkan yang sedang menyetir pun ikut menoleh.

"Kenapa?" Erisya berdiri, betapa terkejutnya ia melihat Arabella tengah di kunci lengan oleh Hanan.

"Hanan lo ngapain? Lepasin tangan Abel." titah Erisya.

"udah biarin Sya, suami istri mah emang gitu kalo lagi berantem." saut Fatir sembari bersidekap dada di kursi pojok dekat pintu.

"diem lo!" sentak keduanya, Arabella tak terima di sebut suami istru begitupun Hanan.

"lepasin gue gak!" berontak Arabella.

"gue lepasin tapi makanannya punya gue." ujar Hanan tampak wajah Arabella yang terlihat berpikir.

"gak, makanannya tetep punya gue." Arabella si keras kepala.

Hanan menghela nafas ia tak mengendurkan ataupun melepaskan tangan Arabella meski gadis itu sudah berontak sebagaimana rupanya, Hanan bahkan mempererat cekalannya hingga Arabella berteriak frustasi.

"oke, fine. Snack nya punya lo, tapi lepasin tangan gue.. Sakit Hanan." ujar Arabella matanya mulai memerah rasa sakit menyerbu pergelangannya.

Melihat mata Arabella memerah membuat Hanan tersenyum, terlebih saat Arabella menyebut namanya.

"tapi ngaku dulu kalo lo kalah, cepetan!" titah Hanan.

Arabella tak berdaya ia hanya ingin tangannya lepas, dengan pasrah ia mengaku kalah dan sesuai janji Hanan melepaskannya.

"anak pinter, nih jajanan nya." Hanan memberikan snack yang sejak tadi menjadi alasan mereka bertengkar.

Arabella menatap Hanan penuh tanya dalam hatinya ia memaki manusia fi hadapannya, untuk apa mengajak ribut jika ujungnya tetap di berikan. Dasar Hanan!

"gue cuma mau denger lo ngaku kalah doang, nih chiki nya." ucap Hanan memberikan klarifikasi sebelum Arabella menyemburnya dengan sumpah serapah.

Awalnya tampak ragu tapi chiki itu tetap Arabella ambil meski dengan segudang gengsi, sebelum pergi ia melakukan sesuatu yang membuat Hanan berteriak persis sepertinya tadi.

Study TourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang