005

577 64 0
                                    

"Asli,, kita gatau ge, ini aja kita baru tau, andaikan kita tau kita juga ga bakalan ngajak nobar film horror" balas Sandy, ia merasa sedikit bersalah karena memang sepenuhnya semua ini adalah idenya.

★★★

Setelah Sandy mengatakan alasannya tersebut, mereka langsung larut dalam pikiran masing masing. Sandy yang sedang merutuki kebodohannya, Atha Ghavi dan Carel yang entah memikirkan apa, dan gadis itu 'Gea' memilih memikirkan rencana hidup untuk kedepannya. Apa yang akan ia lakukan dan bagaimana cara ia bisa menemukan identitas raga ini.

30 menit berlalu, Atha selaku orang paling waras di antara mereka semua akhirnya membuka suara,
"Gea, sebaiknya kamu kembali saja ke kamar, mandi terus istirahat ya" ujar Atha menatap Gea sembari tersenyum

"Iya, gue balik kamar dulu ya" Gea segera beranjak dan pergi kembali ke dalam kamarnya.

"Gue juga balik kamar bro, rasanya badan gue lengket banget dah" ucap Carel

"Gue juga" Sandy menyusul Carel menuju lantai tiga tempat di mana kamar mereka berada

Atha menatap Ghavi, apakah ia juga berencana pamit untuk kembali ke kamarnya?

"Gue mau balik deh tha, di panggil nyokap udah sejam yang lalu sih, cuma gue galiat notifnya" ia mengambil kunci motor dan berlalu meninggalkan Atha.

"Yowes lah, malah aku ditinggal sendiri, miris amat" ia berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

🐞🐞🐞

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, selama di kamar pun Gea hanya rebahan atau membaca novel-novel yang ada di rak samping tempat tidurnya.

Mereka ternyata sudah mempersiapkan semuanya, mulai dari meja rias, buku-buku majalah, novel, komik, peralatan mandi, semua ternyata sudah ada di dalam kamar, bahkan disana sudah diletakkan kulkas mini untuk menaruh cemilan atau minuman dingin. Gea masih tak habis pikir, bagaimana mereka mempersiapkan semua ini?

Tok tok tok tok

"Bentar!!" Gea segera menaruh kembali novelnya dan berlari membuka pintu.

"Eh gara, udah balik lo?" Tanya Gea, ia sedikit terkejut melihat Gara yang sudah kembali ke markas.

"Hm"

Gadis itu hanya mengangguk-anggukkan kepala.

"btw ada apa?" Gea kembali bertanya

"Jalan muter-muter ?" jawab Gara

"Hahh ??, Maksudnya? lo jalan muter-muter terus kesini gitu? " Gea mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Bukan!" Jawab Gara 'lagi'

"Terus maksudnya??" Geram Gea.
"Gar,, bisa gak kalo ngomong jangan satu kata satu kata gitu, gue kaga ngerti" Gea menatap Gara jengah

"Ck, lo mau gak jalan keluar cari angin?, udh ditunggu sama anak-anak dibawah" kesal Gara menunggu jawaban Gea.

"Jalan² sekarang?"

"NGGAK, TAHUN DEPAN" Rasa kesal Gara sudah berada di atas ubun-ubun, ia pusing mengapa gadis bodoh  yang ada dihadapannya ini.

"Oohh tahun depan, okelah kabarin aja tanggal berapa, bulan apa sama jam berapa" Gea tersenyum manis menanggapi perkataan Gara tersebut.

"Ge,,, lo tolol apa gimana sih?, ngapain gue tanya sekarang kalo berangkat nya tahun depann!!!" Teriak Gara frustasi
"Lo mau. nggak. ikut. jalan. kita. se.ka.rang.??!" Tanya Gara penuh penekanan, ia terlihat menahan emosi yang sudah meluap-luap.

THEY OR THEY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang